Pekan Olahraga Nasional atau yang biasa disingkat sebagai PON adalah sebuah kegiatan layaknya olimpiade nasional yang diadakan setiap empat tahun sekali.
PON Papua 2021 merupakan pesta olahraga yang diadakan baru-baru ini di Papua dengan persetujuan Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan aturan-aturan baru yang berlaku saat ini (pandemi covid-19).
PON Papua atau PON XX diselenggarakan pada 2 hingga 5 Oktober lalu dengan lokasi utamanya berada di Stadion Lukas Enembe, Kota Jayapura, Papua.
PON yang diadakan langsung oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) membuka 56 cabang olahraga yang dipertandingkan di 4 daerah termasuk Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika.
Cabang olahraga yang dipertandingkan kala itu adalah aerosport, akuatik, anggar, angkat berat, angkat besi, binaraga, atletik, hingga cabang olahraga yang beberapa tahun ini dibuka. Selain itu, masih banyak lagi cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON XX 2021.
Masing-masing cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON kali ini pastinya memiliki atlet unggul dari daerahnya masing-masing. Jawa Barat yang kali ini berhasil memenangkan medali emas terbanyak juga memiliki atlet-atlet yang pastinya unggul di bidangnya masing-masing.
Namun, bagaimanakah bayangan orang lain ketika seseorang disebut sebagai “Atlet PON” 2021 yang berhasil memenangkan medali emas tersebut?
Beberapa orang pasti berpikir bahwa atlet adalah “orang spesial” yang berada diatas kita. Beberapa diantaranya juga pasti memiliki pandangan bahwa atlet hanyalah manusia biasa.
Mungkin yang lainnya juga ada yang berpikir menjadi atlet merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi orang tersebut. Namun, mengapa banyak berita yang beredar tentang atlet PON tahun ini memperlihatkan sisi lain dari atlet itu sendiri.
Atlet adalah sebuah julukan atau sebutan untuk seseorang yang mahir dalam bidang olahraga maupun bidang lainnya yang berhubungan dengan latihan fisik.
Menurut KBBI sendiri, atlet merupakan olahragawan atau orang yang pandai olahraga terutama yang mengikuti pertandingan atau perlombaan yang membutuhkan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan.
Menjadi seorang atlet adalah suatu hal yang membanggakan bagi sebagian orang. Namun, menjadi atlet juga bisa menjadi pressure bagi orang lainnya.
Sisi-sisi ini berbeda dengan apa yang biasanya kita dengar dari berita di televisi maupun media massa lainnya yang menggambarkan atlet sebagai sesuatu yang lebih diatas orang-orang biasa.
Orang-orang yang kaya, mempunyai status hingga kedudukan tertentu, hingga orang berbakat merupakan pandangan vulgar masyarakat mengenai makna seorang atlet.
Mengulas tentang atlet PON tidaklah lengkap jika kita tidak melihat berita-berita yang beredar saat ini, baik di surat kabar maupun televisi sebagai media utama penyebaran informasi selain internet.
Berita terkait atlet PON Papua 2021 menjadi hangat ketika beberapa diantaranya menunjukkan sisi pragmatis yang tidak terlihat oleh masyarakat atau yang biasanya tidak dihiraukan oleh masyarakat.
Makna atlet secara bahasa telah diterangkan sebelumnya. Makna atlet dalam pandangan masyarakat pun telah dijabarkan diatas. Namun, makna atlet menurut kenyataan aslinya terbilang sedikit berbeda.
Berikut penjabaran makna dari “atlet PON” berdasarkan berita-berita mengenai atlet PON yang telah menerima medali/penghargaan.
Dhea Anzira Nur Amalina
Atlet yang memenangkan medali emas dicabang olahraga (cabor) selam ini banyak dibicarakan oleh media massa ketika dirinya pulang ke kampung halamannya di daerah Ciamis, Jawa Barat.
Atlet yang kerap disapa Dhea ini pulang ke Ciamis menggunakan bus umum sampai ke rumahnya. Masyarakat sendiri menjadi gempar karena berita atlet yang mengharumkan nama kotanya tidak diantar menggunakan kendaraan dari pemerintah melainkan menggunakan bus umum.
Tindakan Dhea ini mengundang perhatian masyarakat. Masyarakat menduga Dhea tidak mendapatkan perlakuan yang layak dari KONI maupun dari pemerintahan kotanya sendiri.
Padahal, Dhea yang membawa pulang medali emas cabang olahraga (cabor) selam itu patut untuk diberikan perhatian dan penghargaan lebih dari pemerintah dan KONI.
Hal ini, kemudian langsung dibantah oleh Ridwan Kamil yang merupakan Gubernur Jawa Barat. Ridwan Kamil membagikan fakta yang tidak diketahui oleh publik sebelumnya. Dirinya membagikan video wawancara bersama Dhea dan mengunggahnya lewat akun instagramnya sendiri @ridwankamil.
Dalam video tersebut, Dhea menuturkan bahwa dirinya memilih keputusan itu sendiri setelah mendapatkan tawaran dari KONI Ciamis. Dirinya mengaku hanya ingin mengejutkan keluarganya yang ada di rumah.
Dhea juga tidak ingin mendapatkan iring-iringan menuju rumahnya karena tidak ingin ada keramaian apalagi saat kondisi pandemi seperti sekarang.
Susi Dewi Wulandari
Permasalahan Susi Dewi Wulandari ini tidak dijabarkannya secara langsung, melainkan dibicarakan oleh kedua orang tuanya yang berada di Madiun, Jawa Timur.
Kedua orang tua Susi Dewi Wulandari mencurahkan keluh kesahnya pada media massa mengenai putrinya yang mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun.
Pasalnya, bukan hanya sebelum berangkat ke Papua saja hal ini terjadi. Lama sebelum itu, putri dari pasangan Sugeng(59) dan Yuniarti(53) sejak SMP sudah menjadi atlet namun, kurang mendapatkan perhatian dari Pemkot Madiun.
Atlet yang kerap disapa Wulan ini sebenarnya ingin berkuliah namun terkendala biaya. Dirinya mengaku ingin berkuliah tahun depan dengan uangnya sendiri tanpa membebankan biaya sekolah pada kedua orang tuanya.
Kedua orang tua Wulan banyak mengeluh soal putrinya yang dulunya pernah dijanjikan akan diberikan sejumlah dana dari pemerintah kota Madiun. Namun, hal itu ternyata hanya bertahan tiga bulan saja.
Bahkan, Wulan sendiri yang saat kedua orang tuanya diwawancarai masih berada di Papua juga mengungkapkan bahwa dirinya juga merasa kurang diperhatikan oleh Pemkot Madiun.
Dirinya mengaku belum mendapatkan perhatian dari Pemkot Madiun sejak dirinya masuk menjadi atlet Madiun. Wulan dan keluarganya berharap Pemkot Madiun bisa lebih peduli kepada atlet.
Dari contoh kedua kisah di atas, dapat dilihat kehidupan para atlet PON 2021. Selain itu, dapat dilihat pula pandangan-pandangan tertentu antara atlet, masyarakat, dan pemerintahan dalam kondisi yang tercermin diatas.
Maksud dan pandangan yang berbeda-beda tersebut dapat diambil makna pragmatisnya jika kita dapat melihat lebih dalam maksud penutur.
Seperti yang terlihat dalam kisah pertama, makna atlet di sini dapat diwakili dari perilaku dan perbuatan yang dilakukan oleh penutur.
Maksud tersembunyi yang diungkapkan oleh penutur—yang di sini adalah Dhea—mengakibatkan kesalahpahaman dalam masyarakat. Selain itu, masyarakat yang menduga-duga adanya ketidakadilan yang dialami penutur menjadi maksud yang salah diterima/salah tangkap.
Lain hal dengan kisah kedua yang menghubungkan pandangan masyarakat terhadap pandangan pemerintah mengenai atlet. Meski hanya satu bagian pemerintah yang melakukannya, hal ini dapat membuat ‘wajah’ pemerintah menjadi buruk.
Perbedaan pandangan ini juga diungkapkan terang-terangan oleh penutur—yang di sini adalah kedua orang tua Wulan—demi mendapatkan kejelasan secara langsung.
Maksudnya mungkin dapat diartikan mereka memberikan kesempatan kepada pemerintah setempat untuk lebih bersikap baik kedepannya.
Makna kata “atlet” yang diungkapkan di sini dapat diambil dari perwakilan para penutur diatas. Atlet dalam bahasa memang merupakan seseorang yang ahli dibidang olahraga (olahragawan) yang menggeluti dunia latihan fisik serta mengikuti berbagai perlombaan atau kejuaraan.
Namun, di sini yang dibahas adalah makna atlet dimata masyarakat serta pandangan lain seperti dalam suatu kondisi atau peristiwa diatas. Atlet dalam pandangan masyarakat memiliki makna pragmatis sebagai manusia yang patut dijunjung dan dihormati atas jasanya yang membanggakan.
Atlet memanglah unggul dalam olahraga, namun mereka juga tak luput dari kehidupan bermasyarakat yang harus menghadapi status sosial hingga masalah sosial.
Pada dasarnya atlet tidak akan lepas dari pandangan masyarakat sebagai tokoh publik yang memiliki prestasi tertentu. Bagaimanapun kehidupan dan latar belakangnya yang dimiliki oleh atlet.
Atlet adalah seorang yang membanggakan dengan prestasinya di bidang olahraga. Menghargai dan menghormati mereka bukan berarti mereka akan selalu berkedudukan diatas kita. Justru karena itulah, kita bisa mengenal seorang atlet dengan lebih baik dan terbuka.
Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.
Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!