Inspirasi & Edukasi Finansial dari Amar Bank – Ada banyak kasus di mana seseorang ingin mengajukan pinjaman untuk berbagai keperluan tapi seringkali mengalami penolakan oleh lembaga peminjam.

 

Hal yang masih jarang diketahui mengapa pinjaman seseorang seringkali ditolak oleh lembaga peminjam adalah masalah skor kredit yang rendah.

 

Perhitungan skor kredit sangat berpengaruh terhadap persetujuan lembaga pemberi pinjaman untuk menyetujui permohonan pinjaman seseorang.

 

Sebab, skor kredit mencerminkan bagaimana tanggung jawab seseorang dalam mengelola pinjaman yang diberikan di masa lalu.

 

Semakin tinggi skor kredit maka semakin mudah permohonan pinjaman seseorang diterima, begitupun sebaliknya, semakin rendah skor kredit maka semakin sulit permohonan pinjaman diterima. 

 

Meskipun skor kredit bisa diperbaiki, namun jangan meremehkan hal satu ini. Supaya lebih aware lagi, yuk simak apa saja indikator yang dijadikan oleh BI untuk menilai skor kredit seseorang.

 

Kalkulator Finansial Swara

 

Bagaimana Indikator Perhitungan Skor Kredit?

 

Algoritma perhitungan skor kredit setiap lembaga keuangan memiliki standarnya sendiri. Namun, tetap ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi nilai skor kredit dan bagaimana perhitungannya secara garis besar.

 

Perhitungan skor kredit dimulai dengan laporan kredit, di mana kreditur akan melaporkan lima faktor yang akan menentukan skor kredit seseorang, yakni:

 

  1. Riwayat pembayaran
  2. Jumlah utang
  3. Lama riwayat kredit
  4. Kredit baru
  5. Campuran kredit.

 

Nah, informasi tersebut dilaporkan kepada lembaga terkait dan diproses sesuai dengan algoritma yang telah ditentukan oleh lembaga yang bersangkutan.

 

Baca juga: Jaga Skor Kredit OJK Agar Pengajuan Pinjaman Tetap Lancar, Begini Caranya!

 

 

Bagaimana Faktor Kredit Bisa Mempengaruhi Skor Kredit?

 

Dari ke-5 faktor yang telah disebutkan, masing-masing memiliki peran dan bobot berbeda untuk menentukan nilai skor kredit kamu. Berikut penjelasannya:

 

Riwayat Pembayaran (35%)

 

Riwayat pembayaran berkontribusi dalam hasil skor kredit kamu yang paling tinggi. Dengan adanya riwayat pembayaran, pihak lembaga pinjaman akan mengetahui bagaimana kebiasaan kamu melakukan pembayaran pinjaman dan kartu kredit tepat waktu.

 

Riwayat pembayaran mencerminkan data lain terkait bagaimana kebiasaan nasabah dalam melunasi cicilannya, seperti berapa kali pembayaran terlambat dan bagaimana periode jatuh temponya.

 

Misalnya, kamu memiliki pinjaman senilai Rp10 juta dengan tenor 5 bulan. Jika kamu pernah telat bayar selama periode pinjaman, maka ini akan mempengaruhi skor kredit kamu. 

 

Semakin sering kamu terlambat membayar atau bahkan menunggak, maka ini akan tercatat di riwayat pembayaran sebagai negatif. Sehingga, saat kamu ingin kembali mengajukan pinjaman, kemungkinan pengajuanmu ditolak semakin besar.

 

Apabila kamu memiliki riwayat pembayaran yang negatif atau sering telat bayar, maka kamu bisa memperbaikinya dengan membayar tagihan tepat waktu. 

 

Meski demikian, riwayat keterlambatan kamu tetap akan tercatat namun akan semakin membaik seiring kamu membayar tagihan tepat waktu di masa mendatang.

 

Jumlah Utang (30%)

 

Lembaga keuangan menggunakan jumlah utang untuk mengetahui rasio pemanfaatan kredit seseorang. Rasio pemanfaatan kredit merupakan persentasi kredit yang digunakan seseorang dari total batas kredit yang dimiliki.

 

Rasio pemanfaatan kredit yang terlalu tinggi maka akan mempengaruhi skor kredit menjadi buruk, sebab mencerminkan bahwa peminjam kesulitan untuk mengelola utang kredit yang dimiliki.

 

Pakar keuangan merekomendasikan untuk tetap menjaga rasio pemanfaatan kredit seseorang berada di bawah 30% agar bisa mempertahankan skor kredit.

 

Untuk mengetahui rasio pemanfaatan kredit kamu bisa menghitung dengan cara berikut:

 

  1. Bagi saldo kartu kredit saat ini dengan batas kredit pada kartu. Misalnya, saat ini kamu berutang Rp1 juta pada kartu kredit dengan batas Rp4 juta, maka rasio penggunaan kartu kredit tersebut adalah 25%.
  2. Untuk menghitung rasio pemanfaatan kartu kredit secara keseluruhan, kamu bisa menjumlahkan semua saldo kredit dan membaginya dengan jumlah semua batas kredit yang ada.

 

Misalnya, kamu memiliki 1 kartu kredit, BATAS SALDO kartu kredit kamu adalah Rp10 juta, lalu kamu menggunakan saldo kredit itu hingga Rp7 juta, maka rasio pemanfaatan kartu kredit kamu adalah 70%, ini adalah rasio pemanfaatan yang tinggi dan bisa mempengaruhi skor kreditmu menjadi buruk nantinya.

 

Baiknya, jika kamu memiliki batas saldo kartu kredit senilai Rp10 juta, gunakanlah saldo kartu kredit paling tinggi hingga Rp3 juta agar rasio pemanfaatan kartu kreditmu di bawah 30%.

 

Panjang Riwayat Kredit (15%)

 

Panjang riwayat kredit menyumbang 15% dari total skor kredit kamu. Adapun panjang riwayat kredit akan didasarkan pada tiga faktor, yaitu:

 

  1. Jumlah waktu pembukaan keseluruhan akun kartu kredit yang kamu punya
  2. Sudah berapa lama akun kartu kredit tertentu dibuat
  3. Sudah berapa lama menggunakan akun kartu tersebut

 

Jika kamu merupakan pemohon yang baru, maka nilai kredit kamu biasanya rendah, maka pemberi pinjaman tidak dapat melacak kemampuan historismu untuk membayar.

 

Maka dari itu, penting untuk kamu membuka dan menggunakan kartu kredit sedini mungkin agar kamu memiliki riwayat panjang kredit yang baik.

 

Sehingga, jika ke depannya kamu ingin mengajukan pinjaman, maka lembaga keuangan dapat dengan mudah menelusuri rekam jejakmu dalam penggunaan kartu kredit.

 

Misalnya, kamu ingin mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), namun setelah ditelusuri, kamu tidak memiliki riwayat penggunaan kartu kredit sehingga lembaga keuangan akan sulit mengetahui bagaimana kebiasaan kamu dalam melakukan pinjaman.

 

Dengan tidak adanya riwayat penggunaan kredit, maka pihak peminjam akan ragu untuk memberikan pinjaman kepada peminjam.

 

Beda halnya jika kamu telah memiliki riwayat penggunaan kartu kredit, maka tanggung jawab kamu dalam penggunaan kartu kredit akan dinilai. Jika selama ini kamu menggunakan kartu kredit dengan bijak, maka kemungkinan persetujuan pengajuan KPR akan dipermudah.

 

Kredit Baru (10%)

 

Pembukaan akun kredit baru akan berdampak 10% dari total skor kredit kamu. Saat kamu melakukan pembukaan akun, maka pihak pemberi pinjaman akan melakukan penyelidikan atas laporan kredit kamu. 

 

Jika kamu mengajukan kredit untuk beberapa pinjaman baru, maka akan berdampak negatif pada skor kreditmu.

 

Misalnya, saat ini kamu mengajukan pinjaman untuk kepemilikan rumah, lalu pada saat yang bersamaan kamu juga mengajukan pinjaman untuk kepemilikan motor, lalu beberapa waktu lagi mengajukan pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA). Ini merupakan pembukaan akun kredit yang banyak dan akan mempengaruhi skor kreditmu.

 

Campuran Kredit (10%)

 

Campuran kredit berkontribusi sebesar 10% dari skor kredit yang kamu miliki. Campuran kredit berarti memiliki beberapa jenis rekening kredit dan pinjaman, termasuk kartu kredit, rekening, ritel, pinjaman cicilan, dan lainnya.

 

Memiliki beragam akun kredit dapat membantu lembaga pemberi pinjaman untuk menilai bahwa kamu merupakan peminjam yang baik dan bertanggung jawab dalam mengelola berbagai jenis kewajiban keuangan dengan baik.

 

Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah jangan dengan sengaja memperbanyak akun kredit jika kamu tak mampu mengimbanginya.

 

Akan menjadi bumerang untuk nilai skor kreditmu jika kamu memperbanyak akun kredit tapi kesulitan untuk melakukan pembayaran.