SWARA – Pernahkah kamu mendengar istilah sandwich generation? Istilah ini ditujukan untuk orang-orang yang memiliki kewajiban mengurus anak serta orangtua yang sudah lansia. Orang-orang ini berada pada posisi tengah, di mana tanggung jawab finansial untuk anak dan orangtua menjadi beban sehari-hari.
Oleh karena adanya beban tanggung jawab dari sisi atas dan bawah, orang yang berada di posisi tengah itu seolah-olah terjepit. Dari sinilah istilah sandwich generation terbentuk.
Generasi sandwich terbagi atas tiga tipe, yaitu tipe tradisional, tipe klub, dan tipe open-faced. Tipe tradisional adalah orang yang terjepit di antara kewajiban merawat orangtua, anak, serta diri sendiri.
Tipe klub adalah orang-orang yang sudah berusia 50-60 tahun dan masih memiliki kewajiban untuk merawat orangtua, anak, bahkan sampai cucu mereka sendiri.
Sementara, tipe open-faced adalah tipe yang mencakup siapa saja yang memiliki tanggung jawab untuk merawat orang dewasa dan lansia.Â
Masalah Mental yang Dihadapi Sandwich Generation
Bagi kaum sandwich generation, setiap pekerjaan yang dilakukan bukan hanya ditujukan untuk melangsungkan kehidupan pribadi, tapi juga kehidupan anak dan orangtua. Karena adanya tanggung jawab ini, mereka mudah mengalami masalah dalam hal kesehatan mental.
Beberapa masalah mental yang sering dialami oleh generasi sandwich adalah:
-
Depresi
Jika kamu adalah salah satu bagian dari generasi sandwich, kamu mungkin pernah mengalami depresi. Depresi bisa terjadi karena kamu terus-menerus mendapatkan tekanan untuk mengatur pekerjaan dan juga keluarga di rumah.
Depresi tidak serta-merta terjadi begitu saja. Sebelum seseorang mengalami depresi, mereka pertama-tama merasakan stres. Stres yang berkepanjangan dan tidak berhasil dikendalikan akan berujung pada depresi.Â
-
Stres
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stres merupakan masalah mental pertama yang akan dialami bila kamu tertekan sebagai generasi sandwich. Secara khusus, stres ini akan muncul ketika kamu khawatir tidak mampu memiliki waktu yang cukup dan menyediakan biaya yang sesuai untuk merawat anak dan orangtua.
Stres yang berkepanjangan dan tidak terkendali akan membuatmu menjadi depresi. Ketika depresi, akan semakin sulit bagi kamu untuk melaksanakan tanggung jawab merawat anak dan orangtua.Â
-
Masalah keuangan
Tentunya, masalah keuangan adalah salah satu masalah utama yang pasti akan dirasakan oleh generasi sandwich. Kamu memerlukan biaya yang besar untuk bisa merawat anak dan orangtua. Akan tetapi, di satu sisi, kamu juga tidak punya banyak waktu untuk bekerja karena harus merawat mereka.
Cara Mengatasi Masalah Mental bagi Sandwich Generation
Masalah kesehatan mental memang cukup umum terjadi pada sandwich generation. Akan tetapi, masalah ini perlu segera diatasi. Jika dibiarkan, kamu hanya akan semakin memperburuk keadaanmu, sehingga kamu tidak bisa merawat anak dan orangtua dengan maksimal.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mengatasi stres dan masalah mental lainnya:Â
-
Istirahat yang cukup
Salah satu kesalahan yang cenderung dilakukan oleh generasi sandwich adalah kurang memperhatikan waktu tidur pribadi. Padahal, tidur dan istirahat yang cukup akan membantu untuk mengembalikan energi, sehingga kamu lebih siap merawat anak dan orangtua.
Saat kurang tidur, pikiranmu akan lebih mudah teralihkan. Selain itu, kondisi emosionalmu juga menjadi lebih tidak stabil. Bahkan, kamu juga berisiko terkena penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Oleh sebab itu, pastikan kamu memiliki waktu istirahat yang cukup setiap harinya. Setidaknya, orang dewasa perlu waktu tidur minimal 7 jam dalam semalam.Â
-
Lebih banyak berolahraga
Olahraga adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengendalikan stres. Kamu bisa meluangkan waktu untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu atau 30 menit per hari.Â
Lakukanlah olahraga intensitas sedang, seperti olahraga jalan cepat. Olahraga yang teratur bisa membantu kamu untuk mengelola detak jantung, memperbaiki suasana hati, serta meningkatkan konsentrasi.
Efek ini serupa dengan efek yang kamu dapatkan setelah mengonsumsi obat antidepresan. Kamu akan menjadi lebih tenang dan terhindar dari stres.Â
-
Makan makanan sehat
Makanan yang kamu konsumsi juga bisa menentukan tingkat stres yang kamu alami sebagai generasi sandwich. Jika kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula, kamu akan lebih mudah merasa lesu.
Sebaiknya, tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Antioksidan bisa membantu melawan radikal bebas serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tidak hanya itu, antioksidan juga bisa memberi rasa lapar yang lebih cepat dan kaya akan serat.Â
Kalau kamu mengonsumsi makanan yang lebih sehat, tubuhmu juga akan lebih berenergi untuk bekerja dan juga merawat anak dan orang tua di rumah.Â
-
Meminta pertolongan
Bila kamu sudah merasa sangat lelah, tidak ada salahnya untuk meminta pertolongan dari orang lain. Dilansir dari Forbes, mintalah anggota keluarga lainnya untuk merawat orang tuamu yang sudah lansia secara bergantian. Komunikasikan dengan mereka tentang cara perawatan yang paling baik dan memudahkan semua pihak.
Perlu diingat, kamu tidak harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Selalu ajak anggota keluarga lainnya untuk membantumu dalam merawat orang tua. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi sedikit beban dan menghindari stres.Â
Menjadi sandwich generation memang bukan hal yang mudah. Kamu harus bisa mengatasi masalah mental yang muncul supaya tetap sanggup menjalankan kewajibanmu untuk merawat anak dan orang tua.