SWARA – Yang namanya pengantin baru, tentu semuanya baru dalam beberapa hal, terutama soal pengalaman. Salah satunya adalah pengalaman dalam mengatur keuangan.
Padahal, masa sebagai pengantin baru sangat krusial dan menjadi penentu arah dan harmoni hubungan dengan pasangan. Karena itu, semuanya harus dibicarakan, termasuk soal mengatur keuangan.
Nah, biasanya sebagai pengantin baru, ada saja kesalahan dalam mengatur keuangan. Apa saja kesalahan yang biasa dilakukan pengantin baru dalam hal mengatur keuangan? Simak yuk, agar kamu bisa menghindarinya.
1. Nggak punya rencana bujet
Kamu dan pasangan wajib untuk memiliki rencana bujet jangka pendek dan jangka panjang. Rencana keuangan jangka panjang mencakup dana pensiun, kepemilikkan rumah, dan rencana punya anak. Bicarakan hal-hal ini dan buatlah timeline sebelum kalian menikah. Dengan begini kalian bakal saling memahami dan bakal saling membantu.
2. Walking in blind
Walking in blind berarti kamu menikah tanpa bekal dan pengetahuan terkait kehidupan bersama pasangan. Kamu nggak pernah berdiskusi tentang target atau masalah finansial yang sedang kamu hadapi. Sebelum menikah, sebaiknya ajak pasangan untuk membahas seputar keuangan seperti tabungan sekarang, jumlah utang, atau kewajiban finansial yang kalian miliki.
Artikel Terkait: Tips buat yang mau menikah.
- 5 Tips Bikin Pre-Wedding yang Murah Meriah tapi Berkesan
- Haruskah Pernikahan di Indonesia Memakan Biaya yang Fantastis?
- Agar Proses Pernikahanmu Nggak Kacau, Hindari 10 Hal Pemicu Pertengkaran Berikut!
3. Membohongi pasangan
Setelah menikah, semuanya harus serba transparan. Artinya, nggak boleh membohongi pasangan, termasuk soal keuangan. Kalau kamu kebablasan beli tas baru, ceritakanlah pada pasangan. Kalian harus jujur pada kebiasaan keuangan agar kalian bisa sama-sama mencari solusinya.
4. Menggabung finansial sebelum menikah
Menggabung finansial sebelum menikah adalah kesalahan terbesar. Masalah bakal membayangi hubungan kalian. Pertanyaannya, apakah kamu rela untuk membayar utang pasangan dengan status kalian yang nggak menikah? Jadi lebih baik tunggulah waktu untuk menggabungkan finansial segera setelah status hubungan kalian sah di mata hukum.
5. Bulan madu dengan kartu kredit
Bulan madu memang indah dan menjadi impian pasangan muda. Tapi, bergantung pada kartu kredit bukanlah jalan yang baik untuk menjalani masa-masa awal pernikahan. Cara ini bakal bikin rumah tangga kalian terbebani utang. Rencanakan bulan madu jauh-jauh hari agar kamu dan pasangan punya waktu untuk menabung.
6. Menolak membuat bujet
Budgeting adalah kunci sukses dalam pengelolaan finansial yang baik. Nah, jangan sampai enggan untuk berdiskusi dan membuat bujet bulanan ya. Jangan lupa, bujeting harus meng-cover kebutuhan kalian berdua. Karena itu harus berdua juga membuatnya.
7. Memisahkan pengelolaan finansial
Menolak untuk menggabungkan finansial setelah menikah menunjukkan ada rasa nggak percaya antara kamu dan pasangan. Hal ini tentu nggak baik untuk kelanggengan rumah tangga. Jujurlah pada pasangan tentang kebiasaan jelek dan bicarakan bagaimana sebaiknya kalian mengelola keuangan yang bakal memberi manfaat pada kalian berdua. Â
8. Abai pada tanda
Sebelum menikah, kamu harus memerhatikan tanda-tanda dari pasangan, terutama spending habit. Diskusikan dengan pasangan tentang kebiasaan kalian berdua dalam mengelola keuangan. Jangan sampai sudah menikah dan kalian malah berantem. Banyak pasangan yang bercerai karena alasan finansial. Dan ini nggak bakal terjadi kalau kamu nggak abai pada tanda-tanda sebelum menikah.
Artikel Terkait: Biaya pernikahan di Indonesia.
- Berapa Rata-Rata Biaya Pernikahan Adat di Indonesia?
- Ini Biaya yang Dibutuhkan Untuk Menggelar Pesta Pernikahan di Bali!
- 5 Rekomendasi Gedung Pernikahan di Bandung, Bikin Ngirit Biayamu!
9. Nggak bekerja sama
Menikah berarti membentuk tim dengan pasangan, termasuk dalam mengelola keuangan. Artinya, kamu dan pasangan harus rela berkompromi. Bila salah satu mempunyai kebutuhan yang mendesak, satunya lagi harus ikhlas mengalah. Begitu juga sebaliknya. Selalu luangkan waktu dengan pasangan untuk membahas finansial setidaknya sebulan sekali.
10. Abai pada utang
Kamu dan pasangan harus mulai melunasi utang yang tersisa di tahun-tahun awal pernikahan. Lakukan hal ini sebelum kalian menanggung biaya tambahan seperti persiapan kelahiran atau tabungan pendidikan anak. Selain itu, di tahun-tahun awal, kamu dan pasangan masih produktif sehingga penghasilan bisa dialokasikan untuk membayar utang.
Hmm, menikah ternyata butuh usaha dan waktu ya terutama dalam mengelola keuangan bersama. Intinya adalah kompromi dan bekerja sama dengan pasangan. Dengan begitu, kalian berdua pun bisa mencapai kesuksesan finansial. Semoga berhasil!