SWARA DARI AMAR BANK – Bagi para pemula dalam dunia investasi mungkin bingung bagaimana cara memulai trading saham yang baik dan menguntungkan? Well, ada berbagai cara untuk memulai trading saham, berikut kami berikan rangkumannya:
1. Memilih perusahaan sekuritas terpercaya
2. Membuka rekening efek
3. Menentukan anggaran untuk trading
4. Pelajari cara membeli dan menjual saham
5. Memilih indeks saham
6. Menentukan waktu atau periode trading
7. Membeli saham saat harga turun dan menjual saat harga naik
8. Pelajari analisis teknikal saham
9. Update dengan isu dan berita
10. Berani mengelola risiko
Ingin tahu penjelasan lebih lanjut? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Berapa Uang untuk Mulai Trading Saham?
Berapa sebenarnya uang yang dibutuhkan untuk trading bagi pemula? Sebenarnya tidak ada jumlah yang ideal yang bisa digunakan untuk trading.
Namun beberapa perusahaan sekuritas memang ada saja yang mematok nominal tertentu untuk saldo pembukaan rekening investasi mulai dari Rp50 ribu hingga Rp10 juta. Tapi tidak semua uang tersebut harus dibelanjakan saham, ya.Â
Kamu bisa mulai ‘belajar’ trading saham dari uang dingin, artinya jumlah uang yang kamu ikhlas untuk dipakaikan untuk merugi.
Tentu saja, nilainya bisa sangat beragam untuk masing-masing orang, ya. Ada yang cuma ikhlas Rp50 ribu, namun ada juga yang ikhlas memakai uangnya sebesar Rp1 juta. Semua itu kembali lagi ke psikologis trader masing-masing.
Berikut akan kami berikan 7 cara trading saham yang cocok bagi pemula.
Bagaimana Cara Trading Saham Pemula?
Sebelum kita membahas jauh soal cara trading saham untuk pemula, terlebih dahulu kita harus mengerti bagaimana cara kerja atau sistem trading saham?
Siapapun dan pada instrumen apapun, trading memiliki definisi mengambil keuntungan begitu kesempatan itu ada.
Berbeda dengan bermain saham biasa, trading biasanya memiliki tempo yang cepat. Pada prinsipnya, ketika harga sedang turun maka itulah kesempatan untuk membeli. Lalu, ketika ada kesempatan saham sedang naik maka di situlah trader menjual sahamnya.
Trader tidak akan menunggu lama-lama, maka dari itu ada yang dinamakan trader harian, mingguan, dan paling lama bulanan.
Aplikasi untuk Trading Saham
Nah, aplikasi apa yang digunakan trader untuk melakukan trading saham? Pada dasarnya, masing-masing trader pasti memiliki aplikasi sekuritas tempat untuk ‘berbelanja’ saham. Beberapa pilihan aplikasinya adalah
- HOTS by Mirae Asset Sekuritas
- POEMS by Phillip Sekuritas
- IPOT by Indo Premier
- Maybank Trade
- Ajaib
- Stockbit
Adapun beberapa aplikasi yang hanya bisa dipakai untuk memantau pergerakan saham dan bukan untuk trading misalnya:
- Bloomberg Terminal
- RTI Business
10 Cara Trading Saham bagi Pemula, Dijamin Cuan!
Setelah mengetahui cara kerja trading saham, selanjutnya kita akan belajar bagaimana trik trading saham agar cuan. Berikut penjelasannya:
1. Pilih perusahaan sekuritas terpercaya
Agar kamu terhindar dari kerugian, maka penting untuk memilih perusahaan sekuritas yang terpercaya sebagai media trading saham. Perusahaan sekuritas sama artinya dengan broker. Kamu akan menggunakan perantara berupa broker yang mematok biaya untuk setiap transaksi.
Kamu perlu memerhatikan persentase yang dipilih oleh sang broker. Pilihlah broker yang menawarkan persentase yang lebih rendah. Misalnya, 0,25% dari jumlah pembelian saham. Ini penting agar keuntungan yang kamu peroleh dari hasil trading bisa kamu nikmati lebih optimal.Â
2. Membuka rekening efek
Langkah kedua tentang cara trading saham setelah memilih sekuritas adalah membuka rekening bursa efek. Apa pentingnya? Rekening ini akan kamu gunakan untuk melakukan order jual beli saham. Ini akan menjadi rekening koordinasi kamu di perusahaan sekuritas.
Rekening efek beda dengan rekening biasa. Di sini kamu tidak akan mendapatkan buku tabungan serta kartu debit atau kredit, tapi hanya mendapatkan laporan bulanan semacam rekening koran.
Baca juga: Dear Anak Sekolahan, Ini Cara Bermain Saham dengan Modal 100 Ribu
3. Menentukan anggaran untuk trading
Bagi kamu para pemula, jangan tiba-tiba ingin memasang angka yang tinggi untuk trading. Penting untuk kamu terbiasa dengan sistem fluktuatif yang ada pada saham. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan trading dengan angka yang kecil.
Dengan angka yang kecil, jikalau pun rugi, kamu tidak akan kehilangan banyak uang. Usahakan uang yang kamu gunakan itu uang dingin. Namanya juga belajar, kan? Nah, jika kamu sudah memahami trik dan teknik analisa saham, barulah kamu boleh melakukan trading dengan anggaran yang besar.
4. Pelajari bagaimana cara membeli dan menjual saham
Setelah kamu menentukan berapa anggaran untuk belajar trading saham, langkah selanjutnya adalah mempelajari bagaimana cara membeli dan menjual saham. Ini penting sebagai trader. Kamu harus mempelajari apa saja fitur-fitur yang terdapat pada sistem. Kamu harus tahu mana fitur untuk membeli dan menjual.
Ada banyak fitur yang akan membantumu untuk melakukan trading. Ada sistem pasang waktu, alarm, serta berbagai index analitikal yang dapat mempermudah kamu menganalisis pergerakan saham.
5. Pilih indeks saham yang ingin dibeli
Melansir Prudential, ada kisaran 22 jenis indeks saham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari kisaran 22 jenis indeks tersebut, kenali indeks apa saja yang umum digunakan oleh para trader.
Kamu bisa melakukan riset kecil-kecilan tentang hal ini di forum trader yang banyak tersebar di sosial media. Nah, sebagai contoh, kamu bisa memilih LQ45 atau IDX30 yang dikenal memiliki likuiditas tinggi. Namun, lebih penting dari itu, kamu harus paham dengan index yang ingin kamu beli.
6. Tentukan periode trading saham
Masing-masing trader pasti memiliki waktu atau periode andalan untuk menjual dan membeli. Sebenarnya, ini tergantung dari pengalaman masing-masing. Kamu bisa melakukan a/b testing untuk menentukan periode trading saham terbaik.
Namun, perlu kamu catat. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, kamu bisa melakukan trading dengan jangka waktu pendek, misalnya harian. Namun jika ingin meminimalisir kerugian, maka pilihlah jangka waktu yang panjang, misalnya bulanan.
Baca juga: Di Tengah Ancaman, Ini Peluang Resesi untuk Investor
7. Beli saham saat harga turun dan jual saat harga naik
Penting untuk dipahami bagi kamu yang mencari cara trading saham bagi pemula. Ya, sejatinya satu kunci bagi para trader adalah membeli saham pada saat harga turun dan menjual saham saat harganya naik.
Namun, banyak sekali yang keliru dalam mengimplementasikan hal ini. Sebab, karena kepanikan melihat saham yang turun, maka para trader pemula buru-buru menjual sahamnya. Padahal, saham yang turun tidak boleh dijual, malah harusnya dibeli kembali.Â
Jika harga naik, para trader pemula malah menahan dengan harapan terus naik. Padahal, di saat itulah kamu harus menjual saham agar memperoleh keuntungan.
Baca juga: Cara Menabung 20 Juta dalam Setahun dengan Senyumku!
8. Mempelajari analisis teknikal
Tidak bisa dipungkiri kalau memiliki pengetahuan tentang analisis teknikal diperlukan untuk fasih dalam melakukan trading saham. Dalam hal ini trader harus mengamati pola dasar seperti data pasar, volume transaksi dan harga saham secara historis untuk menentukan transaksi.Â
Data tersebut biasanya akan membentuk tren seperti uptrend atau pola harga saham menguat atau downtrend atau pola harga saham menurun.Â
Ada banyak sekali indikator analisis teknikal mulai dari on-balance volume hingga moving average convergence divergence (MACD), relative strength index (RSI).Â
9. Update dengan isu dan berita
Pergerakan harga saham banyak sekali dipengaruhi oleh pemberitaan yang beredar baik itu pemberitaan baik yang umumnya membuat harga saham naik ataupun pemberitaan buruk yang biasanya membuat harga saham turun.Â
Beberapa contoh pemberitaan baik adalah akuisisi oleh perusahaan besar atau kinerja keuangan yang membaik yang menyebabkan pergerakan saham yang umumnya meningkat. Sementara contoh pemberitaan buruk adalah kinerja keuangan rugi hingga gagal bayar utang.Â
10. Berani mengelola risiko
Bagi trader, rugi adalah hal yang biasa yang harus direalisasikan. Jadi jangan takut untuk jual rugi jika memang harga saham yang kamu targetkan tidak tercapai. Semisalnya, kamu memasang target resistance (harga batas bawah) saham Rp110, maka kamu harus patuh untuk segera menjualnya jika harga terus turun mencapai harga tersebut.Â
Karena jika tidak, kamu akan kehilangan uang lebih banyak jika tidak segera menjualnya jika dalam kondisi harga saham terus turun.
Baca juga: 15 Broker Saham Terbaik di Indonesia dan Tips Memilih, Lengkap!
Referensi Belajar Saham Bagi Pemula
Berikut beberapa referensi untuk pemula yang baru ingin mempelajari seluk-beluk saham. Mulai dari podcast, buku, hingga aplikasi broker langsung.
1. Belajar dari podcast
Saat ini, kamu bisa mengakses banyak podcast yang membahas soal saham. Kamu bisa cari beberapa influencer yang memang ahli dalam bidang keuangan. Salah satu referensi yang bisa kamu nonton adalah podcast dari Raditya Dika.
2. Belajar dari buku
Menjadi trading saham bisa kamu pelajari di berbagai buku. Jika masih kebingungan, berikut beberapa referensi buku yang bisa kamu coba:
- Investasi Saham Ala Swing Trader Dunia – Ryan Filbert Wijaya
- Merdeka Finansial dengan Investasi Saham – Bernadus Wijaya
- Mari Investasi Saham Dengan Efisien, Transparan, dan… Fun! – Ignatius Denny Wicaksono
3. Platform Youtube
Banyak juga content creator yang membahas soal tips trading di Youtube. Nah, di sini kamu harus pintar-pintar memilah mana yang pantas kamu ambil ilmunya. Pasalnya, banyak juga content creator yang hanya mencari viewers tanpa konten yang berbobot.
Berikut beberapa rekomendasi channel yang bisa kamu ambil ilmunya:
- Raditya Dika
- Felicia Putri Tjiasaka
- Ngomongin Uang
- Kanala.id
- Saham Dari Nol
- Angga Andinata
4. Aplikasi saham
Kamu juga bisa belajar saham melalui aplikasi saham. Maksudnya, saat ini banyak platform saham yang juga memberikan sarana edukasi khusus untuk trading saham.
Kamu bisa belajar banyak secara gratis maupun berbayar. Misalnya, di Aplikasi Bibit, kamu bisa menonton berbagai live streaming atau mengikuti course gratis yang disediakan langsung oleh Bibit.
Sejatinya, mencari cara trading saham yang baik itu perlu trial dan error. Untuk menjadi seorang trader dengan keuntungan maksimal maka perlu pengalaman yang mumpuni untuk memahami analisa saham terbaik. Jadi, sudah siapkah menjadi seorang trader?