SWARA – Menurut saya sih, daripada meminjam uang di bank atau lembaga keuangan lain, lebih aman dan nyaman meminjam uang pada anggota keluarga. Selain tanpa bunga dan biaya administrasi, pinjam uang sama keluarga sendiri nggak perlu ribet.

 

Sudah bisa turun cepat, waktu pengembalian pun lebih fleksibel. Dalam artian, nggak akan ada debt collector yang rutin ke rumah setiap bulan.

 

Artikel terkait: Buat kamu yang ingin mengajukan pinjaman, perhatikan hal ini

  1. 5 Istilah Dalam Simulasi Kredit Mobil yang Wajib Dikenali
  2. Butuh Kredit Cepat Cair untuk Membangun Bisnis? Begini Solusinya
  3. Ketika Dana Liburan Masih Kurang, Bisa Tutupi dengan Pinjaman Tanpa Agunan dari Tunaiku

 

Namun, bukan berarti meminjam uang ke anggota keluarga bisa seenaknya, ya. Dalam meminjam uang, tentu ada etikanya, apalagi pada keluarga sendiri. Ini dia beberapa etika yang harus kamu perhatikan.

 

1. Menerangkan tujuan

Tentu keluargamu harus tahu maksud tujuan kamu meminjam uang. Jangan sampai mereka berpikir yang macam-macam dibalik uang yang akan digunakan nanti. Oleh karena itu, sebaiknya kamu menerangkan tujuan daripada uang yang akan dipinjam nantinya.

 

2. Tujuan hutang bukan untuk biaya konsumtif

Sebaiknya, tujuan hutangmu bukanlah untuk membeli barang-barang konsumtif, apalagi untuk gaya hidup. Kalau bisa sih, meminjam uang untuk kebutuhan yang benar-benar penting misalnya pendidikan, biaya rumah sakit, dan lain sebagainya. Jangan meminjam uang untuk membeli tas branded ataupun untuk liburan ke luar negeri.

 

Artikel terkait: Jika kamu suka belanja, perhatikan ini

  1. 5 Barang Koleksi Perempuan yang Memiliki Nilai Jual Tinggi
  2. 5 Zodiak Ini Gampang Tergoda untuk Belanja. Kamu Salah Satunya?
  3. Peluang Bisnis Jasa Titip, Solusi Buat yang Nggak Sempat Belanja dan Mengejar Diskonan

 

3. Lihat garis keturunan

Jika kamu sudah menikah dan akan meminjam uang ke orang tua, temuilah mereka bersama pasangan. Jadikan anak kandung sebagai penengah, bukan dari pihak menantu. Kamu pun bisa mengobrolkan sembari bercanda.

 

Beda cerita bila hutang pada kakak atau adik. Tetap datanglah bersama pasangan, utarakan tujuan dan janji bayar. Sebisa mungkin kurangi unsur bercandaan dan ungkapkan kesungguhan kalian untuk melunasinya dengan waktu yang sudah dijanjikan.

 

4. Bicarakan sejak awal rencana pembayaran

Masalah seputar pembayaran ini sangat penting dibahas sejak awal. Bukankah keluargamu juga memiliki kebutuhan? Tentu kamu nggak ingin kan, gara-gara meminjam uang untuk kamu, kebtuhannya jadi nggak terpenuhi? Di lain sisi, kamu juga butuh waktu untuk mengumpulkan uang sampai bisa mengembalikannya. Untuk itu, diskusikan sejak awal tanpa memberatkan salah satu pihak.

 

5. Jaga komitmen

Sebaiknya, kamu membayar atau melunasi hutangmu tepat waktu. Dalam artian adalah sesuai dengan waktu yang sudah disepakati sejak awal. Namun, jika dalam suatu kondisi tertentu yang membuatmu terpaksa agak terlambat dalam membayar, sampaikan alasannya sebelum waktu yang ditentukan tiba. Lalu, berikan lagi tanggal koimitmen bayar.

 

6. Jangan keterusan

Sekali dua kali, mungkin bleh lah kamu meminjam uang. Tapi ya jangan berulangkali juga. Oh ya, jika nanti kamu memiliki rezeki lebih dan kebetulan keluargamu sedang butuh uang, cobalah gantian meminjami saudaramu. Jadi biar kamu nggak dianggap nggak mau gantian menolong saat dibutuhkan.

 

Nah itu dia etika dalam berhutang dengan keluarga. Apakah saat ini kamu sedang memiliki hutang dengan keluarga? Atau justru saat ini ada saudara yang berhutang padamu? Jangan lupa untuk mengedepankan etika di atas, ya.