SWARA – Dalam berbisnis, strategi marketing atau pemasaran merupakan salah satu elemen yang cukup penting. Tanpa marketing, kamu tidak akan bisa menjangkau konsumen dengan baik. Supaya strategi pemasaran bisnis menjadi lebih efektif, kamu bisa mencoba mengikuti tren marketing yang ada, khususnya untuk tahun 2021 yang akan datang.

 

Perkembangan tren marketing di tahun 2021 juga dipengaruhi oleh adanya situasi pandemi sepanjang 2020. Berikut ini beberapa tren yang kemungkinan akan semakin berkembang di tahun 2021.

 

  • User Generated Content (UGC)

 

Dalam dunia pemasaran, user generated content (UGC) adalah konten-konten yang dihasilkan oleh pelanggan. Konten tersebut bisa disajikan dalam bentuk tulisan, foto, video, ulasan, audio, dan lain sebagainya.

 

Saat ini, tren pasar berpusat pada pelanggan. Dalam membuat konten pemasaran, pebisnis tidak lagi sekadar menyajikan konten kepada pelanggan, melainkan mengajak pelanggan untuk ikut terlibat dalam proses pembuatan konten.

 

Konten-konten UGC bisa kita lihat pada platform media sosial. Kita bisa bekerja sama dengan para pelanggan untuk membuat suatu konten, sehingga konten tersebut bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

 

Sebagai contoh, kamu bisa belajar dari media kecantikan wanita Female Daily. Female Daily memuat banyak informasi mengenai produk-produk kecantikan dan menyediakan forum bagi para pelanggan untuk saling memberikan ulasan terhadap produk-produk yang mereka pakai. Dengan adanya forum tersebut, pelanggan bisa mendapatkan informasi tentang produk yang mereka inginkan bukan hanya dari pihak Female Daily, tetapi juga dari pelanggan lain.

 

  • Video marketing

 

Sebelum menggunakan suatu produk, banyak pelanggan yang mencoba mengenal produk tersebut dengan menyaksikan video mengenai produk, baik video berupa iklan maupun video ulasan dari pelanggan lainnya. Video dipercaya mampu meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap kualitas suatu produk. 

 

Saat ini, berbagai media sosial telah menyediakan fitur untuk berbagai video. Pelanggan bisa mendapatkan berbagai informasi tentang produk dari video-video yang tersebar di media sosial, khususnya Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter.

 

Pemasaran melalui video akan menjadi tren marketing yang semakin berkembang di tahun 2021. Hal ini terjadi karena video memiliki tampilan yang menarik, mencampurkan elemen audio dan visual, sehingga lebih mudah menarik perhatian.

 

Kamu bisa melakukan video marketing dengan membuat konten video di media sosial sebagai upaya memasarkan produk, misalnya video berisi informasi kelebihan dari produk, video ulasan positif dari pelanggan, dan lain sebagainya. 

 

  • Brand storytelling

 

Di era digital seperti sekarang ini, salah satu karakteristik pelanggan adalah memilih brand dengan visi yang serupa dengan idealisme mereka. Dengan kata lain, pelanggan lebih tertarik untuk menggunakan suatu produk apabila kamu bisa menunjukkan identitasmu sesuai dengan keinginan pelanggan.

 

Untuk melakukan hal ini, kamu bisa melakukan strategi pemasaran yang disebut dengan brand storytelling. Strategi ini menjadi salah satu tren baru yang akan terus berkembang ke depannya.

 

Lewat strategi brand storytelling, kamu bisa menceritakan kepada pelanggan mengenai bisnismu, nilai-nilai yang dianut oleh bisnismu, serta alasan yang mendukung pelanggan untuk menggunakan produkmu.

 

Brand storytelling bisa diwujudkan melalui berbagai bentuk konten pemasaran, seperti tulisan ataupun video. Salah satu contoh brand storytelling yang cukup umum digunakan adalah membuat mini series yang dipublikasikan di Youtube, seperti serial “Sore” dari Tropicana Slim. 

 

  • Interactive content

 

Banyak pengguna internet merasa senang ketika bisa melakukan suatu interaksi khusus saat mengonsumsi konten. Beberapa bentuk konten interaktif telah banyak digunakan di media sosial, seperti fitur polling, kuis, challenge, dan lain sebagainya.

 

Konten-konten interaktif seperti ini menjadi tren marketing yang akan terus berkembang hingga tahun 2021. Dengan adanya konten yang interaktif, kamu bisa menarik perhatian lebih lama, dan bisnismu pun bisa lebih dikenang oleh pelanggan.

 

Kamu bisa mencoba untuk mulai membuat konten yang interaktif untuk memasarkan produkmu, misalnya dengan membuat kuis di Instagram atau mengadakan giveaway. Dibandingkan dengan konten yang hanya berisi informasi dan iklan, konten interaktif akan lebih menarik di mata pelangganmu. 

 

  • Email marketing

 

Pernahkah kamu menerima email secara rutin dari suatu brand yang kamu sukai? Email seperti itu disebut dengan newsletter dan merupakan bagian dari email marketing. Biasanya, email marketing ditujukan kepada pelanggan yang sudah setuju untuk mengikuti brand tersebut dan bersedia menerima kiriman email secara berkala setiap minggunya.

 

Efektivitas suatu email marketing dilihat dari tingkat open rate dan jumlah subscriber atau unsubscriber. Isi dari setiap newsletter bisa berbeda-beda, mulai dari kumpulan berita terkini, promosi produk, ajakan untuk mengikuti giveaway, rekomendasi produk, dan lain sebagainya.

 

Email marketing memungkinkan brand untuk tetap terkoneksi dengan para pelanggannya. Ketika membuat newsletter, kamu harus bisa memikirkan inovasi supaya email yang kamu kirimkan bisa dibaca dan menarik minat pelangganmu. 

 

Kamu bisa mencoba untuk membuat kalender khusus setiap bulannya untuk menjadwalkan konten-konten newsletter yang akan dikirimkan. Kamu juga bisa menyesuaikan topik dari newsletter dengan situasi yang sedang ramai terjadi di saat itu, seperti topik-topik yang trending atau peringatan hari raya khusus.  

 

  • E-commerce

 

Sejak pandemi melanda, semakin banyak pelaku bisnis yang menyadari pentingnya memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau pasar dengan cakupan yang lebih luas. E-commerce telah berkembang menjadi suatu kebutuhan dan akan semakin berkembang.

 

Penelitian dari Nasdaq membuktikan bahwa tingkat pembelian melalui e-commerce jauh lebih tinggi dibandingkan dengan platform lainnya. Salah satu alasannya karena pelanggan bisa dengan mudah melihat katalog berbagai produk dari berbagai brand hanya dalam satu platform. 

 

Ditambah lagi, masa pandemi telah menghambat pelanggan untuk bisa melakukan transaksi secara langsung di berbagai pusat perbelanjaan. Mereka pun beralih ke platform e-commerce sebagai alternatif tempat berbelanja.

 

Karena itu, sebaiknya lebarkan sayap bisnismu dengan mendaftarkan diri ke e-commerce. Langkah ini bisa membantu kamu dalam mempertahankan bisnismu di tengah ancaman krisis ekonomi seperti sekarang ini. 

 

Situasi pandemi saat ini telah mengubah tren marketing hingga ke tahun 2021 mendatang. Kamu harus bisa beradaptasi dengan tren yang ada untuk bisa mengembangkan dan mempertahankan bisnismu. 

 

Artikel ini ditulis dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan di bulan Oktober 2020. Dilansir dari Liputan 6, selama Bulan Inklusi Keuangan, masyarakat diharapkan bisa mendapat akses informasi seputar keuangan guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan.