SWARA DARI AMAR BANK – Belakangan ramai pembicaraan seputar resesi global yang mengancam 2023. Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan lainnya terancam mengalami krisis global yang berujung ke resesi. Bukan tidak mungkin Indonesia juga mengalaminya.
Di tengah kondisi perekonomian yang serba tidak pasti seperti ini, banyak yang ragu untuk menginvestasikan uang. Tujuan investasi yaitu untuk mencari cuan, tapi resesi bisa membuat investor jadi merugi.
Ternyata, masih ada peluang resesi untuk para investor, lho. Jadi, resesi tidak selamanya membuat perekonomian tersendat bahkan merugi. Jika caranya tepat, kamu bisa mendapat keuntungan. Simak penjelasan berikut ini.
Amar Bank adalah pionir perbankan digital di Indonesia, cari tahu soal berbagai produk dan layanan Amar Bank di sini.
Risiko hingga Peluang Resesi untuk Investor
Resesi bisa menghadirkan dampak besar, bahkan bagi skala nasional. Misalnya terhambatnya perekonomian yang mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan perusahaan. Lebih lanjut lagi, hal ini bisa berakibat pada PHK besar-besaran.
Jika dilihat dari sisi lain, salah satu penyebab terhambatnya perekonomian adalah karena investor mulai berhati-hati dalam memberikan suntikan dana. Sebab, tidak semua investasi bisa mendatangkan keuntungan.
Peluang resesi untuk para investor terletak pada pemilihan sektor investasi yang tepat. Di sinilah dituntut kelihaian seorang investor dalam melihat apakah sektor yang dipilih bisa menguntungkan atau tidak.
Baca juga: Cara Menabung 20 Juta dalam Setahun dengan Senyumku!
Peluang Resesi Ada di Instrumen Ini
Kamu masih ingin mencoba berinvestasi? Kabar baiknya, ada beberapa instrumen investasi yang memiliki peluang di tengah resesi. Kamu bisa melirik instrumen tersebut jika ingin mencoba peruntungan di tengah resesi.
1. Obligasi
Dilansir dari CNBC Indonesia, obligasi menjadi salah satu instrumen investasi yang memiliki peluang saat resesi. Sebab nilainya yang stabil cenderung aman serta imbal hasil yang ditawarkan cukup tinggi.
Obligasi sendiri merupakan surat utang jangka panjang yang bisa diperjualbelikan. Salah satu obligasi yang bisa kamu coba yaitu Surat Berharga Negara (SBN).
Imbal hasil yang ditawarkan cukup tinggi, yaitu sekitar 7.4-7.5% untuk tenor selama sepuluh tahun. Kamu bisa membeli SBN dengan harga cenderung murah. Kamu akan mendapatkan keuntungan melalui bagi hasil.
Baca juga: Awas! 10 Kebiasaan Buruk Investor Pemula yang Wajib Dihindari
2. Saham
Banyak yang ragu untuk berinvestasi saham, disebabkan oleh kondisi perekonomian yang serba tidak pasti. Namun, tidak semua investasi saham pasti merugi di tengah resesi. Justru ada peluang saat resesi jika kamu ingin berinvestasi di bidang saham.
Kamu bisa memilih investasi saham yang memiliki harga atau nilai rendah, atau sering dikenal dengan istilah value stock. Value stock ini memiliki peluang saat resesi dibanding growth stock.
Kamu harus berhati-hati dalam memilih perusahaan tempat menyuntikkan dana investasi. Beberapa hal yang harus kamu perhatikan yaitu kondisi keuangan perusahaan, pengelolaan risiko, dan bidang bisnis yang dijalani.
Pengamat melihat sektor energi dan kesehatan diprediksi akan mengalami peningkatan di tengah resesi. Kamu bisa mencoba investasi saham di perusahaan yang bergerak di kedua bidang ini.
Selain itu, sektor yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat luas seperti logistik dan transportasi juga cenderung stabil.
Tunaiku adalah produk pinjaman digital dari Amar Bank, jika kamu membutuhkan pinjaman, jangan ragu untuk mengajukan di Tunaiku, platform pinjaman digital yang diawasi oleh OJK sejak tahun 2014, pelajari selengkapnya di sini.
3. Emas
Emas menjadi salah satu instrumen investasi yang stabil dan bertahan dalam kondisi apa pun. Termasuk memiliki peluang saat resesi sebab emas aman dari ancaman inflasi. Dilansir dari CNBC Indonesia, di Maret 2022 lalu harga emas mencapai 2000 USD, dan angka ini memecahkan rekor..
Selain itu, salah satu penyebab resesi yaitu bank sentral menetapkan suku bunga yang tinggi. Jika bank sentral gagal mengendalikan inflasi dan terjadi resesi, emas tetap aman. Harga emas juga tidak terpengaruh oleh naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, sehingga stabilitas ini membuat tabungan emas cocok untuk investasi di tengah resesi.
Baca juga: 10 Tips Menabung bagi Karyawan Antisipasi Kemungkinan Resesi
4. Reksadana
Jenis investasi lain yang memiliki peluang saat resesi yaitu reksadana. Risikonya rendah hingga tinggi, dan bisa jadi pilihan untuk investasi jangka panjang.
Salah satu contohnya yaitu reksadana pasar uang dengan risiko minim, bisa jadi instrumen investasi untuk memanfaatkan peluang resesi. Kamu bisa mulai reksa dana dengan modal minim, seperti Rp100 ribu, dan juga risiko yang minim membuat investasi ini cocok diterapkan di tengah kondisi serba tidak pasti seperti sekarang.
5. Properti
Yup, bisnis properti juga mengalami peningkatan di tengah ancaman resesi. Jika kamu ingin berinvestasi, kamu bisa mencoba peluang resesi di bisnis properti.
Salah satu alasan investasi properti memiliki peluang saat resesi karena harga tanah dan bangunan akan terus meningkat setiap tahunnya, terutama di kota-kota besar. Hal ini berkebalikan dengan investasi lainnya yang mengalami penurunan nilai.
Properti juga cocok untuk investasi jangka panjang. Hal ini turut didukung oleh kondisi pandemi yang mengharuskan kegiatan terpusat di rumah, sehingga kebutuhan akan rumah dan tempat tinggal semakin besar.
Baca juga: Realistis! Arti Bebas Finansial Usia Muda dan Cara Menggapainya
Meskipun kondisi perekonomian dunia serba tidak pasti, selalu ada peluang sekalipun saat resesi. Yuk, manfaatkan peluang resesi ini. Pastikan kamu para investor memilih instrumen investasi yang tepat agar tidak merugi.
Salah satu produk unggulan Amar Bank lainnya adalah Senyumku, aplikasi pengatur keuangan (intelligence banking) yang bisa bantu atur keuanganmu. Pelajari tentang Senyumku di sini.