SWARA – Dalam berinvestasi, equity adalah suatu istilah penting yang perlu dipahami. Supaya tidak salah memilih investasi saham, equity harus menjadi bahan pertimbanganmu. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan equity?
Equity adalah total dari nilai aset perusahaan dikurangi dengan utang dalam perusahaan tersebut. Sederhananya, aset perusahaan ini disebut dengan aktiva dan utang disebut dengan pasiva.
Memahami Pengertian Equity dalam Perusahaan
Ketika berinvestasi, penting bagi kamu untuk mengetahui equity perusahaan. Karena, hal ini akan menjadi salah satu komponen yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli saham.
Kamu bisa melihat baik atau tidaknya kinerja suatu perusahaan dari nilai equity. Sebagai contoh, coba simak ilustrasi berikut ini.
Perusahaan A memiliki nilai aktiva atau aset sebesar Rp3,9 miliar. Nilai aset ini didapatkan dari kepemilikan perusahaan berupa gedung, mobil, uang kas, teknologi, merek dagang, dan lain sebagainya.Â
Sementara, nilai pasiva atau utang dari perusahaan A adalah Rp900 juta. Utang ini terdiri atas kewajiban utang, seperti utang bank, utang pajak, dan lain-lain.Â
Untuk mengetahui nilai equity perusahaan A, kamu bisa mengurangi total aset dengan utang. Jadi, kamu bisa menghitung Rp3,9 miliar dikurangi dengan Rp900 juta. Totalnya adalah Rp3 miliar. Nah, angka inilah yang menjadi nominal dari equity perusahaan A.
Angka equity yang positif menandakan bahwa perusahaan A memiliki keuangan yang sehat. Karena, utang yang dimiliki tidak melebihi total keseluruhan aset.Â
Akan tetapi, apabila hasil pengurangan aset dengan utang menghasilkan equity yang negatif, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kondisi keuangan yang sehat.Â
Istilah Equity dalam Investasi Saham
Dalam investasi, equity adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan beberapa hal, termasuk saham individu, nilai neraca keseluruhan perusahaan, serta kepemilikan di perusahaan swasta.
Nominal pada equity mewakili jumlah uang yang akan dikembalikan kepada investor atau pemegang saham. Hal ini juga terkadang dijadikan sebagai penanda dari kepemilikan saham perusahaan.Â
Sebagai investor, kamu bisa mendapatkan informasi mengenai equity perusahaan di neraca perusahaan. Perusahaan yang sudah go public biasanya akan membagikan neraca ini pada publik menjelang akhir tahun, ketika setiap perusahaan mengumumkan hasil laporan keuangan tahunan.
Dilansir dari The Balance, ada beberapa makna berbeda mengenai equity bagi investor. Berikut ini penjelasannya:
-
Equity sebagai kepemilikan saham
Terkadang, equity dilambangkan sebagai kepemilikan saham seorang investor. Hal ini mengacu pada portofolio saham yang dimiliki oleh investor tersebut.
Jadi, bagi beberapa investor, mereka bisa saja menyebutkan portofolio saham mereka sebagai portofolio equity. Bagi mereka, equity itu menggambarkan berapa besaran bagian yang mereka miliki dari suatu perusahaan.Â
-
Equity sebagai konsep neraca
Pemahaman ini sama dengan pengertian mengenai equity yang telah dijelaskan sebelumnya. Bagi investor, equity ini menjadi acuan dalam mengenal sehat atau tidaknya keuangan suatu perusahaan, untuk dijadikan pertimbangan dalam membeli saham.
-
Equity sebagai ekuitas pribadi
Istilah ini digunakan dalam saham perusahaan swasta atau pribadi, dimana perusahaan tersebut tidak go public atau tidak menjual sahamnya kepada masyarakat luas. Equity dalam saham perusahaan pribadi ini dimiliki oleh pemegang saham tanpa melalui transaksi jual beli saham di bursa efek.
Proses equity pribadi ini dilakukan oleh manajer investasi atau manajer ekuitas dengan menjual saham ke pembeli lain. Return yang didapatkan dari investasi model ini cenderung lebih tinggi dari investasi yang diperdagangkan secara publik.
Komponen Equity Pemegang Saham
Ada beberapa komponen equity bagi pemegang saham. Komponen itu terdiri atas:Â
-
Laba ditahan
Laba ditahan dalam komponen equity adalah persentase laba bersih yang tidak dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen. Laba ditahan ini nantinya akan dikumpulkan dan menjadi total akumulatif ketika akan ditarik beberapa tahun kemudian.
Bisa dibilang, laba ditahan ini menjadi seperti tabungan. Sewaktu-waktu, kamu sebagai investor atau pemegang saham bisa meminta pencairan laba ditahan itu sebagai dividen.Â
-
Saham yang diperoleh kembali
Komponen ini merupakan jumlah saham yang telah dibeli kembali oleh investor. Saham ini pada awalnya disimpan oleh perusahaan untuk digunakan di kemudian hari. Saham ini pada akhirnya akan dipakai untuk meningkatkan modal.
-
Tambahan modal disetor
Dikutip dari Investopedia, tambahan modal disetor merupakan jumlah uang yang dibayarkan, yang melebihi nominal yang sudah ditetapkan. Tambahan modal disetor ini hanya bisa dilakukan apabila investor membeli saham secara langsung dari perusahaan.
Nominal tambahan modal disetor didapatkan dari selisih antara setoran saham dengan jumlah nominal saham. Nantinya, nominal tambahan ini akan ditambahkan ke dalam modal sahammu.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui untuk memahami pengertian dari equity. Dalam berinvestasi saham, equity adalah istilah penting yang harus kamu pahami untuk bisa sukses menyusun strategi investasi.