SWARA – Bagi pecinta sepeda, nama sepeda Brompton tentu sudah tidak asing lagi di telingamu. Sepeda ini sangat populer dan banyak diminati oleh para penggemar sepeda di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

 

Brompton adalah perusahaan produsen sepeda lipat buatan tangan asal Inggris. Karena dibuat dengan tangan, hasil produksi sepeda Brompton lebih rapi apabila dibandingkan dengan sepeda yang diproduksi menggunakan mesin secara massal.

 

Hal ini menjadi salah satu keunikan Brompton yang membuatnya digemari oleh banyak orang. Keunikan itu jugalah yang menjadikan sepeda ini memiliki harga yang jauh melebihi harga sepeda lipat pada umumnya. 

 

Pemborongan Sepeda Brompton di Luar Negeri oleh Masyarakat Indonesia

 

Pada akhir Juli lalu, beredar berita mengenai toko sepeda di Jerman yang terpaksa tutup karena kehabisan stok sepeda setelah diborong oleh pembeli dari Indonesia. Melihat fenomena tersebut, banyak pegiat sepeda dan penjual Brompton di forum internasional yang mempertanyakan alasan orang Indonesia berlomba-lomba membeli sepeda tersebut.

 

Masalahnya, sepeda Brompton diborong bukan dengan harga yang murah. Bahkan, beberapa pembeli secara sukarela menawarkan sejumlah harga tinggi kepada penjual yang tentunya langsung diterima.

 

Dilansir dari IDX Channel, pembeli Indonesia rela membayar hingga lebih dari Rp88 juta untuk satu sepeda Brompton. Padahal, pada kondisi normal, sepeda ini bisa didapatkan hanya dengan Rp33-35 juta. Angka itu pun sudah termasuk tinggi bila dibandingkan dengan harga sepeda impor lainnya.

 

Sebenarnya, kegiatan bersepeda bukanlah kegiatan yang populer di negara kita. Beberapa komunitas sepeda memang gencar bersepeda pada waktu-waktu tertentu. Namun, semenjak pandemi melanda, semakin banyak orang yang tertarik untuk bersepeda meski bukan bagian dari komunitas tersebut.

 

Hal ini diduga terjadi karena orang-orang berusaha menghindari menggunakan angkutan umum sebagai moda transportasi di tengah pandemi. Kini, bersepeda dengan sepeda Brompton menjadi salah satu tren terbaru di dalam negeri.

 

Semakin tingginya jumlah peminat Brompton membuat brand tersebut menetapkan harga sepeda yang juga lebih tinggi. Di Indonesia sendiri, Brompton tidak pernah masuk secara resmi, sehingga para pembeli tanah air terpaksa membelinya dari toko-toko sepeda di luar negeri.

 

Penetapan Harga Impor Sepeda Diperketat

 

Dikutip dari CNBC Indonesia, sejak 28 Agustus lalu, pemerintah memberlakukan peraturan izin khusus untuk mengimpor sepeda Brompton dan sepeda-sepeda luar negeri lainnya. Peraturan ini menarik perhatian banyak pihak, khususnya pembeli sepeda impor dalam negeri, karena mengkhawatirkan pasokan sepeda impor ke depannya.

 

Dengan adanya izin khusus, dapat diprediksi bahwa harga sepeda impor akan melonjak naik. Bukan hanya Brompton yang terdampak, tetapi juga sepeda lainnya akan ikut mengalami kenaikan harga mencapai rata-rata 40-50%.

 

Setiap izin akan memerlukan proses yang cukup lama. Proses impor akan mengalami keterlambatan hingga satu bulan meski negara asal sudah siap menyuplai pasokan sepeda. 

 

Alhasil, persediaan sepeda impor yang dijual oleh toko sepeda dalam negeri menjadi terbatas. Hal itu akan berdampak juga pada kenaikan harga dari distributor.

 

Kelebihan Sepeda Brompton Dibanding Sepeda Lainnya

 

Kalau kamu bukan pecinta sepeda, kamu mungkin bertanya-tanya, apa yang membuat sepeda Brompton begitu digemari oleh pembeli Indonesia? Sebenarnya, ada banyak faktor yang membuat sepeda ini banyak dicari, salah satunya adalah keunikan sepeda yang dirakit dengan buatan tangan.

 

Tidak hanya itu, ada juga beberapa kelebihan lain dari Brompton yang tidak ditemukan pada sepeda lainnya, seperti: 

 

  • Mudah dibawa

 

Dilansir dari Kompas, Brompton merupakan sepeda yang mudah untuk dibawa berpergian. Banyak orang membawa sepeda ini saat traveling. Karena bisa dilipat, sepeda ini bahkan muat dimasukkan ke dalam koper atau didorong.

 

  • Lipatan sepeda

 

Agar sepeda bisa dilipat dengan nyaman, sebuah sepeda harus memiliki letak dan jumlah lipatan yang memadai. Sepeda Brompton dipercaya memiliki lipatan yang rapi dan nyaman. Kerapian ini didapatkan dari hasil buatan tangan dan sulit ditemukan pada sepeda yang diproduksi secara massal dengan menggunakan mesin.

 

  • Seperti sepeda konvensional

 

Beberapa sepeda lipat biasanya terasa kurang kuat ketika digunakan, khususnya pada daerah-daerah lipatan. Akan tetapi, seluruh bagian sepeda Brompton terasa menyatu bahkan pada bagian lipatan. Hal ini membuat Brompton nyaman dikendarai seperti sepeda konvensional.

 

Itulah beberapa kelebihan dari sepeda Brompton yang tidak ditemui pada sepeda lipat lainnya. Melihat tren mengendarai sepeda yang semakin menjamur selama pandemi, wajar jika permintaan terhadap impor Brompton semakin meningkat. 

 

Perlukah Mengikuti Tren Membeli Sepeda Brompton?

 

Meski harganya cukup mahal, membeli sepeda Brompton sudah menjadi suatu tren baru, khususnya di kalangan masyarakat Indonesia. Lantas, sebenarnya perlukah kita mengikuti tren tersebut? 

 

Kalau kamu pecinta sepeda dan mengidam-idamkan sepeda Brompton, sebenarnya tidak ada salahnya mengikuti tren ini. Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan hal-hal seperti: 

 

  • Kesesuaian harga dengan budget pribadi

 

Setiap orang pasti memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda. Kamu pun tentu memiliki budget tertentu untuk setiap barang-barang yang dibeli. 

 

Kamu bisa membeli sepeda Brompton selama harga sepeda tersebut masih sesuai dengan budget pribadimu. Jangan sampai, gara-gara membeli sepeda ini, kondisi keuanganmu jadi terganggu dan kamu tidak memiliki dana yang cukup untuk ditabung dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.  

 

  • Tidak menggunakan dana darurat

 

Dana darurat seharusnya digunakan hanya dalam keadaan mendesak, ketika kamu tidak lagi memiliki pemasukan yang cukup untuk menghidupi keperluan sehari-hari. Jangan sampai, kamu rela menggunakan dana daruratmu demi bisa membeli sepeda Brompton.

 

  • Jangan membayar dengan metode cicilan

 

Ketika kamu membayar dengan metode cicilan, artinya kamu belum sanggup untuk membeli sepeda Brompton. Jika kamu memiliki anggaran yang cukup, maka kamu bisa langsung membayar sepeda tersebut tanpa harus mencicil. 

 

Selain itu, kalau kamu memilih untuk mencicil, artinya sepeda tersebut bukan termasuk sebagai keperluan mendesak. Kamu mungkin masih bisa membeli sepeda tersebut di lain waktu ketika kamu memang benar-benar membutuhkannya. 

 

  • Membeli produk lokal

 

Banyak orang memutuskan untuk membeli sepeda Brompton karena namanya yang sedang naik daun. Padahal, kalau kamu memang membutuhkan sepeda lipat, kamu bisa membeli produk dari brand lain yang lebih murah, salah satunya produk lokal.

 

Di Indonesia, sepeda lipat lokal telah diproduksi oleh Kreuz, Polygon, dan Element. Sepeda ini pun tak kalah bagus dari Brompton. Bahkan, presiden Joko Widodo sempat menggunakan sepeda ini juga dan memamerkannya di media sosial.

 

Sepeda Brompton memang cukup populer dan dikenal dengan beragam fungsi yang melebihi merek-merek sepeda lain. Akan tetapi, ingatlah untuk mempertimbangkan kondisi keuangan pribadimu sebelum memutuskan untuk membeli sepeda tersebut. Dengan begitu, kamu #PastiLebihSiap untuk menghadapi situasi ekonomi yang tak menentu selama pandemi.