SWARA – Kalau kamu memerhatikan dengan seksama, kamu pasti pernah sesekali menemukan suatu perusahaan atau produk yang mengganti nama brand-nya menjadi lebih baru. Contohnya pada tahun 2014 silam, situs online tokobagus.com diubah domainnya menjadi olx.co.id. Selain itu terdapat perusahaan produsen telepon selular Sony Ericsson yang pada tahun 2012 kemarin diubah namanya menjadi Sony Mobile Communications.

 

Terdapat banyak alasan mengapa suatu perusahaan melakukan penggantian nama. Ada yang namanya diganti karena perusahaannya merger seperti contohnya kartu telekomunikasi Smart dan Fren yang diubah namanya menjadi Smartfren, atau diubah namanya karena perusahaannya diakuisisi oleh perusahaan lain, seperti contohnya Olx.co.id. Bisa juga alasan penggantian nama tersebut karena pemimpin perusahaan tersebut menginginkan adanya rebranding bagi produk atau perusahaannya. Bagaimana denganmu? Apakah kamu tertarik untuk memberikan nama baru bagi produk atau perusahaanmu? Kamu bisa perhatikan tips-tipsnya di bawah ini!

 

Artikel terkait: Lakukan kiat-kiat ini agar menjadi pemimpin yang baik bagi perusahaanmu

  1. Lakukan 7 Cara Ini Agar Karier Sukses Menjadi Pimpinan
  2. Introvert Bisa Jadi Team Leader, Inilah 5 Cara untuk Jadi Pemimpin yang Baik
  3. 9 Soft Skill Ini Wajib Dimiliki agar Sukses jadi Manager

 

Perlukah kamu mengganti nama brand-mu?

Kala kamu merasa kurang sreg dengan nama brand-mu yang sekarang atau menurutmu masyarakat kurang bisa menangkap nilai-nilai dan karakteristik yang terkandung dalam produk atau perusahaanmu, cobalah kamu kaji lebih dalam lagi. Apakah kesalahan tersebut ada pada nama brand-mu? Mungkin saja deskripsi, tagline, atau penempatan produkmu itu kurang tepat.

 

Jika hal ini yang terjadi, kamu nggak perlu mengubah nama brand-mu, namun kamu cukup mengganti deskripsi atau tagline produkmu supaya lebih menarik dan mampu mewakili karakteristik produkmu. Kamu dapat belajar dari kasus restoran cepat saji McDonald. Beberapa tahun lalu, McDonald sempat mendapat kecaman dari publik karena dipersepsi sebagai restoran sumber penyakit obesitas. Tetapi, restoran ini mengubah persepsi publik tersebut dengan cara me-rebrand McDonald menjadi restoran yang peduli dengan kesehatan, dengan cara menjual variasi salad dan menu sehat lainnya.

 

Apabila kamu harus mengganti nama brand, perhatikan hal ini!

Banyak perusahaan yang harus mengganti namanya karena harus merger atau diakuisisi oleh perusahaan lainnya. Tetapi lain ceritanya kalau kamu adalah pemilik suatu bisnis. Kamu diberikan kebebasan untuk bisa mengganti nama brand sesuai dengan pertimbanganmu. Tapi, kamu harus memerhatikan beberapa hal berikut ini, yaitu ketepatan dan arti nama, target pasar yang dituju, serta warna brand.

 

Dalam memilih nama baru, kamu harus mampu memikirkan nama yang mudah diingat sekaligus mampu merepresentasikan produkmu dengan baik. Kamu dapat belajar dari contoh kasus minuman Brad’s Drink, yang kemudian diubah namanya menjadi Pepsi. Minuman ini pertama kali diciptakan oleh Caleb Bradham, yang awalnya menamai minumannya dengan nama Brad’s Drink, yang diambil dari nama panggilannya sendiri. Tetapi, setelah beberapa tahun Bradham merasa nama minumannya kurang bisa menjual sehingga ia mengganti nama minumannya menjadi Pepsi, yang diambil dari kata pepsin, salah satu bahan baku dari minuman tersebut. Hasilnya? Pepsi mampu bertahan sebagai salah satu produsen minuman berkarbonasi  raksasa yang mendunia.

 

Selain nama, target pasar yang dituju juga dijadikan salah satu pokok pertimbangan kalau kamu ingin mengganti nama brand-mu. Intinya, buatlah nama produkmu sedekat mungkin dengan masyarakat yang menjadi target pasarmu, supaya mereka dapat dengan mudah mengasosiasikannya dengan kehidupan mereka sehari-hari. Kamu bisa belajar dari produk Indomie. Dengan mengusung nama Indomie, masyarakat Indonesia dapat dengan mudah mengasosiasikan dan mempersepsi makanan ini sebagai produk mie khas Indonesia, ditambah lagi mereka selalu membawa cita rasa nusantara dalam setiap promosi dan marketingnya. Nggak heran, sampai kapanpun produk Indomie tetap eksis dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

 

Artikel terkait: Butuh ide untuk berbisnis?

  1. 10 Ide Bisnis Seru Untuk Digeluti di 2018. Kamu Pilih yang Mana?
  2. 14 Bisnis Sampingan Mahasiswa yang Beromzet Puluhan Juta Rupiah
  3. 8 Ide Bisnis Rumahan Untuk Stay at home Mom. Yuk, Dicoba!

 

Aspek terakhir yang jangan sampai kamu lewatkan adalah warna brand. Meskipun terkesan sepele, terkadang kamu sering nggak menyadari betapa pentingnya hal ini. Kalau kamu mempunyai produk makanan, berikanlah warna produkmu dominan merah dan kuning. Karena menurut psikologi warna, warna merah dan kuning mampu membuat orang lain lebih lapar dan tertarik membeli. Nggak heran mengapa banyak restoran fast food menggunakan warna merah dan kuning sebagai warna produknya. Jadi, sudahkah menemukan nama brand baru yang paling cocok untuk produk atau perusahaanmu?

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!

Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!


TimotiusTIMOTIUS TRISETIAWAN