Swara – Kamu sedang dalam kondisi mengontrak rumah dan sedang memperhitungkan untuk memiliki hunian sendiri? Kira-kira manakah lebih baik beli rumah jadi atau membangun rumah dari awal saja, ya?

 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu perlu mempertimbangkan tipe hunian seperti apa yang kamu butuhkan. 

 

Pada dasarnya, kalau kamu memiliki rencana jangka panjang seperti menetap di suatu wilayah dan atau berkeluarga, memiliki rumah sendiri bisa jadi opsi yang menyenangkan. 

 

Namun, berbagai faktor seperti finansial yang belum stabil, perpindahan domisili akibat pekerjaan, hingga asumsi kalau properti bukan investasi yang baik saat ini bisa jadi membuat enggan untuk memiliki rumah sendiri.

 

Sudah tahu belum kalau sekarang Swara punya fitur Kalkulatof Finansial? Yup, kamu bisa hitung berbagai kebutuhanmu mulai dari Renovasi Rumah, Pendidikan, Bisnis, hingga Persiapan Pernikahan. Coba Kalkulator Finansial di sini, yuk!

 

Dengan demikian, kamu juga perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan memiliki rumah sendiri dibandingkan dengan menyewa. 

 

Kelebihan Jika Kamu Beli Rumah

 

Jika dibandingkan dengan menyewa rumah, membeli rumah siap huni bisa jadi opsi yang tepat untuk dipilih karena kelebihannya yang dirincikan sebagai berikut:

 

  • Memiliki hak penuh atas tanah dan bangunan

 

Membeli rumah berarti kamu akan mendapatkan sertifikat rumah sehingga kamu memiliki hak penuh atas tanah dan bangunan tersebut. Kepemilikan rumah merupakan salah satu pencapaian finansial penting bagi sebagian besar orang. 

 

  • Tidak repot berpindah tempat

 

Salah satu faktor utama memiliki rumah adalah tidak khawatir akan berpindah tempat dari waktu ke waktu jika ingin menetap dalam jangka waktu yang panjang. 

Jika sudah memiliki keluarga, memiliki rumah akan jauh lebih baik bagi tumbuh kembang anak karena berpindah-pindah tempat terkadang bisa membantu kemampuan sosialisasinya. 

 

  • Bebas merenovasi rumah

 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar pemilik rumah yang menyewakan rumahnya jarang memberikan izin kepada penyewa rumah untuk merenovasi rumahnya. 

Dengan membeli rumah sendiri, kamu bisa bebas mempercantik rumah seperti menambahkan taman, kolam ikan, menambahkan ruang atau bahkan membuat rumah bertingkat. 

 

  • Dapat diwariskan/disewakan/diinvestasikan

 

Membeli rumah juga bisa memberikan keuntungan jangka panjang seperti bentuk warisan kepada keluarga keturunan atau investasi dari imbal hasil yang diberikan apabila dijual di masa yang akan datang. 

Rumah yang dibeli tetapi tidak ditempati juga dapat disewakan untuk bisa memberikan pendapatan pasif (passive income) kepada pemiliknya.

 

Kekurangan Jika Kamu Beli Rumah

 

Setelah membahas keuntungan memiliki rumah, hal yang perlu kamu perhatikan juga adalah kekurangan dari pertimbangan membeli rumah yang dijabarkan sebagai berikut:

 

  • Nilai pembelian yang besar

 

Perlu diketahui bahwa membeli rumah membutuhkan uang yang sangat besar. Beberapa rumah dengan luas tanah dan bangunan standar di kota besar bahkan bisa menyentuh harga miliaran rupiah. 

 

Jika memilih untuk melakukan pembelian dengan metode cicilan, maka kamu juga harus mempersiapkan uang muka (down payment) yang umumnya sebesar 20-30 persen dari harga rumah. 

 

  • Biaya perawatan yang tinggi

 

Selain nilai pembelian yang besar, biaya perawatan rumah juga sangat tinggi. Beberapa biaya perawatan yang umum dilakukan adalah pengecatan, pipa atau genteng bocor, perbaikan garasi atau pagar rumah, perbaikan lantai yang retak hingga perawatan taman dan atau kolam. 

 

Idealnya, kontraktor menganjurkan untuk melakukan renovasi rumah yang ideal dilakukan setiap 5-10 tahun sekali untuk menjaga kualitas bangunan tetap baik. 

 

  • Wajib Bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

 

Kalau kamu memiliki sertifikat rumah, berarti kamu juga berkewajiban untuk melapor dan membayarkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atasnya. 

 

Besaran biaya PBB yang kamu bayarkan bisa saja meningkat karena mengikuti Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang terapresiasi dari waktu ke waktu. 

 

Membangun atau Beli Rumah Siap Huni?

 

 

Nah, setelah mengetahui kalau memiliki rumah adalah jawaban dari kebutuhan kamu saat ini atau di masa yang akan datang, maka beberapa orang mungkin dihadapkan dengan dilema untuk memutuskan membangun atau membeli rumah siap huni. 

 

Sebenarnya, manakah pilihan yang lebih baik? Apakah membangun rumah jauh lebih menghemat biaya dibandingkan membeli rumah siap huni?

 

  • Desain Rumah

 

Perbedaan utama dari membeli rumah siap huni dibandingkan dengan membangun rumah adalah desain rumah itu sendiri. Rumah siap huni umumnya di desain sama dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ingin mengubah tampilannya kamu perlu melakukan renovasi lebih lanjut. 

 

Beda cerita dengan membangun rumah sendiri, kamu bisa terlibat dengan tema dan konsep dari setiap ruangan dalam rumah yang sesuai dengan keinginan kamu. 

 

  • Biaya Pembelian

 

Sudah jelas bahwa harga tanah pasti akan jauh lebih murah dibandingkan dengan harga rumah siap jadi. Membeli tanah bisa jadi alasan mengapa kebanyakan orang memilih untuk membangun rumah dibandingkan membeli rumah siap huni. 

 

Jika kamu memiliki dana yang terbatas, kamu juga bisa membangun rumah dengan cara dicicil seperti membangun rumah lantai satu pada tahun ini dan menambah lantai dua dalam lima tahun ke depan. 

 

  • Budget Renovasi

 

Membeli rumah siap huni tentunya memakan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan membangunnya dari awal. Membangun rumah berarti kamu bisa menyesuaikan budget yang kamu miliki dengan kebutuhan material, fondasi dan interior yang kamu inginkan. 

 

Sementara itu, membeli rumah siap huni tidak membutuhkan budget renovasi lagi karena kamu sudah bisa menetap langsung di dalamnya. 

 

Simulasi Perhitungan Biaya Membangun Rumah

 

 

Biaya membangun rumah bisa menyesuaikan dengan kualitas material dan jasa pertukangan yang dibutuhkan. Biaya membangun rumah berkualitas di beberapa kota besar saat ini mencapai 4,2 juta per meter persegi. 

 

Jadi, rumah dengan desain standar dengan luas 60 meter persegi bisa menghabiskan uang sebesar 252 juta. Biaya ini bisa saja membengkak jika terdapat tambahan area, ruangan, lantai material dan jasa yang diperlukan selama masa pengerjaan. 

 

Simulasi Perhitungan Biaya Cicilan Beli Rumah Siap Huni 

 

Kalau kamu tidak ingin repot membangun rumah, kamu bisa beli rumah siap huni saja. Keterbatasan dana bisa kamu atasi dengan mengajukan pinjaman kredit kepemilikan rumah (KPR) ke developer atau institusi perbankan. 

 

Rumah tipe standar 60 di pinggiran kota Jakarta saat ini sudah mencapai harga 900 juta hingga 2,1 miliar. Andaikata kamu memiliki uang sekitar 200 juta saat ini, kamu bisa memilih untuk membeli rumah siap huni di dalam perumahan di daerah Bintaro, Tangerang dengan harga 1,1 miliar. 

 

Dengan begitu, perkiraan biaya cicilan tenor 25 tahun yang kamu bayar adalah sekitar 6,4 juta setiap bulannya.

 

Nah, setelah memperhitungkan simulasi membangun rumah atau membeli rumah, manakah diantara dua opsi tersebut yang lebih hemat biaya? 

 

Demi mengatasi masalah finansial untuk kebutuhan hunian kamu, solusi yang bisa kamu pertimbangkan adalah mengajukan pinjaman dari bank dengan skema Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang bisa diajukan secara online yang ditawarkan oleh Tunaiku oleh Amar Bank. 

 

Melalui platform Tunaiku, kamu bisa mengajukan pinjaman dengan hanya menyiapkan kartu identitas seperti KTP untuk proses pendaftaran dan registrasi. 

 

Kamu bisa mengajukan pinjaman dengan nilai hingga 20 juta dan tenor sampai 20 bulan melalui aplikasi atau website Tunaiku. Jangan khawatir soal legalitasnya karena Tunaiku adalah platform yang aman dan transparan karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Proses pengajuannya yang mudah juga bisa menjadi solusi mendapatkan rumah impian kamu dengan segera.Â