SWARA – Semasa kuliah, saya pernah ikut trip teman-teman Mapala kampus mendaki Gunung Semeru. Menyenangkan? Iya banget! Bagi saya, itu adalah salah satu pengalaman terbaik yang saya miliki sepanjang menyandang status sebagai mahasiswi.
Saat diinformasikan oleh sang senior mengenai apa saja yang harus saya siapkan, saya jadi tahu kalau untuk perempuan, ada persiapan ekstra yang harus dilakukan dibandingkan dengan teman laki-laki. Apalagi kalau memang kamu adalah pendaki amatir dengan pengalaman nol seperti saya dulu.
Maka, kali ini saya ingin berbagi pengalaman dengan mengingatkanmu untuk tidak melupakan hal-hal sepele seperti berikut ya. Supaya pengalaman mendakimu bisa berjalan lancar dan nggak merepotkan tim. Apa saja sih yang harus kita siapkan?
Artikel terkait: Hal-hal seputar mendaki gunung
- Peralatan Penting yang Wajib Kamu Punya Kalau Hobi Mendaki Gunung
- Manfaat Mendaki Gunung bagi Kesehatan Mentalmu
- Pendaki Pemula, 5 Gunung Ini Aman dan Ramah untuk Dieksplor
1. Persiapan fisik supaya nggak gampang Lelah
Mendaki gunung itu bukan hal sepele, lho. Bahkan untuk gunung-gunung dengan trek yang ramah. Dan selama perjalanan medan yang dilalui juga bukan lempeng melulu. Ada yang menanjak, harus manjat-manjat, atau meluncur ke bawah. Itulah kenapa kamu harus pastikan bahwa kondisi badanmu fit!
Caranya, wajib olahraga ringan at least seminggu sebelum hari H supaya otot-ototmu nggak shock saat dibawa kerja berat. Kamu bisa jogging, berenang, senam, dan yoga untuk mengatur pernapasan supaya nggak gampang ngos-ngosan.
2. Bawa tisu basah, tisu kering, dan sapu tangan katun yang menyerap
Ketersediaan air untuk bersih-bersih adalah hal yang mahal. Jadi, kamu harus siapkan teman baik berupa tisu basah, tisu kering, dan sapu tangan katun yang gampang menyerap. Tisu ini terutama akan sangat kamu butuhkan saat harus buang air! Percaya, deh.
Oh iya, tisu bekas pakai jangan dibuang sembarang ya. Siapkan juga kresek kecil sebagai tempat sampah khusus tisu yang harus selalu kamu bawa dan buang di tempat sampah.
3. Kenakan pakaian khusus mendaki, bukan sekadar jaket untuk motoran
Yup, benar banget nih. Dulu, saya pikir mengenakan kaus dan jaket tebal itu sudah oke. Namun, ternyata nggak gitu juga. Iklim di gunung dan aktivitas mendaki tentu saja berbeda dengan kegiatan sehari-hari. Maka, kamu harus mengenakan pakaian khusus mendaki yang  bahannya ringan sehingga kamu bebas bergerak tapi bisa menyerap keringat dan juga menghalau dingin.
Bisa juga menerapkan sistem layering untuk mengatur temperatur tubuh. Yang bisa saya rekomendasikan misalnya, baju dalam berbahan polyester untuk bagian dalam; jaket ringan dengan bahan fleece di lapisan kedua; dan yang terakhir, shell layer berupa jaket yang windproof, water-proof tapi tetap breathable. Â
4. Deodoran dan sunblock
Walau terkesan bersuhu dingin, tapi sinar matahari di gunung juga bisa berpengaruh pada kulitmu. Kamu nggak mau kan, sesampainya di rumah kulitmu merah mengelupas. Oh iya, sunblock-nya minimal yang 30 SPF ya. Â Dan gunakan seenggaknya 20 menit sebelum mulai mendaki di bagian wajah, tangan, dan telinga. Lalu ulangi setiap beberapa jam. Barang lain yang juga wajib kamu bawa adalah deodoran. Biasanya, yang namanya mendaki gunung itu kita tidak bisa mandi setiap pagi. Jadi agar tidak bau badan, kamu harus bawa deodoran agar teman mendaki gunungmu tidak terganggu hehehe.
5. Sarung tangan tebal
Karena tanganmu harus bebas bergerak, memegang pohon, bebatuan, dan lain-lain, jangan sekadar bawa sarung tangan motoran lho ya. Kalau bisa, belilah sarung tangan yang windproof, waterproof, dan breathable. Bisa dibeli di toko-toko peralatan outdoor kok.
Artikel terkait: Hobi lainmu apa saja nih?
- Kiat untuk Atasi Alasan Sibuk Saat Harus Membaca Buku
- Tanpa Oven dan Mixer, Ini Resep Mudah dan Murah Buat Keik Sendiri
- Jenis-jenis Cat Buat Kamu yang Suka Melukis
6. Jaga asupan makanan, jangan hanya mengandalkan mie instan!
Saat mendaki Semeru, saya beruntung karena melakukannya dengan teman-teman Mapala yang sudah sangat berpengalaman. Untuk urusan makanan kami nggak hanya mengandalkan mie instan saja. Kami berbagi tugas untuk membawa bahan masakan seperti telur, bihun, wortel, kentang, brokoli, dan beras. Plus bumbu-bumbunya. Ingat, mendaki butuh energi yang besar. Kalau hanya mengandalkan mie instan, bisa-bisa malah repot karena ada yang pingsan.
7. Sebaiknya pastikan kalau ada teman perempuan di pendakian
Yup, setomboi-tomboinya kamu, saya sarankan sih sebaiknya ada teman pendakian yang sama-sama perempuan. Apalagi untuk aktivitas-aktivitas privasi seperti saat harus buang air di tengah malam. Akan lebih nyaman kalau ditemani sesama perempuan, deh.
8. Last but not least, perhatikan jadwal menstruasi
Mendaki saat sedang datang bulan itu sangat-sangat nggak direkomendasikan. Pertama, sedikit banyak kondisi tubuhmu nggak akan se-fit biasanya. Untuk orang-orang seperti saya misalnya, kram (dysmenorrhea) hari pertama itu sangatlah nggak tertahankan. Namun, ya kalau kamu kuat, kamu harus menjaga benar kebersihan pad-mu, harus teratur benar mengganti dan menyimpan bekasnya di tas. Jangan sampai dibuang sembarangan di gunung.
Kedua, kamu tahu kan betapa gunung itu adalah tempat yang harus dijaga banget dari hal-hal kotor? Untuk beberapa gunung, perempuan yang sedang haid bahkan dilarang mendaki lho daripada terkena hal yang nggak-nggak.
Itulah dia kira-kira delapan hal yang harus diperhatikan untukmu para perempuan pendaki. Terlepas dari kedelapan hal ini, menurut saya pribadi kegiatan mendaki gunung itu adalah pengalaman yang benar-benar menyenangkan! Kamu akan belajar banyak hal tentang dirimu sendiri, orang lain, dan tentunya alam. Saya sarankan, sebaiknya kamu mencicipi pengalaman ini seenggaknya sekali seumur hidup. Â Selamat mencoba!
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!
WINNY WITRA MAHARANI