Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat bangsa Indonesia, melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia.

 

Karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia. Dan tentunya pancasila tidak bisa dipisahkan perannya didunia perekonomian dan pendidikan.

 

Sebagaimana menurut Ust. Rachmat Rizqy Kurniawan, SEI. MM selaku dosen dari mata kuliah Pancasila STIU DARUL QUR’AN MULIA Bogor, tujuan Pancasila adalah tujuan negara ini merdeka. Disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.

 

Terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Seperti yang mana telah kita ketahui, Pancasila terdiri dari lima dasar. Dari lima dasar ini, terbentuk sebuah kekuatan bagi segenap rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupannya dalam bernegara. Akan tetapi, setelah kita melihat fenomena, fakta, dan realitanya yang terjadi di negara kita Indonesia menimbulkan pertanyaan di benak pikiran otak kita. Apakah Pancasila telah berperan seperti mana mestinya?

 

Tentu jawabannya belum terasakan oleh segenap rakyat Indonesia. Karena, kita masih melihat banyak permasalahan-permasalahan yang dirasakan oleh sebagian rakyat Indonesia yang masih berkehidupan dalam keadaan miskin baik Miskin dari segi ekonomi maupun miskin pendidikan.

 

Berdasarkan data jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2019 sebesar 6,56 persen, naik menjadi 7,38 persen pada Maret 2020.

 

Apalagi pada masa pandemi Covid-19 ini, perekonomian rakyat Indonesia semakin memburuk. Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, sudah sebanyak 3,05 juta orang pekerja di Indonesia yang terdampak (PHK dan dirumahkan) virus corona. Hal ini terjadi semenjak pandemi corona di Indonesia sejak 3 Maret 2020 lalu.

 

Susiwijono menjelaskan, 3,05 juta pekerja yang terdampak virus corona tersebut bersumber dari data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sampai dengan Selasa 2 Juni 2020.

 

Kementerian yang dipimpin oleh Menaker Ida Fauziyah itu juga memperkirakan akan ada tambahan pengangguran sebanyak 5,23 juta jiwa apabila virus corona terus meluas.

 

Kemudian, beda lagi cerita apabila kita melihat dari segi miskinnya pendidikan anak bangsa Indonesia di antara mereka masih ada yang putus sekolah baik dari kalangan SD, SMP, SMA dan tinkatan pendidikan formal lainnya. Mungkin ada yang beralasan mereka ingin mencari uang untuk keberlangsungan kehidupan mereka dan berbagai macam alasan yang lainnya.

 

Padahal, salah satu hak anak bangsa yang tertera pada Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 berbunyi: “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.

 

Dan pada Pasal 31 Ayat 2 UUD 1945 berbunyi: “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.

 

Ada kisah yang menarik dan menyentuh perasaan hati kita. Suatu ketika, ada seorang anak yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari jenjang pendidikan di sekolahnya dengan alasan dia ingin bekerja untuk bisa makan. Karena, ketika dia masuk sekolah, dia selalu dalam keadaan kelaparan.

 

Dari sini kita bisa mengerti bahwa kestabilan ekonomi dan pendidikan adalah dua hal yang memiliki peran penting yang tidak bisa dipisahkan bagi setiap rakyat bangsa Indonesia untuk menegakan nilai-nilai dasar negara, yaitu pancasila.

 

Akan tetapi, bukan hanya dari segi fasilitas bangunan atau perlengkapannya saja. Begitu pula, sumber daya manusianya. karena dengan fasilitas yang mendukung dan sumber daya manusia yang bukan hanya cerdas akan tetapi memiliki juga nilai kejujuran. Maka akan tercapailah peran penting pancasila sebagai dasar negara didunia perekonomian dan juga pendidikan.

 

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!