SWARA – Pergi ke tanah suci memang merupakan impian setiap Muslim, tak terkecuali orang-orang Muslim di tanah air. Meski menjadi tamu Allah membutuhkan biaya yang nggak sedikit, namun tetap saja tak menyurutkan niat muslim Indonesia untuk pergi ke tanah suci.
Setiap tahunnya, jamaah haji dari Indonesia meningkat. Bahkan, disebut-sebut sebagai jamaah paling banyak dibandingkan negara-negara lain. Banyak orang rela menabung bertahun-tahun demi mewujudkan mimpi untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima ini. Berikut adalah beberapa kisah mengharukan tentang orang miskin yang berhasil mewujudkan mimpi untuk pergi haji.
- Seorang pencari rumput yang rela menabung selama 10 tahun
Namanya Achmad Sukarto. Seorang pria berusia 62 tahun yang merupakan warga Sidoarjo, Jawa Timur. Pekerjaannya sehari-hari adalah pencari rumput dan memelihara sapi milik orang lain. Meski awalnya ia beranggapan bahwa pergi haji adalah sesuatu yang mustahil baginya, namun niat berhaji muncul dalam hatinya sejak 2013.
Suatu hari, ia mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta dari bagi hasil sapi yang dititipkan kepadanya. Uang itulah yang ia gunakan untuk mendaftar haji. Sejak saat itu, dirinya kian giat bekerja. Selama 10 tahun menabung, ia akhirnya berhasil berangkat ke tanah suci.
- Jamaah haji termuda, yang telah menabung sejak SD
Ilham adalah salah satu jamaah haji termuda pada 2015 lalu. Namun siapa sangka, ia bukan dari keluarga kaya. Ia membiayai sendiri ongkos naik hajinya. Remaja asal Surabaya ini mengaku telah menabung untuk pergi haji sejak kelas 6 SD. Setelah lulus SD, ia berusaha mencari uang sendiri mulai dari jualan pulsa, aksesoris, hingga membuka distro. Usahanya yang semakin meningkat, akhirnya bisa mengantarkan dirinya untuk bertandang ke Rumah Allah.
- Pasangan suami istri penjual gorengan
Seneman (60) dan Juni (60) adalah pasangan suami istri yang tinggal di Jember, Jawa Timur. Setiap hari, pasutri penjual gorengan ini menyisihkan uang sebesar Rp 1.000 atau Rp 2.000 dari pendapatannya untuk ditabung. Hal tersebut mereka lakukan terus-menerus hingga nggak terasa telah berjalan selama 20 tahun. Selain itu, mereka juga ikut arisan. Dari uang arisan tersebut mereka akhirnya bisa melunasi ONH yang totalnya mencapai Rp 80 juta.
- Tukang becak yang mampu pergi haji
Masih dari Jember, ada seorang tukang becak bernama Abdullah (57) yang bisa mewujudkan mimpinya untuk pergi haji. Abdullah membutuhkan waktu selama 26 tahun sebelum akhirnya bisa berangkat ke tanah suci. Setiap hari, ia menyisihkan uang sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu untuk ditabung. Dengan kesabaran dan ketekunannya, akhirnya Abdullah mendaftarkan diri ke bank untuk mendapatkan nomor kursi pada 2009. Mimpinya untuk bisa berdoa di depan Ka’bah pun terwujud.
- Juru parkir motor
Dengan meneteskan air mata, Djumain yang kesehariannya hanyalah juru parkir motor menceritakan bagaimana ia bisa mewujudkan niatnya untuk melaksanakan Rukun Islam yang kelima. Ia selalu menyisihkan penghasilannya, yang hanya Rp 700 ribu per bulan, untuk dimasukkan ke tabungan haji. Ditambah dengan bantuan saudara-saudaranya, akhirnya berhasil berangkat ke Tanah Suci pada 2013.
Mungkin bagi sebagian orang, pekerjaan mereka dianggap dekat dengan kemiskinan. Namun di mata Tuhan, niat mulia dan kesabaran mereka untuk berhaji adalah bukti kekayaan yang nggak ternilai harganya. Semoga kamu pun bisa penuhi mimpimu melaksanakan Rukun Islam kelima ini ya, Kawan Tunaiku.