SWARA – Kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan yang namanya toxic relationship. Tapi, bagaimana dengan toxic financialship

 

Toxic financialship merupakan jenis hubungan yang toxic secara finansial. Ketika kamu rela melakukan apa saja demi pasangan, bahkan membuat kamu rugi secara finansial, maka bisa dikatakan kamu tengah berada dalam hubungan toxic financialship.

 

Sebenarnya, sama seperti hubungan toxic lainnya, hubungan sejenis ini sangat tidak sehat bagi pasangan. Ketika kamu rela mengorbankan kondisi finansial demi pasangan, kamu sedang membuat pasangan menjadi bergantung pada dirimu dan memaksakan kehendaknya. 

 

Kalau kamu memang berada di situasi yang seperti ini, sebaiknya segera akhiri hubunganmu dengan pasangan demi mempertahankan kesehatan kondisi finansial pribadimu. 

 

Tanda-Tanda Hubungan yang Toxic Financialship

 

Terkadang, sebagian orang tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam hubungan yang toxic secara finansial. Bisa jadi, kamu pun salah satunya. Untuk memastikan kesehatan hubunganmu, perhatikan ciri-ciri toxic financialship berikut ini: 

 

  • Menjual barang pribadi demi pasangan

 

Pernahkah kamu berada di situasi saat pasangan membutuhkan uang, dan kamu terpaksa menjual barang pribadimu demi mendapatkan uang untuk membantunya? Kalau iya, bisa dipastikan kamu sedang berada dalam hubungan yang toxic secara finansial. 

 

Beberapa orang berusaha meyakinkan diri bahwa mereka turut senang ketika melihat pasangannya gembira dengan bantuan uang yang diberikan. Padahal, kebiasaan seperti ini bisa membuat ketergantungan yang tidak sehat.  

 

  • Kamu yang selalu membayar

 

Ciri-ciri lain dari hubungan yang toxic secara finansial adalah kebiasaan salah satu pasangan untuk selalu membayar segala sesuatu. Ketika pergi makan, kamu yang membayari makanan pasangan. Bahkan, membayar biaya parkir pun menjadi tanggung jawab kamu.

 

Biasanya, pasanganmu selalu punya alasan yang membuat kamu terpaksa membayar bebannya, mulai dari alasan belum gajian, dompet ketinggalan, tidak punya uang cash, dan lain sebagainya. 

 

  • Pasangan sering pinjam uang

 

Pinjam uang sesekali mungkin tidak masalah, tapi kalau hal itu sudah menjadi kebiasaan, artinya pasanganmu adalah pasangan yang toxic. Akan lebih parah lagi kalau sampai pasangan tidak pernah membayar utang-utangnya padamu dari uang yang dipinjam.

 

Tidak hanya meminjam uang terus menerus, ciri lain dari toxic financialship adalah saat kamu selalu menjadi pihak yang melunasi utang-utang pasangan pada orang lain. Jika hal ini terjadi, kamu sudah terjebak dalam hubungan yang toxic secara finansial dan harus segera menghentikannya. 

 

  • Memberikan seluruh penghasilan pada pasangan

 

Beberapa pasangan memilih untuk menggabungkan rekening bank mereka untuk dipakai bersama-sama, meski sebelum menikah. Kalau kamu dan pasangan sama-sama memiliki penghasilan dan mampu mengelolanya dengan bijak, sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal ini. 

 

Tapi, ketika pasanganmu mungkin tidak memiliki penghasilan yang memadai dan seluruh penghasilanmu digunakan untuk keperluan pribadinya, kamu sudah terikat dalam hubungan yang toxic. Penghasilanmu tidak bisa memenuhi kebutuhan pribadimu, tapi malah digunakan oleh pasangan untuk urusan pribadinya.  

 

  • Membeli barang mahal atas nama pasangan

 

Kamu mungkin berniat untuk memberikan hadiah kepada pasangan berupa barang mahal, seperti smartphone, motor, atau rumah. Kamu kemudian membeli barang-barang tersebut menggunakan nama pasangan, meski kamu yang bertanggung jawab untuk membayar cicilannya.

 

Ini adalah salah satu bentuk hubungan yang toxic secara finansial. Kamu yang berkorban dengan membayar cicilan hingga berbulan-bulan, tapi pasanganmu yang menjadi pemilik sah atas barang tersebut. 

 

Cara Terbebas dari Hubungan Toxic Financialship

 

Hubungan toxic financialship sebenarnya sangat merugikan. Kamu tidak punya kesempatan untuk menyisihkan penghasilan bagi diri sendiri dan terus memprioritaskan pasangan. Bila kamu terjebak dalam hubungan yang seperti ini, berikut ini langkah-langkah untuk menghindari atau menyelesaikannya: 

 

  • Kurangi interaksi dengan pasangan

 

Ketika kamu sungguh-sungguh ingin terbebas dari hubungan yang toxic, paksakan diri untuk tidak melakukan interaksi dengan pasangan. Kamu harus bisa bersikap tegas dalam memutuskan hubungan apabila pasangan terus memaksakan kehendaknya padamu perihal keuangan.

 

Jika kamu kesulitan untuk memutuskan interaksi dengan pasangan, cobalah untuk mengisi waktu luangmu bersama dengan teman atau keluarga. Dengan begitu, kamu tidak akan punya kesempatan untuk memikirkan pasangan atau meluangkan waktu untuknya. 

 

  • Menjalin hubungan dengan pasangan yang berpenghasilan

 

Cara aman untuk menghindari hubungan yang toxic secara finansial adalah dengan menjalin hubungan bersama orang yang sudah berpenghasilan. Bahkan, akan lebih baik lagi kalau pasanganmu punya penghasilan yang jumlahnya tidak jauh berbeda denganmu.

 

Dengan begitu, kamu akan terhindar dari kemungkinan pasangan meminjam uang dan mengeksploitasi uangmu secara terus-menerus. 

 

  • Tidak saling meminjamkan uang

 

Sebenarnya, meminjam uang kepada keluarga dan teman dekat adalah hal yang biasa. Sebagai pasangan, kamu pun mungkin tergerak untuk meminjamkan uang ketika pasangan sedang dalam kesulitan. 

 

Tapi, sebaiknya tetapkan kesepakatan sejak awal hubungan untuk tidak saling meminjamkan uang. Persoalan keuangan biarlah ditanggung sendiri-sendiri. Hal ini mungkin terkesan menjaga jarak dengan pasangan, tapi juga membantu dalam menurunkan risiko ketergantungan akibat utang. 

 

  • Rencanakan masa depan

 

Membuat rencana di masa depan bisa membantumu dalam menghindari hubungan yang toxic secara finansial. Buatlah perencanaan keuangan untuk dirimu pribadi, lalu ajaklah pasangan untuk membuat perencanaan keuangan yang sama. Kamu dan pasangan bisa sama-sama berjuang untuk mencapai target dari rencana tersebut tanpa saling membebani satu sama lain.

 

Adanya perencanaan untuk masa depan bisa menjadi tanda bahwa kamu dan pasangan siap untuk menjalin hubungan yang lebih serius bersama-sama. Dengan adanya target tersebut, kamu dan pasangan akan lebih mudah dalam menahan diri ketika akan mengeluarkan uang di masa sekarang, karena mempertimbangkan uang yang akan dibutuhkan di masa depan. 

 

Bila kamu terjebak dalam toxic financialship, sekarang saatnya untuk membebaskan diri dengan melakukan upaya-upaya di atas. Jangan sampai, hubunganmu dengan pasangan malah membawa kerugian besar bagi kondisi finansial pribadimu.