Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Siapa yang panik karena mendengar kemungkinan terjadinya resesi tahun 2023 ini? Ya, sebagian besar masyarakat dibuat panik oleh banyaknya kabar tak sedap soal resesi dunia tahun 2023.
Memang, resesi 2023 belum tentu akan terjadi, namun daripada panik tanpa melakukan tindakan apapun, lebih baik kita fokus ke hal yang bisa kita lakukan, salah satunya dengan mempersiapkan tabungan dana darurat.
Nah, bagi kamu para karyawan yang saat ini belum memiliki dana darurat, ada baiknya untuk mulai merencanakan dan mempersiapkan tabungan sedini mungkin.
Dalam artikel ini, kami akan fokus sajikan bagaimana tips menabung bagi karyawan yang lebih realistis untuk antisipasi kemungkinan resesi terjadi.
Bagaimana Tips Menabung Realistis Bagi Karyawan?
Ada banyak tips betebaran di luar sana yang memberikan tips dan metode saklek soal cara menabung yang baik, akan tetapi ketika diikuti sangat tidak sesuai realita dari kondisi yang ada saat ini.
Nah, berikut beberapa tips yang realistis yang kami sajikan untuk kamu lakukan demi mempersiapkan tabungan dana darurat:
1. Buat perencanaan tabungan dari awal
Tips pertama yang bisa kamu terapkan adalah membuat planning atau perencanaan tabungan. Kamu bisa menentukan berapa persen dari seluruh pendapatanmu untuk kamu sisihkan di pos tabungan.
Tidak ada hal yang saklek atas porsi tabungan. Kamu bisa mengatur sendiri tanpa harus berpatok pada apapun. Dan, cobalah untuk lebih realistis membagi pos tabungan.
Terlebih dahulu, pastikan kebutuhan pokok kamu terpenuhi sebelum membagikan porsi penghasilan ke dalam tabungan.
Misalnya, kamu bergaji Rp5 juta dengan pengeluaran kebutuhan pokok Rp3 juta. Berarti, masih ada Rp2 juta yang bisa kamu bagi ke dalam tabungan atau ke hal lainnya.
2. Jangan menunda untuk menabung
Tips menabung bagi karyawan selanjutnya adalah hindari menunda dalam menabung.
Ya, rencana hanya akan menjadi rencana jika tidak dieksekusi secepatnya. Selepas kamu menentukan porsi menabungmu, segera tabung uangmu di awal saat kamu gajian.
Mengapa harus di awal? Sebab kemungkinan kamu menabung dari sisa gaji tidak akan maksimal. Beda halnya jika kamu langsung memasukkan porsi tabunganmu ke rekening khusus tabungan.
Intinya, jangan membenarkan diri untuk menunda menabung karena takut ada keperluan dadakan. Ingat tujuan awal kamu menabung adalah untuk mengumpulkan dana darurat terlebih dahulu.
3. Buat metode menabungmu sendiri
Jika kamu kesulitan untuk menabung di awal, silakan untuk membuat metode menabung versi kamu sendiri. Jika terasa berat menabung keseluruhan uang di awal, bisa juga kamu membagi waktu untuk menabung per minggu.
Misalnya, kamu berniat menabung sebanyak 2 juta dalam satu bulan, agar tidak memberatkan, kamu bisa membaginya menjadi 4 kali menabung dalam sebulan dengan alokasi per minggu sebesar Rp500 ribu. Jadi, di minggu pertama kamu menabung sebesar 500 ribu, begitu seterusnya sampai minggu ke empat.
4. Gunakan aplikasi pengelola keuangan
Jangan lupa untuk selalu gunakan aplikasi pengelola keuangan. Ini penting untuk membantu kamu mengelola keuangan kamu seperti mencatat alur keluar masuk kas, tracking pengeluaran tiap bulan, dan sebagai alarm jika kamu terlalu banyak mengeluarkan uang untuk hal yang tidak perlu.
Aplikasi pengelola keuangan yang bisa kamu lakukan adalah Senyumku. Di sini, kamu bisa mengatur keuangan dengan bantuan Artificial Intelligence yang bisa mengatur keluar masuk uang kamu secara otomatis. Jadi, kamu tidak perlu repot lakukan hal itu secara manual.
5. Jangan bergantung di satu pekerjaan
Penting diingat bahwa kemungkinan terburuk yang terjadi kepada karyawan adalah adanya layoff atau PHK. Tidak ada yang menjamin bahwa kita akan berada di perusahaan saat ini seterusnya. Apalagi, mengingat saat ini banyak berita tidak sedap soal banyaknya perusahaan yang melakukan layoff besar-besaran kepada karyawannya.
Bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi kita harus bersiap sebelum hal buruk itu terjadi. Setidaknya, selain dana darurat, kita perlu mempersiapkan pekerjaan sampingan seperti membuka bisnis, ikut jadi freelance, atau sekedar menjadi self employed.
6. Ubah gaya hidup
Jika kamu memiliki gaya hidup yang tinggi, secara perlahan sebisa mungkin untuk mengubah gaya hidup menjadi sederhana.
Gaya hidup yang tinggi hanya akan membuat kantong kamu makin boncos. Ini bukan berarti tidak boleh membeli barang mahal, ya. Tapi, cobalah untuk mendahulukan fungsi ketika membeli sesuatu dibandingkan estetikanya.
Salah satu cara cerdas menabung adalah dengan memanfaatkan digital bank. Amar Bank adalah digital banking yang memiliki produk unggulan Senyumku sebagai aplikasi pengatur keuangan digital, pelajari selengkapnya!
7. Lunasi semua utang
Jika kamu memiliki utang, segera mungkin untuk melunasi utang-utang yang ada. Pertanyaannya, melunasi utang dulu atau menabung dulu? Jawabannya bisa dilakukan keduanya sekaligus.
Misalnya, kamu bisa membagi bayaran utang ke pos prioritas kedua setelah kebutuhan. Contoh, jika pendapatan kamu Rp5 juta dan kebutuhan kamu Rp3 juta, maka alokasikanlah untuk membayar utang Rp1 juta dan menabung Rp1 juta.
8. Cari partner berjuang
Penting, agar kamu tidak merasa sendiri, carilah partner yang mau diajak berjuang demi mencapai goals tabungan. Ya, ini penting agar selalu ada orang yang mengevaluasi kondisi keuanganmu, gaya konsumtifmu, dan progres tabunganmu.
Namun, usahakan partner tersebut yang memang sudah dekat lama denganmu. Contohnya, sahabat karib, pasangan, atau mungkin orangtua.
9. Hindari belanja barang tersier
Hindari belanja barang karena tertarik akan keindahannya. Utamakan dulu untuk membeli barang kebutuhan primer hingga sekunder.
Usahakan untuk mencapai dana darurat 3-4 kali pengeluaran bulananmu dan barulah mencoba membeli barang-barang dengan kebutuhan tersier.
10. Jangan panik
Ya, belum ada yang menjamin resesi akan benar-benar terjadi atau tidak. Pemerintah pun sedang menggalakkan upaya untuk mengantisipasi terjadinya resesi di Indonesia.
Kita pun pernah melewati masa resesi 2020, jadi tidak perlu terlalu panik menanggapi adanya isu resesi 2023 ini. Terpenting, kita harus melakukan persiapan sedini mungkin sesuai kapasitas diri.
Manfaat Menabung untuk Antisipasi Resesi
Sebenarnya, manfaat menabung tidak hanya akan dirasakan saat resesi, namun karena kondisi ekonomi global tidak sedang dalam baik-baiks saja, maka penting untuk menyegerakan menabung untuk mengantisipasi kemungkinan buruk terjadi.
Saat ini, beberapa perubahan bisa saja terjadi tiba-tiba. Berita akan banyaknya lay-off pada perusahaan membuat orang semakin panik. Namun, bukan kepanikan yang harus diutamakan tapi bagaimana langkah kita untuk mengantisipasi agar tetap aman.
Dengan menabung, setidaknya kamu bisa merasa aman dan bersiap dengan segala kemungkinan buruk yang akan terjadi ke depannya.
Kamu bisa menggunakan Aplikasi Pengelolaan Keuangan Senyumku untuk bantu kamu kelola keuangan dengan baik berkat kemampuan Artificial Intelligence-nya. Kamu akan diberikan beberapa rekomendasi soal keuangan dan bagaimana cara agar kamu bisa mencapai dana daruratmu secepat mungkin.
Ada banyak fitur yang bisa kamu manfaatkan, seperti fitur catatan pengeluaran, fitur menabung, deposito, pengajuan pinjaman, dan lainnya.
Tak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan beberapa benefit seperti bunga Celengan hingga 5,5% per tahun, bunga Deposito hingga 9% per tahun, gratis top up e-wallet, gratis administrasi transfer antar bank, dan lainnya.
Yuk, coba untuk menabung keuangan di Bank Digital Amar Bank, nikati keleluasaan transaksi hanya dengan sekali klik, pelajari di sini.
Jadi, masalah resesi jangan terlalu panik, langkah pertama yang perlu kamu persiapkan adalah memulai menabung dengan mengikuti tips menabung bagi karyawan antisipasi resesi dari Swara. Selamat mencoba!