SWARA – Jika dulu generasi sebelum kamu takut dan sedikit menabukan “utang”, kini utang adalah bagian dari trik menyiasati semua kebutuhan finansial.
Nggak jarang berutang justru bisa sangat membantu kehidupan. Misalnya, kamu ingin beli rumah atau butuh dana tambahan untuk modal menikah atau berbisnis. Kalau dana yang kamu punya “cekak”, berutang bisa jadi salah satu solusi. Apalagi sekarang kamu sudah lebih mudah menemukan jasa KTA (Kredit Tanpa Agunan) baik offline maupun online. Salah satu contohnya, ya, layanan pinjaman tunai yang diberikan oleh Tunaiku.
Berbasis digital atau dalam jaringan internet, Tunaiku menawarkan berbagai besaran pinjaman tunai mulai dari Rp2 juta hingga Rp20 juta dengan masa cicilan 6 -20 bulan. Kamu cukup mengikuti prosedur-prosedur mudah seperti:
1. Melakukan pengajuan
Tentukan dahulu berapa nominal pinjaman yang kamu butuhkan dan jangka waktu pengembalian yang bisa kamu sanggupi di sini. Setelah itu lanjutkan dengan mengisi formulir aplikasi yang sudah disediakan. Pastikan semua informasi yang kamu cantumkan sudah lengkap dan benar.
2. Persetujuan dan penandatangan kontrak
Persetujuan atas pinjaman yang kamu ajukan membutuhkan waktu nggak lebih dari 24 jam. Apabila disetujui, kamu akan menerima draft kontrak dari staf Amar Bank (Tunaiku) yang akan mendatangimu.
3. Pencairan dana
Proses terakhir adalah pencairan dana. Pencairan dana membutuhkan waktu 1-3 hari kerja. Uang pinjaman akan langsung dikirimkan melalui transfer bank ke rekeningmu.
Nah, setelah tahu prosedur tersebut, sebaiknya jangan langsung tergiur untuk berutang, ya. Bagaimanapun, kamu tetap harus bijak untuk berutang.
Berutang sendiri dipisahkan menjadi dua kategori, ada yang namanya utang produktif dan konsumtif. Agar “utang” benar-benar bisa membantu hidupmu, kenali dulu, yuk, dua kategori utang tersebut.
Artikel Terkait: Utang Nggak Selamanya Buruk, Ini Buktinya!
- Pakai KTA Online Terpercaya, Ini 10 Peluang Bisnis Untuk Mahasiswa
- Masih Bingung Cara Mengajukan Pinjaman Online di Tunaiku? Ini Caranya!
- Berutang Nggak Selamanya Buruk! Inilah Poin Mengajarkan Arti Utang yang Positif kepada Anak
Utang produktif
Sederhananya, uang produktif adalah jenis utang yang dimanfaatkan untuk kegiatan produktif. Misalnya untuk modal usaha. Ketika berutang buat usaha, artinya dana pinjaman yang kamu terima akan kamu olah untuk meningkatkan penghasilan.
Nggak hanya untuk modal usaha, merenovasi rumah pun juga bisa dianggap sebagai utang produktif. Sebab aset yang ada jika dijual setelah direnovasi, tentu akan menambah nilai jual.
Utang konsumtif
Berbeda dengan utang produktif, jenis utang konsumtif digunakan untuk keperluan konsumtif. Misalnya untuk menambah modal menikah. Berutang untuk digunakan sebagai modal menikah termasuk utang konsumtif, sebab dana yang kamu terima nggak kamu konversi untuk menjadi uang lebih besar.
Namun, ada pula utang konsumtif yang juga bisa dikategorikan sebagai utang produktif. Seperti pada utang untuk membeli motor. Kalau hanya kamu gunakan untuk kebutuhan transportasi harian, beli motor lewat utang dikategorikan sebagai utang konsumtif.
Namun, apabila motor tersebut kamu manfaatkan untuk menambah penghasilan, seperti kelancaran berbisnis atau didaftarkan ke penyedia transportasi online, utang membeli motor justru akan dikategorikan sebagai utang produktif.
Artikel Terkait: Tips Melunasi Utang
- 5 Cara Bebas Utang Sebelum Pensiun
- 5 Langkah Untuk Terbebas dari Belitan Utang Pinjaman Uang
- Bagaimana Cara Melunasi Utang Sebelum Menikah? Coba Terapkan Cara Ini
Nah, dari penjelasan ringkas tersebut, perbedaan utang produktif versus utang konsumtif nggak terletak pada jenis produknya. KTA bisa saja digolongkan sebagai utang produktif, tapi bisa pula sebagai utang konsumtif, kalau dana dipakai hanya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif.
Untuk menentukan utang tersebut termasuk dalam utang produktif atau konsumtif hanya bisa dilakukan dengan melihat tujuan utang tersebut. Akan kamu gunakan untuk apa dana dari utang tersebut?
