SWARA-Berinvestasi adalah hal yang tak hanya menarik tapi juga sangat dibutuhkan belakangan ini. Investasi sangat direkomendasikan orang-orang sukses sebagai sumber penghasilan dan kebebasan finansial di masa mendatang. Salah satu yang lagi ngetren adalah nabung saham yang bisa diikuti oleh berbagai kalangan termasuk para investor muda.
Berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham terkadang membutuhkan uang yang banyak agar hasilnya lebih besar. Salah satu cara yang banyak dipertanyakan para investor adalah boleh nggak sih beli saham atau berinvestasi dengan uang pinjaman atau utang? Kalau kamu juga salah satu yang mempertanyakan ini, yuk lanjut baca artikelnya. Karena saya akan membahas bagaimana dampaknya kalau kamu berinvestasi dengan cara berutang.
1. Kamu akan mendapat risiko ganda
Berinvestasi melalui saham sudah mengandung risiko, seperti naik turunnya harga saham, rendahnya harga saham yang kamu beli, hingga hilangnya uang modal yang kamu belikan saham. Nah, dengan berutang untuk berinvestasi saham, kamu akan menanggung dua risiko yang berbeda karena ditambah kamu harus memikirkan risiko yang mungkin terjadi saat berutang uang dengan jumlah yang cukup besar.
Artikel Terkait: Trik Investasi Saham bagi Pemula
- 5 Trik Jitu Investor Pemula yang Ingin Mencoba Peruntungan Investasi Saham
- Benarkah Trading Saham itu Haram? Ini Faktanya!
- Ingin Investasi Saham? Ini Modal Minimal yang Kamu Butuhkan
2. Biaya administrasi dan bunga pinjaman menjadi jeratan
Berinvestasi saham juga harus mencurahkan tenaga dan pikiran tersendiri agar nggak salah langkah dalam memutuskan. Pinjaman uang justru bisa menambah beban pikiran tersendiri karena kamu nggak boleh melupakan biaya administrasi dan bunga pinjaman yang dibebankan kepadamu. Alih-alih untung dari investasi, justru kamu harus mencari tambahan penghasilan lain untuk menutup bunga pinjaman dari utangmu.
3. Hitung dengan cermat berapa hasil investasi dan kemampuanmu membayar utang
Sebelum berutang, ada baiknya kamu menghitung dulu dengan cermat berapa uang yang bisa kamu dapatkan dari investasi saham, lalu apakah uang itu cukup untuk nantinya membayar angsuran dari berutang? kalau ragu-ragu, apalagi sebagai investor pemula, sebaiknya kamu pikirkan ulang untuk berutang dalam berinvestasi.
4. Kecemasan akan memengaruhi pengambilan keputusan
Nggak ada yang bisa memperkirakan pergerakan saham dengan akurat, investor saham sekelas Warren Buffet pun mengakuinya. Sehingga saat kamu berutang, tentu akan ada rasa cemas yang memengaruhimu untuk membayarkan utang itu. Secara psikologis, dirimu sudah nggak maksimal dalam mengambil keputusan karena banyaknya pikiran yang membebani kepalamu karena uang yang kamu pinjam.
Artikel Terkait: Strategi Bermain Saham
- Yuk, Kenali dan Pahami Lebih Dalam Mengenai Beta Saham
- Mengenal Lebih Dalam Uptrend, Downtrend, dan Sideway dalam Bermain Saham
- Mengenal Market Bullish dan Market Bearish untuk Investor Saham Pemula
5. Jadi bolehkah kita berutang untuk berinvestasi saham?
Jawabannya tergantung pada kemampuan dan kesanggupanmu. Namun sebelumnya, ada risiko yang harus kamu ketahui terlebih dulu. Misalnya, setiap tanggal jatuh tempo utang, kamu akan berusaha gali-tutup lubang agar investasimu tetap berjalan. Belum lagi, kalau investasimu tiba-tiba gagal dan uang pinjaman hilang. Bagaimana kamu membayar cicilan utang?
Namun, kalau kamu sanggup memenuhi semua risiko itu, mengapa nggak dicoba? Kembali lagi, kalau nggak yakin, ya jangan dulu. Lebih baik main aman saja, ya, nggak? Lagipula, sebenarnya masih banyak investasi yang nggak memerlukan banyak uang dan berisiko kecil. Jadi, ada baiknya kamu menyesuaikan jenis investasi yang cocok dengan kondisi finansial kamu saat ini, ya.
Nah, itulah pertimbangan kalau kamu membeli saham dengan uang pinjaman.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
PAULUS RISANG