SWARA – Corona yang menyebar ke seluruh dunia tentu membuat setiap negara gempar dan berlomba-lomba untuk melawan virus mematikan ini. Indonesia sendiri sudah menjalankan physical distancing guna memutus rantai penyebaran virus antar warganya. 

 

 

Tak hanya berupaya untuk mencegah penyebaran virus dengan mengarantina diri, dunia juga berusaha menemukan obat untuk menyembuhkan penderita COVID-19 dan vaksin untuk menangkal virus corona dalam tubuh.

 

1. WHO umumkan 20 jenis vaksin corona

Setelah melakukan penelitian mendalam, World Health Organization (WHO) sebagai organisasi kesehatan tertinggi dunia akhirnya mengumumkan bahwa sudah ditemukan 20 jenis vaksin untuk menangkal virus corona. Penemuan 20 vaksin ini dilakukan dalam waktu 60 hari setelah para peneliti berhasil mengidentifikasi gen pada virus corona. 

 

Bagi para peneliti, vaksin corona yang berhasil dibuat ini merupakan kerja panjang yang dimulai sejak adanya penyakit SARS dan MERS bertahun-tahun lalu. SARS dan MERS sama-sama disebabkan oleh virus corona meskipun berbeda jenis dengan COVID-19 yang saat ini menjadi pandemi.

 

Artikel Terkait: Antisipasi Virus Corona

  1. Penantian Kabar Munculnya Vaksin Virus Corona, Kapan?
  2. Lindungi Rumah dari Corona, Ini 5 Cara Membuat Disinfektan Alami!
  3. Persiapkan Hal ini Kalau Harus Karantina Diri Sendiri di Rumah Akibat Virus Corona

 

2. Butuh waktu untuk bisa sampai ke tangan publik

Meski sudah ada 20 jenis vaksin untuk menangkal corona, tetapi vaksin-vaksin tersebut nyatanya belum bisa langsung digunakan oleh masyarakat luas. Vaksin harus dilakukan uji coba dan memastikan keamanannya sebelum dapat digunakan untuk masyarakat luas. 

 

Proses ini akan memakan waktu hingga 18 bulan lamanya. Vaksin ini memang harus diuji coba dengan sangat hati-hati, karena akan sangat berbahaya jika ternyata ada kegagalan fungsi mengingat vaksin akan disuntikkan ke seluruh orang yang ada di dunia. 

 

3. Uji coba akan dilakukan dalam beberapa tahap

Tak sembarangan menguji coba kepada satu manusia saja. Vaksin ini akan diujicobakan ke dalam beberapa kelompok orang dengan jumlah 45 pria, dan 45 wanita yang sedang nggak hamil dengan usia mulai 18 tahun hingga 55 tahun. Uji coba ini disebut sebagai uji coba fase pertama. 

 

Jika vaksin sudah sempurna pun masih ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu produksi vaksin yang masif agar bisa didistribusikan ke seluruh dunia sehingga membutuhkan biaya dan koordinasi yang ekstra. WHO tentu nggak ingin vaksin corona ini nantinya hanya bisa dinikmati orang yang memiliki uang, melainkan seluruh umat manusia harus bisa mendapatkan vaksin ini karena corona menyerang semua orang tak pandang bulu siapa pun dia. 

 

4. Selain vaksin, juga ada 3 obat yang berpotensi manjur obati corona

Selain dengan cara mencegah terinfeksi virus menggunakan vaksin, dunia juga disibukkan dengan pencarian obat guna merawat orang yang terkena COVID-19. Hal ini dilakukan sebagai langkah yang baik jika memang vaksin membutuhkan waktu lama untuk diproduksi. Dari penelitian dan uji coba yang dilakukan, ada tiga jenis obat yang mampu membantu perawatan pasien COVID-19. 

 

Obat-obat tersebut adalah Remdesivir yang dibuat oleh Gilead yang sebelumnya digunakan untuk pengobatan penyakit MERS dan Ebola, Kevzara yang dibuat oleh Regeneron yang digunakan sebagai obat penyakit rheumatoid arthritis, dan obat antimalaria bernama Chloroquine. Obat-obat ini secara langsung nggak membunuh virus corona, tetapi bersifat memberikan perawatan bagi pasien yang terinfeksi corona sehingga mereka merasa lebih baik.

 

Artikel Terkait: Investasi dan Virus Corona

  1. Siasat Investasi Saat Wabah Virus Corona Covid-19 Menyerang Yang Harus Kamu Ketahui!
  2. Gara-Gara Virus Corona Investasi Saham Merugi, Ini Cara Menyiasatinya
  3. Investasi Di Kala Virus Corona Merebak, Siapa Takut?

 

5. Presiden Jokowi sudah memesan obat-obat tersebut

Obat yang berpotensi ampuh dalam menangani pasien COVID-19 ini sudah digunakan beberapa negara, sehingga Presiden Jokowi pun memesan 2 juta obat tersebut. Obat-obat ini nantinya akan didistribusikan melalui dokter keliling yang datang ke rumah-rumah, rumah sakit, dan puskesmas di kawasan yang terinfeksi. 

 

Obat yang dimaksud Jokowi adalah Avigan, sebuah obat untuk meredakan flu yang dibuat oleh Fujifilm Toyama Chemical. Obat ini mampu membantu memperbaiki kondisi paru-paru yang diserang virus corona. Selain itu Jokowi juga memesan Chloroquine sebanyak 3 juta dalam upaya penanggulangan penderita COVID-19.

 

Semoga kabar baik dengan proses pengujian vaksin dan penemuan obat untuk pasien COVID-19 ini bisa membuat masyarakat bernapas lega dan nggak panik berlebihan, ya.