SWARA – Menjadi seorang mahasiswa teknik nggak melulu harus jadi insinyur atau teknisi. Di zaman sekearang, sudah banyak pekerjaan yang memungkinkan para “anak teknik” membuka bisnis sendiri. Kamu bisa menggabungkan skillmu sebagai anak teknik dengan jiwa entrepreunermu agar menjadi satu usaha yang berbasis technopreuner. Pastinya wirausaha besutan anak teknik akan terdengar jauh lebih keren, dong!
Yup! Ini Sejalan dengan apa yang dilakukan Gary P Villame yang mendirikan Itemhound Corporation dari bahan tesis pascasarjananya di Teknik Elektro, Komputer dan Komunikasi University of the Philiphines Diliman. Itemhound Corporation sendiri yaitu perusahaan start up besutan Departemen Science of Technology (DOST) UP Diliman.
Itemhound menyediakan solusi atas turnkey radio frequency identification (RFID). Dengan usahanya mengembangkan solusi RFID ini, Itemhound Corporation mampu menghadirkan platform perangkat keras maupun lunak yang dapat dirancang dengan berbagai rupa untuk memenuhi kebutuhan bisnis berbagai perusahaan dan organisasi.
Artikel terkait: Membangun Bisnis Startup
- 3 Aspek Finansial yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membangun Startup
- Ingin Mendirikan Startup? Belajarlah dari Kesuksesan 6 Pelaku Startup Ini
- 5 Tips Sukses Menjalankan Bisnis Digital. Tertarik Mencobanya?
Meski terdengar sangat teknikal, Itemhound Corporation sukses menjalankan bisnis berbasis Technopreuner mereka, lho. Ini terbukti dari pendapatan mereka naik hingga 600% dari 2010 hingga 2011. Dan kini mereka sudah memiliki banyak klien dari mulai LSM, perusahaan besar menengah, hingga perusahaan multinasional.
Tapi, kira – kira apa rahasia dari suksesnya Itemhound Corporation sebagai perusahaan yang beerbasis technopreuner, ya? Berikut tips membangun usaha berbasis technopreuner ala Gary dari Itemhound Corporation.
1. Memiliki visi dan misi
Setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi. Begitupun perusahaan berbasis technopreuner. Dengan memiliki visi misi, kamu bisa menentukan kelangsungan hidup perusahaan dari jangka pendek atau jangka panjang.
2. Kenali target pasar
Seorang technopreuner harus tahu target pasar yang akan dipilih. Jangan sampai hanya membuang waktu dan sumber daya hanya untuk menghasilkan produk yang bahkan nggak ada orang yang akan membelinya. Kamu bisa menerjemahkan ide produk kedalam prototipe dan uji coba pasar. Lalu dapatkan umpan balik saat uji coba sebelum kamu mendistribusikannya ke pasar.
3. Kerja keras dan pantang menyerah
Untuk membangun bisnis berbasis technopreuner, kamu nggak boleh hanya semangat di awal namun lembek di tengah jalan. Buatlah rekam jejak dari usahamu hingga benar – benar dapat bisa berdiri dengan stabil.
4. Jangan takut melakukan kesalahan
Kalau kamu melakukan kesalaham saat membangun bisnis, kamu nggak perlu takut dan panik. Bersikaplah setenang mungkin dan tetap fokus. Pengalaman akan membuatmu lebih bijak dalam menghadapi segala sesuatu.
Artikel terkait: Berbisnis Lewat Instagram
- Untuk Personal atau Brand, Ini 10 Strategi Marketing di Instagram yang Sering Dilupakan
- Tambah Kaya Lewat Instagram? Ini Dia Kiatnya!
- 5 Tips Sukses Menjalankan Bisnis Digital. Tertarik Mencobanya?
5. Optimis selalu bisa
Mungkin kamu memiliki kelemahan dalam satu bidang, tapi itu nggak cukup beralasan untuk bilang kamu nggak bisa melakukannya. Mintalah orang lain yang ahli di bidang tersebut untuk melakukan hal yang kamu nggak bisa lakukan. Itu akan menjadi solusi terbaik membangun bisnis yang berbasis technopreuner.
Gary berpendapat bahwa, membangun bisnis akan selalu mengalami naik turun. Nikmati saja setiap prosesnya seperti waktu kamu menaiki roller coaster. Kalau dirasa kamu sedang jatuh dan merasa gagal, segera yakinkan dirimu untuk nggak berhenti atas apa yang sudah kamu mulai hingga saat ini.
Nah, itu dia rahasia sukses menjadi technopreuner ala Gary seorang CEO dan Founder Itemhound Corporation. Semoga kamu bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya, ya.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
NESA WILDA MUSFIA
