SWARA – Bank dan lembaga multifinance memiliki peran cukup penting bagi pelaku usaha untuk pembiayaan modal dan pengembangan usaha. Tentu nggak heran kalau para pelaku usaha berusaha keras mengajukan kredit usaha, demi tujuan bisnisnya tercapai. Tetapi, ternyata mengajukan kredit usaha itu nggak segampang yang kamu kira lho.
Kamu harus tahu kalau mengajukan kredit itu membutuhkan proses yang tidak sebentar. Beberapa syarat dan ketentuan harus kamu penuhi terlebih dahulu. Semua bank dan lembaga multifinance tentu mempunyai berbagai pertimbangan untuk menerimamu menjadi debitur. Nggak mudah kan?Demi memperoleh jalan untuk mengatasi pembiayaan modal usaha, kamu harus mengenai beberapa hal berikut!
Artikel terkait: Ingin keuanganmu tetap stabil meski punya gaji besar dan cukup konsumtif?. Baca dan ikuti tips-tips berikut!
- Hobi Hangout? Lakukan 7 Cara Ini agar Keuanganmu Tetap Terjaga!
- Anti Bangkrut & Kalap Meski Suka Belanja Online? Lakukan 7 Hal Ini!
- Gaji 6 Juta Perbulan, Ini Cara yang Benar Mengelola Keuangannya
1. Pahami tujuan peminjaman uang
Siapkan portofolio usaha dengan detil, dengan begitu kamu dapat menetukan tujuan kreditmu secara tepat. Baik untuk modal usaha maupun investasi yang menunjang produktivitas usaha. Sebagai calon debitur, kamu diwajibkan tahu tujuan penggunaan kredit, berapa jumlah kredit yang hendak diajukan, sumber dana dan jangka waktu pengembaliannya. Biasanya pihak bank akan mengujimu sejauh mana kamu paham tentang portofolio usahamu. Jadi, siapkan jawaban wawancara yang jujur dan logis, agar bisa meyakinkan pihak bank.
2. Memenuhi segala persyaratan
Setiap bank dan lembaga multifinance punya persyaratan khusus bagi calon debitur. Kamu harus benar-benar memahami persyaratan yang diberikan. Cek kembali beberapa dokumen atau berkas persyaratan, pastikan semua lengkap. Pihak bank juga bakal melihat keabsahan setiap dokumen yang kamu kumpulkan. Sebab hal tersebut jadi salah satu pertimbangan utama persetujuan kredit bank. Oleh sebab itu, urusan administrasi semacam ini kamu harus telaten banget lho.
3. Memiliki kredibilitas yang baik
Tahap selanjutnya adalah proses analisis lanjut dari setiap dokumen oleh Bank Indonesia. Mereka akan meriksa rekam jejak finansial calon debitur. Apakah calon debitur pernah mengalami kredit macet. Selain itu, pihak bank juga melakukan Trade Checking atau Community Checking, yaitu pemeriksaan terhadap rekan-rekan usaha calon debitur. Jadi, pastikan rekam jejak finansialmu aman dan sudah teratasi ya. Apabila calon debitur diketahui punya rekam jejak yang buruk, sudah pasti pihak bank bakal menolak pengajuan kredit darimu.
4. Kemampuan calon debitur juga diperhitungkan
Kemampuan pengelolaan usaha dan keuangan calon debitur, merupakan dua elemen penting yang ditekankan disini. Cukupnya kemampuan calon debitur dapat dilihat dari pengamatan langsung terhadap lokasi usaha dan data keuangan yang diberikan. Data keuangan disusun dengan rapi ya, supaya pihak bank dengan mudah menganalisis kondisi keuangan, seberapa besar kebutuhan usaha, dan kemampuan calon debitur untuk pembayaran kembali ke pihak bank.
5. Agunan untuk calon debitur
Kebiasaan bank atau lembaga lain, selalu memberi syarat agunan untuk perkreditan. Tentu nggak semua barang bisa diajukan agunan. Beberapa kriteria sudah ditentukan untuk suatu agunan yang layak jadi jaminan kredit. Contohnya  dokumen agunan, keabsahan atau legalitas, kondisi, umur agunan, lokasi, dan lain sebagainya. Sebaiknya, agunan yang diberikan harganya lebih atau setara dengan jumlah kredit yang diajukan.
Cukup memakan waktu dan tenaga bukan?. Kamu bisa pelan-pelan mempelajari kiat-kiat khusus diatas. Setelah itu kamu bisa ajukan kredit ke Tunaiku, yang kini juga memberikan penawaran kredit tidak hanya untuk pekerja atau karyawan, tetapi juga UMKM lho!Jangan menyerah demi kesuksesan usahamu ya!
Artikel terkait: Beberapa hal negatif perlu kamu waspadai saat ingin mencapai kesuksesan!