SWARA – Saya selalu percaya, sama seperti saat memulainya; mengakhiri suatu pekerjaan juga harus dengan cara yang baik. Ada kalanya, kamu dilema perihal resign. Apalagi, jika pekerjaan kantor baru lebih menjanjikan. Rasanya, pengin segera cabut dari kantor lama, deh!

 

Namun, perlu diingat, sebaik apa pun tawaran di kantor baru, jangan sampai kamu melupakan tanggung jawab yang masih tersisa di kantor lama, ya. Resign pun ada etikanya. Kamu, nggak bisa asal keluar begitu saja.

 

Dikutip dari Thebalance.com, ini, lho, apa saja yang nggak dan boleh kamu lakukan saat memutuskan resign.

 

Artikel Terkait: Rencana Pengunduran Diri

  1. Terlalu Cepat Resign Berisiko Membahayakan Kariermu. Simak 7 Alasannya!
  2. 6 Tanda Pindah Kerja di Usia 20-an adalah Keputusan yang Tepat!
  3. Kalau Akhirnya Kamu Tidak Menyukai Pekerjaanmu, Harus Melakukan Apa?

 

Tiga hal yang nggak boleh dilakukan

Sebisa mungkin, hindari ketiga perilaku ini agar kamu tetap dicap sebagai mantan karyawan yang baik di mata kantor yang lama.

 

1. Nggak perlu pamer soal pekerjaan baru

Iya, sih, pekerjaan barumu lebih mentereng dan bergaji besar. Namun, nggak perlu juga kamu pamer dengan teman kantor lama. Takutnya, mereka jadi tambah iri, lho. Jadi, simpan buat diri sendiri saja rasa senangmu yang hampir meledak itu.

 

2. Jangan tulis masalah dalam surat resign

Ada banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk resign. Misalnya, kamu sudah nggak cocok dengan atasan atau bosan dengan pekerjaan. Nah, seberapa besar ketidaksukaanmu dengan atasan, jangan sampai kamu menuliskan alasan tersebut di surat pengunduran diri, ya.

 

Ingat, surat pengunduran diri akan disimpan oleh perusahaan. Jika suatu saat kamu punya keperluan dengan kantor lama, bisa-bisa kamu justru di-blacklist karena sikap kekanak-kanakanmu itu. Jadi, cara paling aman adalah dengan menyimpannya sendiri.

 

3. Nggak bersikap negatif

Hal ini memang cukup berat dilakukan. Apalagi, kalau kamu sedang perang dingin dengan perusahaan. Sebisa mungkin, tahan dirimu untuk bersikap negatif saat ngobrol dengan teman kantor soal rencana resign.

 

Sebagai gantinya, kamu cukup bercerita soal sumbangsih perusahaan untuk kemajuan kemampuan diri. Toh, ngomong negatif tentang perusahaan juga nggak ada faedahnya, kan?

 

Hal yang baik dilakukan saat resign

1. Tulis surat pengunduran diri

Kalau kamu sering melihat drama Jepang, mereka punya adat khusus saat resign. Biasanya, mereka akan bikin surat pengunduran diri, meletakannya di atas meja, dan membungkuk.

 

Nah, menulis surat pengunduran diri sangat direkomendasikan. Surat pengunduran diri ini jauh lebih formal dari cara-cara resign lain. Hindari untuk mengutarakan rencana resign via email ataupun telepon, ya.

 

2. Beritahu kantor tentang rencana resign secepatnya

Kalau di tempat saya bekerja, karyawan diperbolehkan resign dengan memberitahu perusahaan satu bulan sebelumnya. Dengan begitu, karyawan nggak bisa keluar sembarangan ataupun mendadak.

 

Dengan memberitahu rencana resign, kantor juga punya waktu untuk mencari penggantimu. Kamu dan kantor pun akan sama-sama enak dalam memutuskan hubungan kerja. Seandainya, kamu harus segera keluar, bisa, kok, didiskusikan dulu dengan kantor.

 

3. Bersihkan komputer

Saya sering menyimpan file pribadi di komputer kantor. Nah, sebelum resign, kamu harus membersihkan komputer. Hapus beberapa file pribadi, seperti foto, lagu, dan berkas-berkas penting.

 

Sebelum membersihkan email kantor, pastikan kalau kamu sudah menyimpan alamat email penting. Siapa tahu, kamu bakal membutuhkannya di masa depan.

 

4. Konfirmasi hak karyawan

Setelah pengajuan resign disetujui, saatnya untuk mengonfirmasikan berbagai dokumen. Ini meliputi gaji terakhir dan beberapa keuntungan sebagai karyawan yang telah dijanjikan perusahaan dalam kontrak.

 

Sebelum cabut, kamu bisa meminta detailnya dan cari tahu mana saja hak yang bisa diambil. Ini termasuk dokumen untuk melanjutkan asuransi kesehatan di tempat yang baru.

 

5. Meminta referensi dari teman kantor

Asyiknya keluar secara baik-baik adalah kamu bisa minta referensi teman atau bos di kantor lama. Misalnya, dengan mengisi referensi di akun LinkedIn. Kamu bisa meminta review dan nilai terhadap kualitas kerja. Makin bagus lagi, kalau mereka bersedia mencantumkan email atau nomor telepon yang bisa dihubungi.

 

6. Tawarkan bantuan

Selama proses resign, tetap jaga hubungan dengan teman kantor lama. Kalau memang mereka butuh bantuan, nggak perlu segan untuk membantu. Kalau masih sanggup, kenapa nggak dibantu saja. Tawarkan juga, kalau kamu siap membantu meski sudah pindah ke tempat kerja baru.

 

7. Ucapkan selamat tinggal

Kantor tempat saya kerja punya peraturan nggak tertulis tentang resign. Jadi, siapa saja yang resign, harus mentraktir sebagai bentuk perpisahan. Sudah resign, dipalak lagi, he-he.

 

Artikel Terkait: Tips Wawancara Kerja

  1. Ini Dia Trik Menjawab Pertanyaan Menjebak saat Wawancara Kerja
  2. Supaya Berjalan Lancar dan Prima, 5 Barang Ini Harus Kita Persiapkan Saat Wawancara Kerja
  3. Ini Dia 7 Kesalahan yang Membuatmu Nggak Lolos Tes Wawancara Kerja!

 

Selain traktiran, kamu juga perlu mengirim email perpisahan kepada teman kantor dan klien. Sertakan juga alamat email dan kontak baru agar bisa selalu stay in touch dengan mereka.

 

Setelah memahami etika untuk resign, semoga kamu bisa keluar dengan cara yang baik-baik, ya. Satu lagi, selamat menempuh pekerjaan baru di kantor yang baru!

 

Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku. Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar Rp2-20 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-20 bulan!

 

1

 

 

 

 


DEWI AYU NURJANAHDEWI AYU NURJANAH