Usia 20-30an merupakan fase rawan mengalami quarter life crisis. Apa sih sebenarnya quarter life crisis itu? 

 

Secara umum, quarter life crisis adalah krisis yang terjadi pada rentang usia 20-30, yang ditandai dengan rasa tidak pasti, kebingungan, hingga krisis emosional. Periode ini merupakan masa transisi dari remaja ke dewasa yang menimbulkan tekanan sosial dan ekonomi, kebingungan akan arah hidup, dan pencarian jati diri, yang seringkali berujung dengan perasaan cemas, tidak puas, bahkan depresi. 

 

Uniknya, fase ini juga bisa berdampak langsung pada kondisi finansial. Ketika kondisi keuangan belum stabil, namun kamu dihadapkan pada krisis emosional dan tekanan hidup yang bikin masalah jadi berlapis. Kok bisa begitu? Yuk, kita bahas satu per satu.

 

 

Penyebab Quarter Life Crisis

 

  • Tekanan Sosial dan Ekspektasi Lingkungan

Berbagai tuntutan dari lingkungan sosial bisa jadi trigger yang sangat berdampak. Keluarga, teman, ataupun kerabat yang kerap kali menuntut untuk “sukses” di waktu tertentu, mampu membuat seseorang merasa tertinggal dan kehilangan arah. 

  • Benturan Antara Idealisme dan Realita

Setiap orang punya idealisme masing-masing. Namun kenyataannya, hidup seringkali menuntut kita untuk beradaptasi. Demi kebutuhan, banyak yang harus mengambil pekerjaan di luar passion atau cita-cita awalnya. 

  • Perubahan Hidup yang Signifikan

Lulus kuliah, pindah kota, atau memulai karier baru bisa menjadi pengalaman yang menantang. Ketika kenyamanan masa sebelumnya hilang, muncul rasa takut akan ketidakpastian dan kehilangan kontrol.

 

Lalu, gimana caranya kamu tahu kalau sedang di dalam fase tersebut? Coba kita bahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri quarter life crisis dulu, ya. 

 

 

Ciri-ciri Quarter Life Crisis

 

  • Kekhawatiran Berlebihan Akan Masa Depan

Ketidakpastian dari masa depan seringkali membuat seseorang tidak yakin dengan arah hidup serta apa yang harus dilakukan selanjutnya, baik soal karier, hubungan, maupun kehidupan secara keseluruhan. Perasaan tidak yakin ini bisa membuatmu sulit mengambil keputusan, karena takut salah langkah atau takut masa depan tidak sesuai harapan.

  • Ketidakpuasan dalam Pekerjaan

Merasa tidak cocok atau jenuh dengan bidang yang sedang dijalani, atau bahkan kehilangan motivasi untuk berkembang. Tidak jarang muncul keinginan untuk pindah jalur karier, tapi tertahan karena merasa takut memulai dari nol, apalagi jika belum ada persiapan secara finansial.

  • Krisis Identitas

Sering mempertanyakan siapa dirimu sebenarnya, apa tujuan hidupmu, dan apakah jalan yang sedang kamu tempuh sudah sesuai dengan nilai dan keinginan pribadimu. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa rendah diri, perasaan tidak cukup baik, hingga mendorongmu untuk mengambil keputusan secara impulsif sebagai pelarian, seperti belanja berlebihan, resign mendadak, atau menghindari tanggung jawab.

 

Bagi kamu yang sudah hidup mandiri, ciri-ciri quarter life crisis di atas bisa sangat memengaruhi kondisi finansial. Bayangin, kamu sudah bekerja selama beberapa tahun, tapi tiba-tiba merasa tidak cocok lagi dengan pekerjaan tersebut. Keinginan untuk pindah karier pun muncul, tapi kamu bingung harus mulai dari mana. Di satu sisi, kamu ingin mengikuti kata hati dan mencari jalan baru. Namun di sisi lain, ada kebutuhan hidup yang tetap harus dipenuhi. Dalam kondisi seperti ini, tidak sedikit yang akhirnya mengambil keputusan secara impulsif, misalnya resign tanpa rencana matang atau tanpa memiliki dana simpanan sebagai ‘pegangan’.

 

 

Artikel terkait: 

  1. 7 Cara Rahasia agar Gajimu Enggak Cepat Habis
  2. Pahami Sesuai Fungsinya, Ini Tabungan yang Berlaku di Indonesia  

 

 

Quarter Life Crisis vs Kondisi Finansial: Pilih yang Mana?

Kalau kamu harus milih antara menyelamatkan kondisi mental atau mempertahankan stabilitas finansial, mana yang jadi prioritas? Jawabannya, keduanya penting dan saling berhubungan.

 

  • Pendapatan Tidak Stabil

Zaman sekarang, banyak pekerja yang bekerja sebagai freelancer atau kontrak. Nggak jarang kondisi ini bikin stres karena penghasilan yang naik turun. Ketidakpastian ini bisa jadi pemicu  rasa tidak aman yang mengakibatkan kecemasan finansial.

  • Tekanan Sosial dan Finansial

Tuntutan hidup seperti “harus punya rumah sebelum 30”, traveling ke luar negeri, atau harus investasi ini-itu bisa menjadi beban atau pemicu stres jika tidak sejalan dengan kemampuan finansial saat ini.

  • Minimnya Skill Kelola Uang

Kurangnya wawasan finansial bisa membuat seseorang kesulitan menabung, berinvestasi, atau menyiapkan dana darurat, padahal itu sangat penting saat menghadapi krisis hidup.

 

Jadi, harus milih yang mana? Mental atau Finansial? Jawabannya: nggak harus pilih salah satu. Karena kondisi mental yang sehat bantu kamu ngatur uang dengan lebih bijak, dan finansial yang stabil bisa bikin pikiran lebih tenang.

 

Dua-duanya bisa diselamatkan. Mulainya dari mana?

 

 

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis Tanpa Mengorbankan Finansial

 

  • Cari Dukungan atau Pertolongan

Jangan segan untuk bicara dan menceritakannya kepada profesional atau orang terpercaya. Tanya sana-sini dan temukanlah solusi dari keresahanmu supaya kamu nggak pusing sendiri tanpa pemecahan masalah yang jelas. 

  • Tetapkan Tujuan yang Jelas

Refleksi diri penting untuk menemukan apa yang benar-benar ingin kamu capai. Setelah tujuanmu jelas, maka kamu bisa lebih tenang menyusun langkah ke depan.

  • Lakukan Kegiatan Baru

Menjelajahi hal-hal baru bisa membantumu melihat dunia dari perspektif berbeda dan mungkin membuka peluang baru.

  • Perbaiki Pengelolaan Keuangan

Inilah pondasi yang amat penting. Ketika kamu punya kontrol atas keuangan, kamu akan lebih tenang dalam mengambil keputusan, termasuk jika ingin ‘banting stir’ dalam berkarir. 

 

Khusus poin keempat, Amar Bank menyediakan fitur Celengan yang bisa kamu gunakan. Kamu hanya perlu buka rekening tabungan secara online, kamu udah bisa nabung sesuai dengan target kamu. 

 

 

Solusi Finansial: Fitur Celengan dari Amar Bank

Nah, khusus bagian keuangan, kamu bisa mulai membangun fondasi lewat fitur Celengan dari Amar Bank. Cukup dengan membuka rekening tabungan secara online, kamu bisa mulai menabung sesuai dengan targetmu.

 

 

Keunggulan Fitur Celengan Amar Bank:

  • Tersedia hingga 10 kategori Celengan aktif yang fleksibel dan bisa dicairkan kapan saja.

  • Bunga hingga 5,5% per tahun, bahkan bisa mencapai 5,75% dengan voucher ekstra bunga.

  • Pilih sendiri jangka waktu menabung.

  • Fitur alarm dan auto debit untuk bantu kamu konsisten menabung.

 

Cara Membuat Celengan di Aplikasi Amar Bank:

  1. Masuk ke aplikasi Amar Bank.

  2. Klik banner “Tabungan”.

  3. Pilih “Celengan” pada menu Tabungan.

  4. Klik “Tambah Celengan”.

  5. Masukkan jumlah saldo yang ingin ditabung.

  6. Selesai! Celenganmu siap digunakan.

 

Baca juga: 10 Cara Mengatur Uang 2 Juta Dalam Sebulan, Alokasi Keuangan 

 

Dengan adanya Celengan, kamu bisa mulai membangun dana darurat yang jadi penopang penting saat menghadapi quarter life crisis. Ketika keuangan lebih aman, keputusan hidup pun bisa diambil dengan lebih bijak dan tidak impulsif.

 

Pada akhirnya, quarter life crisis adalah fase yang wajar dilalui oleh setiap orang. Tapi, bukan berarti kamu harus menghadapinya tanpa persiapan. Dengan pengelolaan keuangan yang baik dan dukungan mental yang tepat, kamu bisa melalui fase ini dengan tenang dan lebih kuat. 

 

Cek informasi lebih lanjut tentang Celengan di www.amarbank.co.id dan mulai langkah kecil untuk masa depan yang lebih pasti!