SWARA-Bagi yang masih awam dalam dunia bisnis, tentu cukup sulit untuk membedakan antara investasi dan spekulasi serta definisi dari bisnis itu sendiri. Karena pada dasarnya, hanya ada sekat tipis di antara ketiganya.

Awalnya saya pun sempat berpikir bahwa ketiganya sama saja, hehehe. Saat saya menggelontorkan uang untuk memperoleh keuntungan, kira-kira disebut investasi atau spekulasi, ya? Lantas, aktivitas seperti apa yang masuk dalam ranah bisnis? Biar nggak makin bingung, yuk baca ulasan selengkapnya berikut ini.

 

Bisnis

Bisnis merupakan sebuah usaha untuk mendatangkan keuntungan dengan melakukan penjualan atau pembelian. Kamu sendiri sebagai pelaku bisnis terjun langsung dalam usaha meraih untung. Jadi nggak sekadar menanamkan modal saja.

 

Artikel terkait: Bagaimana Cara Memulai Bisnis?

  1. Berjaya di Bisnis Start Up, Pendiri Wajib Ketahui 5 Kesalahan Ini
  2. 5 Kiat Sukses dalam Berbisnis dari Gibran Rakabuming
  3. Ini Dia 10 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Memulai Bisnis!

 

Contoh bisnis adalah perdagangan futures dan perdagangan Forex. Selain dari definisi, bisnis juga dapat dibedakan melalui ciri-cirinya. Ini dia dua ciri-ciri bisnis yang patut kamu tahu.

 

  1. Menjanjikan keuntungan yang besar

Karena kamu terjun langsung dalam usaha itu sendiri maka kamu bisa meraup untung besar. Jika investasi, kamu hanya akan mendapatkan untung yang sedikit. Lain cerita dengan bisnis, kamu bisa menargetkan dan mengusahakan untuk mendapatkan untung sebanyak-banyaknya.

 

  1. Selalu aktif dalam berbisnis

Kamu nggak hanya sebagai penanam modal, namun juga merangkap peran sebagai owner. Maka, diharapkan kamu selalu aktif dalam bisnis. Kalau ingin dapat untung, kamu harus mencurahkan waktu dan tenaga pada bisnis yang dijalani.

 

Investasi

Istilah ini memang sudah nggak lagi asing bagi banyak orang. Tetapi, apakah kamu sudah benar-benar tahu definisinya? Definisi investasi adalah suatu aktivitas menamankan modal pada perusahaan atau sektor tertentu demi meraup untung. Dalam hal ini, kamu hanyalah penanam modal namun nggak terjun langsung untuk menjalankan usaha.

Selintas nggak beda jauh dengan bisnis dan spekulasi, tetapi ada perbedaan yang nyata. Perhatikan ciri-ciri dari investasi berikut.

 

  1. Ada perencanaan yang matang

Seorang investor nggak bisa gegabah saat menanamkan modal. Kamu diharuskan untuk membuat perencanaan yang matang guna mendapatkan untung. Segala sesuatu diukur secara mendetail sehingga kamu benar-benar tahu prediksi untung-rugi usaha yang akan kamu suntikkan dana.

Memang cukup sulit untuk menebak untung dari investasi. Minimal, aktivitas bisnis yang satu ini sudah memiliki tujuan jelas yang tercantum pada perencanaan.

 

  1. Berlangsung dalam waktu lama

Investasi masuk dalam bisnis tujuan jangka panjang. Kamu tentu nggak bisa langsung mendapatkan untung dari investasi properti atau saham yang dipilih. Karena untuk mendapatkan untung pastinya membutuhkan proses.

Misalnya, kamu investasi properti untuk dana pensiun. Karena pensiun masih lama maka kamu punya waktu cukup panjang untuk mencari keuntungan. Investasi ini pun berkesinambungan dalam hitungan tahun.

 

  1. Menekan risiko yang ada

Ini dia yang menjadi pembeda utama antara spekulasi dan investasi, yaitu besar dan kecilnya risiko. Investasi yang penuh perencanaan akan berusaha untuk menekan risiko yang ada. Sementara apabila kita berspekulasi maka mengambil risiko yang besar bukanlah suatu masalah.

Investasi bukanlah aktivitas bisnis sehari atau dua hari semata, melainkan bisa makan waktu bertahun-tahun. Kalau harus ambil risiko yang besar, kapan bisa dapat untung? Risiko pun harus ada parameter dan dapat dianalisa dengan baik. Nggak hanya berdasarkan naluri semata.

 

Spekulasi

Spekulasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas bisnis untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan risiko yang tinggi. Tindakan ini nggak bisa lepas dari fluktuasi harga dalam usaha mendapatkan profit.

Berikut ini beberapa ciri-ciri dari spekulasi.

 

  1. Tujuan ingin cepat kaya

Orang yang ingin cepat kaya akan fokus pada pencapaian keuntungan. Berawal dari tujuan ini, orang-orang melakukan spekulasi sebagai jalan pintas untuk cepat menjadi kaya.

Risiko besar nggak lagi masalah, asal nggak perlu menunggu bertahun-tahun untuk jadi kaya. Kamu pun merasa bahwa waktu terus mengejar sehingga harus buru-buru memperoleh untung.

 

  1. Memegang prinsip ‘high risk, high return’

Seseorang yang bermimpi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya haruslah berani menanggung risiko. Dibandingkan dengan investasi, spekulasi tentu lebih menguntungkan. Tetapi, kamu harus siap menanggung risiko yang besar pula.

 

Artikel terkait: Informasi Seputar Investasi

  1. 5 Jurus Jitu Cetak Untung dari Investasi Emas Batangan
  2. 5 Keuntungan Nggak Terduga Ini Bisa Kamu Dapatkan dari Investasi Mainan
  3. Investasi Lewat Koleksi Jam Mahal, Menguntungkan kah?

 

Sesuai dengan prinsip ‘high risk, high return’, kalau kamu sukses melewati masa krisis maka bisa mendapatkan untung. Sebagai contoh, kamu rela membeli tanah sengketa dengan harga murah. Kalau sengketa dapat diselesaikan dengan baik, kamu bakal untung. Hukum ini juga berlaku kebalikannya.

 

  1. Berlangsung dalam waktu singkat

Karena ingin segera mendapatkan profit maka sebisa mungkin spekulasi dilakukan secara cepat. Kamu nggak perlu menyusun rencana bertahun-tahun sampai detail pelaksanaannya. Aktivitas bisnis ini pun hanya berlaku dalam jangka pendek saja.

Nah, bagaimana, kini sudah tahu perbedaan antara bisnis, investasi, dan spekulasi, bukan? Jangan sampai tertukar ya definisinya.

4

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!


DEWI AYU NURJANAHDEWI AYU NURJANAH