SWARA – Saya termasuk tipe pasif yang nggak terlalu ambil pusing soal asuransi jiwa. Apapun jenis asuransi jiwa yang diberikan kantor, saya pun menerimanya dengan tangan terbuka. Sampai suatu hari, ngobrol asik dengan seorang teman yang kerja sebagai freelancer.

 

Dari obrolan itu, saya baru tahu ternyata untuk memilih asuransi jiwa harus teliti dan cermat. Apalagi, kalau kamu sudah berkeluarga, maka nggak bisa lagi asal pasif dalam memilih asuransi.

 

Kamu harus tahu betul, apakah asuransi jiwa itu tetap bisa melindungi keluarga kalau sampai resign dari kantor, risiko sakit atau kecelakaan yang dapat di-cover atau tidak, dan masih banyak hal lainnya yang harus kamu pahami.  

 

Artikel Terkait: Inspirasi Tahun Baru

  1. 10 Ide Merayakan Libur Tahun Baru Seru Bareng Keluarga
  2. Sambut Tahun Baru, Perbarui Dekorasi Rumah dengan Biaya 20 Juta!
  3. Persiapan Tahun Baru, Percantik Rumah Dengan Dekorasi Bujet 15 Juta Plus Rincian Biayanya

 

Biar kamu nggak salah pilih, saya ada 7 tips buat memilih asuransi jiwa, nih. Dengan cara ini, kamu dan keluarga tetap terlindungi meski sudah resign dari pekerjaan. Apa saja tipsnya?

 

1. Hitung dulu semua kebutuhan keluarga

Sebelum memilih asuransi jiwa, kamu harus bikin perhitungan tentang total kebutuhan keluarga. Jika terjadi hal yang nggak diinginkan, kira-kira berapa besar kebutuhan yang perlu di-cover? Kebutuhan ini bisa dilihat dari total pemasukan dan pengeluaran keluarga tiap bulannya.

 

Jika sampai terjadi hal yang nggak diinginkan, kebutuhan bulanan ini tetap harus dipenuhi. Barulah akan keluar nominal untuk uang pertanggungan yang meng-cover kebutuhan bulanan.

 

Nanti, cukup kamu kalikan uang pertanggungan bulanan dengan jumlah tahun yang diinginkan. Tentunya, tanpa menghitung tingkat pengembalian investasi dan inflasi, ya.

 

2. Siapkan bujet untuk asuransi

Meski merasa sangat perlu, saya sarankan untuk tetap menyusun bujet asuransi terlebih dulu.  Takutnya, jika sampai salah hitung bisa berpengaruh dengan arus kas keuangan keluarga, lho. Jangan sampai kejadian, kamu nggak bisa memenuhi kebutuhan lain karena fokus pada bujet asuransi saja.

 

Pastikan bujet asuransi nggak akan berpengaruh pada arus kas keuangan keluarga. Setelah tahu anggaran yang tersedia, kamu tinggal pilih jenis asuransi yang cocok dengan bujet dan kebutuhan keluarga.

 

3. Melek produk asuransi

Jangan lagi ditanya berapa banyak produk asuransi yang ditawarkan pada saya tiap bulannya. Dengan makin menjamurnya produk asuransi, kamu jadi lebih enak untuk memilih. Namun, mesti diingat kalau kamu pun harus paham betul dengan produk yang bakal kamu pilih.

 

Cari tahu kelebihan dan kekurangan tiap produk asuransi jiwa tradisional sampai asuransi jiwa unitlink. Misalnya, nih, cari tahu tentang beban biaya dan fitur dari asuransi jiwa unitlink. Atau kalau mau yang lebih gampang, kamu bisa mempertimbangkan asuransi jiwa berjangka.

 

4. Fokus pada manfaat asuransi

Apa, sih, hal penting yang perlu diperhatikan saat memilih asuransi? Hal terpenting yang mesti kamu utamakan adalah manfaat dari asuransi itu sendiri. Apakah uang pertanggungan dari asuransi dapat menutupi risiko yang terjadi? Pastikan kalau asuransi jiwa tersebut benar-benar membantu keluargamu di kala mendesak.

 

Maka, sudah sewajarnya kalau kamu lebih fokus pada manfaat asuransi. Entah asuransi itu bermodel investasi atau tabungan, akan terasa manfaatnya kalau dapat dipakai saat terjadi risiko. Kamu dan keluarga pun akan jadi lebih lega dengan asuransi jiwa yang telah dijamin.

 

5. Bandingkan beberapa produk asuransi

Seringkali saya dibuat bingung untuk memilih asuransi karena terlalu banyak pilihan. Akhirnya, malah terpaku pada satu produk asuransi saja dan gagal move-on. Padahal, nih, ada produk asuransi dari perusahaan lain yang lebih menjanjikan. Nah, kamu jangan sampai mengalami hal yang sama, ya.

 

Sebelum memutuskan, pastikan untuk membandingkan satu produk dengan produk asuransi lainnya. Apa saja yang perlu kamu cari tahu? Coba cari tahu tentang besarnya premi, prosedur klaim, fitur dan manfaat asuransi.

 

6. Pastikan kredibilitas perusahaan asuransi

Wajib hukumnya memilih perusahaan asuransi yang kredibel. Kamu bisa melihat dari perjalanan perusahaan tersebut saat menangani jasa asuransi kesehatan dan proses klaimnya mudah atau nggak.

 

Meski ada premi yang murah, jangan sampai mudah tergiur, lho. Kamu mesti lebih kepo dan banyak tanya-tanya tentang fitur dan manfaat asuransi jiwa. Semua ini bisa kamu lihat pada polis asuransi jiwa dan proposal perusahaan.

7. Pahami dengan baik tentang syarat klaim asuransi

Banyak kasus uang pertanggungan nggak bisa cair  karena salah mengurus klaim. Agar hal serupa nggak terjadi padamu, maka pahami dulu syarat-syarat klaim.

 

Artikel Terkait: Kapan Waktu Terbaik untuk Resign?

  1. Dapet Kerjaan yang Nggak Sesuai Passion? Jangan Terburu-Buru Untuk Resign!
  2. Bosan dengan Pekerjaan dan Ingin Resign?Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Memutuskan
  3. Terlalu Cepat Resign Berisiko Membahayakan Kariermu. Simak 7 Alasannya!

 

Cari tahu apa saja syarat yang perlu disiapkan agar semua proses berjalan lancar. Dan bekali diri dengan informasi mengapa suatu klaim bisa ditolak dan diterima oleh asuransi jiwa. Sehingga, ketika terjadi risiko secara mendadak, kamu nggak perlu bingung untuk mengurusnya.

 

Itu dia beberapa tips memilih asuransi jiwa yang cocok buat karyawan dan keluarga. Dengan memilih produk asuransi jiwa yang pas, kamu dan keluarga tetap akan terlindungi saat terjadi risiko. Nah, kini kamu nggak perlu khawatir lagi deh saat harus resign atau pindah kantor.