SWARA – Sudah berbulan-bulan berlalu sejak pandemi Covid-19 pertama kali melanda dunia. Berbagai bisnis melakukan upaya adaptasi agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi. Dari situasi ini, ada banyak hal-hal baru seputar bisnis yang bisa kita jadikan pelajaran untuk ke depannya.

 

Mempertahankan bisnis saat pandemi bukanlah hal yang mudah. Kalau kamu tidak bisa beradaptasi dengan keadaan, bisnismu pasti akan sulit untuk dijalankan. 

 

Karena itu, kendala-kendala yang dialami dalam berbisnis saat pandemi bisa kamu jadikan bahan pelajaran supaya bisnismu semakin berkembang di masa depan. Berikut ini beberapa hal seputar bisnis yang bisa dipelajari selama pandemi: 

 

  • Pentingnya menjaga relasi dengan customer

 

Dalam berbisnis, kamu mungkin cukup sering melakukan berbagai strategi demi bisa menjangkau customer baru. Akan tetapi, tahukah kamu, sebenarnya berusaha meraih customer baru mengharuskan kita untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar?

 

Dari pada modal yang perlu dikeluarkan semakin bertambah, akan lebih baik kalau bisnismu bisa mempertahankan customer yang telah ada saat ini. Kamu bisa memanfaatkan loyalitas pelanggan terhadap produkmu untuk tetap mempertahankan bisnis.

 

Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga relasi yang baik dengan para customer. Salah satu contoh sederhananya adalah dengan memaksimalkan pelayanan yang diberikan.

 

Misalnya, jika kamu memiliki bisnis pakaian, kamu perlu memastikan bahwa kualitas pakaian yang dijual benar-benar baik, dan jasa pengiriman yang digunakan pun terpercaya. Dengan begitu, pengalaman customer saat berbelanja pakaian di bisnismu akan lebih positif, sehingga customer pun lebih ingin untuk terus berbelanja di tempatmu. 

 

  • Tidak kaku dalam mengoperasikan bisnis

 

Tidak ada yang menduga bahwa pandemi akan melanda tiba-tiba dan menciptakan krisis ekonomi dimana-mana. Setiap pemilik bisnis mungkin tidak mengantisipasi situasi saat ini. Namun, sekaget apa pun kamu terhadap situasi yang mendadak ini, kamu tetap harus bersikap fleksibel dalam mengoperasikan bisnismu.

 

Jangan terlalu kaku ketika mengoperasikan bisnismu. Dalam hal ini, artinya kamu harus siap beradaptasi dengan kebutuhan dan situasi saat ini. 

 

Misalnya, sebelumnya kamu menjalankan bisnis penjualan spare part mobil di sebuah toko. Saat penghasilanmu berkurang akibat pandemi, kamu mungkin tidak lagi memiliki biaya untuk menyewa toko.

 

Di sinilah kamu dituntut untuk tidak bersikap kaku. Adaptasikan bisnismu dengan situasi pasar sekarang, yaitu dengan memanfaatkan internet, media sosial, atau e-commerce untuk memaksimalkan penjualan. 

 

  • Memprioritaskan keamanan siber

 

Karena kegiatan jual-beli telah banyak dialihkan ke ranah digital, bentuk kejahatan pun mulai bergeser menjadi kejahatan siber. Kalau bisnismu menggunakan internet sebagai landasan utamanya, kamu harus bisa memprioritaskan keamanan siber. 

 

Sejak pandemi, kasus penipuan di internet serta hacking semakin meningkat. Hal ini bisa terjadi karena para hacker menyadari bahwa semakin banyak orang yang bekerja di rumah menggunakan perangkat pribadi tanpa keamanan khusus.

 

Data perusahaanmu bisa dengan mudah dicuri oleh hacker melalui perangkat salah satu karyawanmu. Karena itu, sebagai pemimpin bisnis, kamu juga harus bisa memfasilitasi para karyawan dengan perangkat yang memadai. 

 

Setidaknya, kalau kamu tidak bisa memberikan perangkat kepada seluruh karyawan, berikanlah edukasi mendalam kepada seluruh pekerja tentang kejahatan siber dan pentingnya berhati-hati dalam bekerja menggunakan internet. 

 

  • Tidak mudah panik

 

Dilansir dari Forbes, kebanyakan orang mudah diserang panik ketika berhadapan dengan situasi buruk secara tiba-tiba, termasuk saat pandemi terjadi. Tidak sedikit pelaku bisnis yang mengalami kegagalan dalam bisnisnya karena mereka sendiri tidak bisa mengendalikan kepanikan dan rasa takutnya. 

 

Padahal, pemimpin bisnis justru harus sangat fokus di situasi seperti ini. Masa depan bisnismu bergantung pada caramu menyikapi krisis. Jangan sampai, kamu tidak bisa melanjutkan bisnismu hanya karena terbawa oleh emosi.

 

Cara paling mudah untuk mengatasi rasa panik saat pandemi adalah dengan mengevaluasi kembali kinerja bisnismu selama beberapa tahun ke belakang. Lakukan riset mendalam tentang kondisi pasar saat ini, dan produk seperti apa yang paling banyak dibutuhkan.

 

  • Menyesuaikan strategi pemasaran

 

Sejak pandemi, kondisi pasar turut mengalami perubahan. Karena itu, kamu pun perlu mengganti strategi pemasaranmu agar lebih tepat sasaran dan sesuai dengan situasi saat ini.

 

Kamu mungkin mengalami hambatan dalam bisnismu. Tapi, customer tentu tidak peduli dengan hambatan itu. Mereka hanya ingin kamu bisa tetap memberikan produk atau layanan sesuai dengan ekspektasi mereka. 

 

Sebagai contoh, kamu menjalankan bisnis makanan. Karena adanya pembatasan ekspor impor, kamu pun mengalami hambatan dalam memenuhi bahan makanan untuk dijual. Di situasi seperti ini, kamu harus bisa memikirkan strategi pemasaran yang lain, agar customer tidak ikut terkena dampak dari kesulitan bisnismu.

 

Misalnya kamu bisa merombak menu dalam bisnis makananmu dan membuat menu baru dengan bahan lebih terjangkau. Kemudian, kamu memasarkannya dengan berkolaborasi bersama bisnis lain atau dengan influencer di media sosial. 

 

Itulah beberapa hal seputar bisnis yang bisa kamu pelajari dari pandemi Covid-19. Jadikan hambatan dalam berbisnis sebagai pelajaran untuk terus menjalankan bisnismu sampai pandemi berakhir nanti. Dengan pelajaran-pelajaran di atas, kamu #PastiLebihSiap untuk tetap mempertahankan bisnismu.