SWARA – Di sela-sela menarik uang dari ATM, pernahkah kamu terpikir: “Saya tuh sudah cukup dewasa belum ya, dalam mengatur keuangan?”
Enggak sedikit orang yang belum mengetahui tanda-tanda kedewasaan finansial, alias financial maturity. Bisa jadi, karena enggak merasa ada masalah maka merasa baik-baik saja, atau merasa bahwa yang dewasa secara finansial itu adalah mereka yang berusia 30-an ke atas. Padahal ya nggak, kok. Berapapun usiamu, kamu sudah bisa membentuk financial maturity yang baik.
Caranya? Dengan mencontek kebiasaan mereka yang sudah ada di tahap ini. 12 di antaranya sebagai berikut seperti yang saya kutip dari lifehack.org!
1. Mereka nggak spending melebih pemasukan
Jangan besar pasak daripada tiang. Kalau memang gajimu masih di bawah Rp7 juta, sebaiknya ya nggak usah kredit mobil dulu. Meskipun punya kartu kredit, bukan berarti kamu bebas belanja tanpa peduli habis berapa.
2. Mereka disiplin menetapkan financial goals
Layaknya hidup ini, kalau kamu enggak memiliki tujuan dan goal yang ingin dicapai, besar kemungkinan kamu akan mandek. Menetapkan tujuan menjadi tolok ukur bagimu, apakah keuanganmu berjalan positif atau negatif?
3. Mereka nggak tergiur oleh click-bait Cara-Cepat-Jadi-Orang-Kaya
Orang yang financially mature tahu benar bahwa nggak ada jalan instan menjadi kaya! Jadi ya, mereka enggak bakal tergiur iming-iming jalan instan yang acap tersebar di dunia maya dan di dunia nyata.
4. Mereka nggak akan membeli tanpa tahu harga barang
Ini berarti mereka enggak menganggap remeh uang! Iya sih, beberapa orang kerap bilang kalau tolok ukur orang kaya itu adalah “beli tanpa mikir!” Mungkin kamu malu kebanyakan nanya, takut dikira nggak sanggup bayar atau miskin. Namun, daripada makan hati kemudian?
5. Mereka enggak pelit membayar biaya di awal yang sebenarnya akan mempermudah di masa depan
Misalnya, harus bayar biaya servis atau mengganti spare part kendaraan yang sudah aus. Ciri-ciri mereka yang nggak dewasa adalah, suka menunda-nunda hal-hal seperti ini. Padahal resikonya, bisa jadi kendaraan malah kecelakaan gara-gara rem blong!
Artikel terkait: Menghindari gagal keuangan
- 9 Alasan Selalu Gagal dalam Menabung
- 7 Cara Tetap Hemat dan Menabung Meski Suka Belanja
- Kenali Latte Factor, Pengeluaran Kecil Kurang Penting Tapi Bikin Boros
6. Mereka nggak serta-merta membeli barang diskonan
Melihat barang diskonan, mata dan perasaan ini langsung berkomplot mencari-cari alasan bahwa kamu butuh barang itu. Padahal, enggak! Jadinya impulsif deh. Dirimu yang financially mature, pastilah enggak gampang tergoda seperti ini.
7. Mereka nggak menyia-nyiakan makanan yang sudah dibeli
Perilaku ini yang saya ingat benar dari pasangan saya. Dia paling nggak suka ada makanan yang mubazir. Kalau memang masih ada, pokoknya harus habis. Karena dia tahu bahwa buang-buang makanan itu sama dengan buang-buang uang.
8. Mereka nggak mengandalkan take-away
Karena sesungguhnya harga makanan yang beli di warung makan itu lebih mahal dibandingkan bikin sendiri. Harga nasi saja satu porsi bisa Rp5.000. Iya nggak? Sesekali makan di luar enggak apa-apa sih, asal jangan selalu aja.
9. Mereka nggak akan membeli pakaian yang sudah tahu bakal jarang dipakai
Kecuali memang itu adalah baju khusus yang akan dipakai untuk kondangan atau acara-acara resmi, mereka enggak bakal mau sih beli baju hanya karena mengikuti tren. Yang penting punya stok untuk setiap situasi, selain itu rasanya nggak cukup relevan untuk dibeli.
Artikel terkait: Kiat keuangan sehat
- 5 Alasan Wajib punya Tabungan di Usia 20 an, Ini Sebabnya!
- Naik Gaji, Ikuti 6 Tips Ini Untuk Atur Keuangan Agar Semakin Aman
- Punya Sifat Boros, Ini 5 Cara Praktis Agar Terhindar dari Pengeluaran Besar
10. Mereka nggak menjadikan shopping sebagai pelampiasan
Ini pasti bikin banyak orang tertampar, nih. Perilaku belanja impulsif hanya diderita oleh mereka yang belum financially mature karena belum bisa menangani emosinya. Makanya, yang namanya retail therapy itu lebih baik mulai dihindari, deh.
11. Mereka nggak menganggap remeh ‘bocor kecil’
Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Ini adalah prinsip untuk ‘bocor kecil’ alias latte factor yang nggak boleh diacuhkan. Misalnya, lampu yang enggak dimatikan padahal siang hari atau AC yang dipasang 24 jam.
12. Mereka nggak menunggu akhir bulan untuk mengecek kondisi tabungan
Mereka yang udah mature, sudah enggak menjalani gaya hidup from-payday-to–payday. Mereka dengan rutin mengecek nilai uang yang bertengger di rekening dan tagihan kartu kredit. Enggak ada tuh istilahnya shock di penghujung bulan gara-gara enggak diwanti-wanti dari awal. Hehe.
Kalau dilihat-lihat, wah, tampaknya saya pun belum dewasa dalam keuangan, nih. Harus segera diperbaiki! Semoga kamupun merasa ‘tercolek’ ya dengan membaca artikel ini!