Penyebaran covid-19 atau lebih dikenal dengan virus Corona yang bermula di kota Wuhan, China, berdampak sangat segnifikan. Efek wabah virus corona tidak hanya merugikan kesehatan. Bahkan wabah dari virus corona sangat memberikan dampak yang nampak nyata dalam berbagai bidang yaitu antara lain bidang ekonomi, sosial, serta pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan selama pandemi covid-19 telah mengalami beberapa perubahan yang sangat nampak nyata. Banyak negara yang memutuskan untuk menutup sementara lembaga pendidikan dalam upaya memutus rantai penyebaran covid-19, termasuk Indonesia.
Semasa pandemi covid-19, lembaga pendidikan Indonesia baik yang berada di bawah Kementerian Pendidikan RI maupun yang berada di bawah Kementerian Agama RI, memutuskan untuk menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik dan peserta didik secara online.
Pembelajaran jarak jauh dilakukan melalui teknologi internet dan media komunikasi seperti aplikasi Google Classroom, Zoom, Google Meet, WathsApp, dan aplikasi lainnya. Pada saat proses pembelajaran jarak jauh berlangsung peserta didik wajib didampingi oleh orang tua, hal itu dilakukan agar proses pembelajaran di rumah dapat berjalan sesuai target dari guru di sekolah.
Pembelajaran jarak jauh memberikan dampak atau pengaruh terhadap dunia pendidikan, baik pengaruh yang positif maupun pengaruh yang negatif. Hal itu terjadi karena di dalam proses pembelajaran jarak jauh tidak hanya melibatkan tenaga pendidik dan peserta didik, tetapi orang tua juga harus ikut andil di dalam proses pembelajaran tersebut.
Karena di dalam proses pembelajaran jarak jauh orang tua memiliki peran yang lebih tinggi dari tenaga pendidik. Oleh karena itu, diperlukannya kerjasama yang baik antara orang tua dengan tenaga pendidik agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai target.
Dampak positif dari adanya pembelajaran jarak jauh yaitu dapat menambah wawasan tenaga pendidik, peserta didik dan orang tua dalam menggunakan alat teknologi informasi. Pembelajaran jarak jauh juga dapat menjadikan tenaga pendidik dan peserta didik menjadi lebih kreatif dan inovatif.
Dengan adanya pembelajaran jarak jauh, empati orang tua terhadap tenaga pendidik menjadi meningkat dan tenaga pendidik juga menyadari tanpa adanya orang tua maka pendidikan itu tidak akan selesai. Serta dampak positif yang didapat dari adanya pembelajaran jarak jauh yaitu menjadi lebih banyak situs belajar online yang dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik seperti Ruang Guru dan Rumah Belajar Kemdikbud.
Menurut hasil survei berskala nasional yang dilakukan oleh KPAI atau Komisi Perlindungan Anak Indonesia, sebanyak 76,7% responden yang merupakan peserta didik mengaku tidak senang dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Padahal sistem pembelajaran jarak jauh dirancang untuk menjadi solusi bagi sistem pendidikan selama masa pandemi covid-19.
Namun, pada kenyataannya hanya 23,3% peserta didik yang mengaku bahwa sistem pembelajaran jarak jauh menyenangkan. Hal itu membuktikan bahwa sistem pembelajaran jarak jauh yang dirancang ntuk menggantikan sistem belajar di kelas selama masa pandemi covid-19 belum berjalan sesuai dengan keinginan lembaga pendidik.
Adapun dampak negatif yang dirasakan bidang pendidikan selama masa pandemi covid-19 yaitu adanya kesenjangan sumber daya. Selama ini masih banyak peserta didik dan tenaga pendidik yang bergantung pada fasilitas pendidikan yang disediakan oleh sekolah atau kampus.
Hal ini sangat dirasakan oleh peserta didik dan tenaga pendidik yang tinggal di daerah terpencil, karena pada faktanya masih tidak semua peserta didik memiliki fasilitas yang memadai. Baik itu gawai, koneksi internet, atau listrik.
Kemudian, dampak yang selanjutnya dari adanya sistem pembelajaran jarak jauh yaitu, tidak semua peserta didik dapat belajar secara efektif seperti di sekolah atau kampus. Hal tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor seperti peserta didik yang susah untuk memahami materi yang diberikan oleh tenaga pendidik.
Ditambah lagi oleh orang tua yang sulit beradaptasi karena harus mengatur pekerjaan rumah dan harus mendampingi anak belajar online. Hal tersebut dapat menjadikan proses pembelajaran jarak jauh tidak berjalan secara optimal.
Kemudian, masih banyaknya orang tua dan tenaga pendidik yang tidak mengerti tentang teknologi, terutama tenaga pendidik dan orang tua yang lahir pada tahun 1980 ke bawah (generasi X). Hal tersebut juga dapat menghambat keberhasilan sistem pembelajaran jarak jauh.
Sebenarnya, sistem pembelajaran jarak jauh akan mudah bagi orang tua jika orang tua ikut terlibat dalam proses penggunaan tekonologi, karena dari sana orang tua dapat mengetahui tentang materi pembelajaran serta mengetahui tentang kemunduran ataupun kemajuan pengetahuan anak.
Wabah covid-19 membawa dampak bagi pendidikan di Indonesia, baik dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Di dalam sistem pembelajaran jarak jauh yang diterapkan selama masa pandemi covid-19 mengharuskan tenaga pendidik, peserta didik dan orang tua untuk memahami pengetahuan tentang penggunaan teknologi.
Oleh karena itu, semoga pandemi covid-19 cepat berlalu sehingga dapat mendatangkan semangat yang baru untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.
Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!