Generasi Z dalam berbagai laporan memiliki tingkat stres yang tinggi. Olehnya, perlu dilakukan manajemen stress agar kondisi mental tetap sehat.

 

Dalam laporan Asosiasi Psikologis Amerika (APA) pada 2018, misalnya, disebutkan bahwa sembilan dari 10 dewasa muda Gen Z (91 persen) mengatakan mereka telah mengalami setidaknya satu gejala fisik atau emosional karena stress.

 

Bahkan hanya 45 persen Gen Z yang melaporkan bahwa kesehatan mental mereka sangat baik atau sangat baik.

 

Dalam laporan yang sama, APA menemukan bahwa kelompok generasi lain melaporkan kesehatan mental cenderung lebih baik: Milenial (56 persen), Gen X (51 persen), dan Boomer (70 persen).

 

Stres bisa disebabkan oleh berbagai hal yang mengganggu pikiran, mulai dari soal hubungan dengan pasangan hingga soal pekerjaan.

 

Stres memang masalah psikis, tapi jika tak segera diatasi dengan tepat, akan berefek buruk bagi kesehatan fisik. Pasalnya, psikis dan fisik sangat berkaitan.

 

Baca juga: 12 Tips Membeli Iphone Bekas Biar Tidak Tertipu

 

Misalnya saja, saat sedang stres, tubuh akan merespon terhadap bahaya atau hal tak menyenangkan dalam bentuk memproduksi lebih banyak adrenalin serta kortisol, dan berbagai efek buruk lainnya.

 

Oleh karena itu, manusia harus mengelola stres pada dirinya sendiri. Kemampuan mengelola stress itu sangatlah penting apabila manusia tidak dapat mengelola stressnya akan berdampak pada kesehatan fisik maupun mentalnya.

 

Manajemen Stress dalam Ilmu Psikologi

Berikut cara-cara manajemen stress menurut psikologi:

 

1. Melakukan Meditasi

Meditasi dilakukan selama 10 – 15 menit dalam seminggu, yang dilakukan minimal 4-5 kali. Meditasi ini berguna untuk menurunkan tingkat stress yang bisa membuat kita merasa tenang.

 

2. Melakukan Hobi yang Disukai

Pada keadaan stres mayoritas seseorang membutuhkan hiburan atau melakukan hobi yang disukainya, misalnya seperti bermain game. Karena dengan bermain game dapat menghibur dan menghilangkan rasa stress yang dialami.

 

3. Bersosialisasi dengan orang lain

Interaksi tatap muka dapat memicu serangkaian hormon untuk melawan respon tubuh saat stes. Oleh karena itu, pastikan untuk bercengkrama secara langsung keluarga dan teman.

 

Baca juga: Memaafkan Merupakan Kunci Kebahagiaan, Yuk Simak Alasannya!

 

Manajemen Stress dalam Sudut Pandang Islam

Disamping itu ada juga cara manajemen stress dalam Islam, yaitu:

 

1. Beribadah

Salah satu ibadah dalam islam yaitu shalat. Shalat merupakan kewajiban bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membuat hati menjadi tenanag atau nyaman. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;

 

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q. S. Al Baqarah: 153).

 

2. Berdoa

Dengan berdoa langsung kepada Allah SWT sama artinya kita berbicara kepada-Nya, secara tidak langsung itu membuat perasaan menjadi lega.

 

3. Membaca Al-Quran

Dalam membaca Al-Quran kita selalu mengingat Allah dan merasakan kehadiran-Nya ada disisi kita, membaca Al-Quran juga perasaan kita menjadi lebih baik setelah membaca ayat-ayat Al-Quran.

 

Baca juga: Tips Menolak dengan Sopan untuk Kamu yang People Pleaser

 

Jadi apabila mengalami stress, maka lakukanlah hal yang dapat membuat diri kita menjadi lebih baik dan tenang. Agar stress ini tidak berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun psikologisnya.

 

DISCLAIMER:

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!