SWARA – Kamu punya mimpi untuk bisa melanjutkan studi overseas? Kalau Negeri Kanguru dan Aborigin ini termasuk dalam list kamu, kenali dulu sistem kuliah di Australia ini. Kalau tahu bagaimana perkuliahan di dalam dan luar kelas, makin gampang buatmu menaklukkan gelar sarjana, magister, dan doktor dari negara ini. Langsung saja simak ulasan berikut.
Artikel Terkait: Tips Hidup Hemat saat Kuliah S2 di Luar Negeri
- 10 Langkah Hidup Hemat tapi Nggak Menderita saat Kuliah di Luar Negeri
- Tips Hidup Hemat Mahasiswa Perantauan di Luar Negeri
- 5 Alasan yang Salah Ketika Kamu Memutuskan untuk Lanjut S2
1. Bisa pilih lebih dari 1 degree
Sistem kuliah yang bisa kamu pilih di Australia yaitu degree-nya. Pada sistem 1 degree, sangat jelas kalau kamu cuma dapat 1 gelar, sedangkan untuk 2 degree bisa dapat 2 gelar sekaligus. Untuk 1 gelar atau degree, kamu diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah bebas, baik yang linier dengan jurusanmu maupun nggak.
Uniknya, kamu bisa mengganti subjek ekstra atau mata kulaih bebas tersebut. Sedangkan untuk 2 gelar, subjek ekstra ini sudah ditetapkan oleh pihak universitas. Sangat jelas kalau kamu nggak bisa menngantinya. Jadi, kamu cuma harus menyelesaikannya supaya berhasil.
2. Durasi belajarnya cukup efektif
Buat kamu yang ingin kuliah S1 dan S2 di Australia, setiap mata kuliahnya wajib kamu ikuti selama 3-5 jam setiap pekannya. Idealnya, jam belajar efektif tiap pekannya adalah 12-20 jam. Kemudian, dari 3-5 jam setiap pekan, kelasnya dibagi lagi menjadi 3 sub-class, yaitu lecture, tutorial, serta lab.
Lecture berarti kelas besar dan terlihat seperti kuliah umum atau seminar yang diadakan di aula. Kamu hanya perlu mendengar dan mencatat di kelas ini. Terus untuk tutorial, berlawanan dari lecture karena kelas ini kelas kecil dengan daya tampung 5-25 mahasiswa. Penjelasannya jauh lebih spesifik daripada kuliah umum dan kamu dieprbolehkan bertanya.
Di kelas tutorial ini jugalah kamu akan melakukan presentasi dan kuis. Begitupula data mendiskusikan tugas kelas maupun tugas rumah sebelumnya, serta bimbingan dosen. Kemudian untuk kelas lab yang mirip kelas tutorial, kamu bisa melakukan praktikum sains, komputer, sampai bahasa, sesuai dengan jurusan yang kamu pilih.
3. Tugas akhirnya fleksibel?
Sistem kuliah di Australia tidak ada tugas akhir untuk membuat skripsi (S1). Sedangkan untuk kamu yang ingin daftar S2, kamu bisa pilih mau bikin tesis atau nggak dan kamu harus memberitahunya saat pendaftaran. Jadi, kalau ngga bikin tesis, apa tugasnya, dong? Kamu cuma harus mengerjakan ujian akhir dengan nilai di atas 50%.
Artikel Terkait: Cara Mencari Sumber Dana Kuliah di Luar Negeri
- Beasiswa Luar Negeri Terkenal Khusus untuk Pelajar Indonesia
- Ini Dia 5 Beasiswa Kuliah yang Disediakan oleh Pemerintah
- 7 Cara Agar Bisa Menabung saat Kuliah di Luar Negeri
4. Boleh kerja part time
Seperti halnya kuliah di negara lain, kamu boleh ambil kerja part time. Namun, karena visa yang kamu buat adalah visa pelajar, tujuan kamu di Australia adalah untuk belajar dan nggak boleh mengganggu jam efektif belajarmu di sekolah yang hanya 12-20 jam tiap pekannya.
Biasanya, kerja part time atau paruh waktu maksimalnya adalah 24 jam tiap pekan. Nah, kamu harus mematuhi aturan ini. Kalau sampai ketahuan melakukan kerja part time melebihi batas yang ditentukan, jangankan kuliah sampai akhir–kamu justru dideportasi.
Jadi, pintar-pintar membagi waktu dan jangan terlalu ngoyo kerja. Apalagi keberhasilanmu bisa kuliah di Australia ini diperoleh dari beasiswa. Jadi, bekerja sewajarnya saja, hitung-hitung bersosialisasi.
Sampai di sini. sudah mulai dapat gambaran bagaimana sistem kuliah di Australia, bukan? Belajarlah dengan giat dan tekun, supaya lebih gampang kuliah di negara yang punya kesamaan nama dengan benuanya ini. Dengan rajin belajar, kamu juga makin gampang dapat beasiswa dan tinggal tunjuk, mau ke Sydney, Melbourne, Perth, atau Brisbane.
  SWARA TUNAIKU
