SWARA – Sejak kecil saya suka menabung. Terkadang, saya menabung Rp1.000 atau Rp5.000. Jumlah itu tergantung dari kebaikan orang tua serta bibi dan paman saat memberi saya uang. Terkadang, jumlah yang saya tabung bisa lebih dari itu. Jumlah yang lebih besar biasanya berasal dari nenek dan kakek.
Setelah beranjak dewasa dan berpenghasilan tetap, kebiasaan menabung ini masih melekat dalam diri saya. Hanya saja, saya suka bingung. Berapa seharusnya jumlah yang tabung setiap bulan? Berbagai macam pengeluaran dan tagihan ada di pundak saya. Jadi, terkadang saya menabung secukupnya saja.
Ada berbagai teori yang menyatakan jumlah yang seharusnya kamu tabung setiap bulan setelah menerima gaji. Ada yang bilang 10 persen, ada pula yang bilang 20 persen. Well, sejauh ini sih, belum ada standar baku untuk saya ikuti. Jadi, kamu tahulah, saya jadinya suka-suka kalau menyisihkan tabungan.
Namun, ternyata ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan terkait besaran tabungan. Jumlah tabungan dipengaruhi beberapa faktor termasuk tujuan atau fungsi tabungan di masa depan.
Artikel Terkait: Kebiasaan belanja.
- Menurut Penelitian, Belanja Setelah Pulang Kerja Bikin Boros!
- 5 Zodiak Ini Gampang Tergoda untuk Belanja. Kamu Salah Satunya?
- 7 Kebiasaan yang Harus Kamu Hindari Kalau Nggak Mau Gaji Sudah Ludes di Awal Bulan
Dana darurat
Dana ini sangat penting dan sangat membantu saat kamu menghadapi situasi urgen seperti berobat ke rumah sakit. Untuk slot ini, paling nggak kamu menabung sejumlah 3-6 kali pengeluaran pribadi atau pengeluaran keluarga setiap bulan. Kamu bisa menyimpannya dalam rekening biasa atau deposito. Bila belum memiliki dana darurat, mulailah menabung hingga 30% gaji hingga dana itu terbentuk.
Dana hiburan atau rekreasi
Ada saat bekerja, maka ada waktu liburan. Untuk berekreasi, kamu butuh uang. Karena itu alangkah baik bila kamu menyisihkan 5-10% untuk liburan 1-2 kali dalam setahun. Memiliki rekening tabungan tersendiri sangat membantu dalam mengelola keuangan. Kamu nggak perlu merasa bersalah saat membelanjakan uang untuk liburan karena memang ada alokasi khusus untuk itu.
Dana untuk tujuan jangka pendek
Dana untuk kebutuhan ini biasanya dibutuhkan untuk menutupi hal-hal yang ingin kamu beli di waktu depan. Misalnya, kamu sedang ingin mengumpulkan DP untuk rumah atau mobil untuk 2-4 tahun ke depan. Nah, sangat penting untuk membuat rekening tabungan untuk hal ini. Tujuannya adalah agar kamu bisa mengawasi jumlah yang kamu tabung tepat waktu atau nggak.
Dana pensiun
Tabungan ini nggak kalah penting. Saat membuka rekening untuk dana pensiun, pastikan untuk menghitung berapa jumlah yang kamu butuhkan saat pensiun nanti. Pertimbangkan faktor kesehatan dan kebutuhanmu saat menjadi warga senior beberapa puluh tahun mendatang. Tentu kebutuhanmu bakal berbeda dari saat ini. Karena itu, selainkan BPJS Ketenagakerjaan, kamu juga disarankan untuk mempersiapkan dana persiun mandiri. Jumlahnya bisa kamu sesuaikan dengan kondisi dan gajimu saat ini.
Dana kewajiban
Sebenarnya dana ini nggak bisa disebut tabungan, sih. Tapi ada baiknya kamu menyisihkan cicilan untuk membayaran rumah dan kendaraan. Buat rekening sendiri dan bila kamu dapat rezeki tambahan, simpanlah di rekening itu. Hal ini untuk antisipasi seandainya kamu menghadapi situasi keuangan yang macet. Dengan memiliki tabungan jaga-jaga untuk bayar cicilan, kamu nggak bakalan nunggak dan terbeban dengan bunga.
Artikel Terkait: Mengelola kartu kredit.
- Kurang Jago Mengatur Keuangan? Simak 7 Cara Anti Boros dalam Menggunakan Kartu Kredit Ini
- Kenali Ciri-Ciri Penggunaan Kartu Kredit yang Membahayakan Keuanganmu!
- Ingin Punya Kartu Kredit? Pahami Dulu 10 Hal Ini
Menabung itu memang penting. Jadi sisihkanlah 15%-25% dari pendapatanmu setiap bulan. Tapi jangan terpaku dengan hitungan ini. Yang namanya hidup, pasti ada hambatan terkait keuangan. Jadi, ada kemungkinan kamu menabung di atas atau dibawah persentase tersebut. Intinya, cobalah untuk mendekati target jumlah tabungan sesuai dengan gaya hidup yang kamu inginkan saat pensiun nanti.