Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Warren buffet pernah berkata, “Jika kamu hidup hanya mengandalkan gaji, maka kamu hidup selangkah lebih awal mendekati kemiskinan”. Dari motivasi tersebut, banyak orang yang berlomba-lomba mencari cara menghasilkan passive income sebagai tambahan penghasilan selain gaji.

 

Ya, meskipun masih menjadi perdebatan soal wajib tidaknya mendapatkan passive income, setidaknya menyiapkan passive income adalah hal yang perlu dilakukan. Mengapa? Sebab jika kamu hanya mengandalkan gaji untuk hidup, kamu tidak bisa tahu seberapa lama kamu bisa mendapatkan gaji itu secara terus-menerus.

 

Namun, sebelum kita membahas bagaimana cara mendapatkan passive income, ada baiknya mengenali dulu apa arti dari passive income itu sendiri.

 

Passive Income sangat membantu untuk mendapatkan dana tambahan. Simpan dana tambahanmu untuk kebutuhan mendatang dengan produk Deposito dari Amar bank. Pelajari selengkapnya di sini.

 

Apa itu passive income

Passive income atau penghasilan pasif sering diartikan sebagai segala sesuatu yang bisa mendatangkan uang meskipun sang penerima tidak terlibat secara aktif dalam proses mendapatkan uang tersebut.

 

Lawan dari penghasilan pasif adalah active income, artinya segala sesuatu yang mendatangkan uang jika sang penerima terlibat secara aktif dan memberikan effort yang lebih dalam proses mendapatkan uang.

 

Menurut beberapa financial planner, sebisa mungkin orang-orang selain bergelut pada active income juga harus mengusahakan mendapatkan passive income untuk keamanan keuangan di masa mendatang.

 

Mengapa? Mengandalkan active income sama saja bergantung pada satu tumpuan kaki. Jika satu tumpuan kaki itu rusak, maka badan akan jatuh seketika. Berbeda dengan kamu memiliki keduanya, maka jika kamu kehilangan active income masih ada passive income yang membantu keuangan.

 

Nah, ada beberapa cara untuk mendatangkan penghasilan dalam bentuk pasif, berikut akan kami jelaskan.

 

Berbagai cara mendapatkan passive income

Ada beragam cara untuk kamu bisa mendapatkan passive income, di antaranya:

 

1. Ikut affiliate marketing

Affiliate marketing merupakan sistem bisnis yang mempertemukan pemasar produk dan pemilik produk.

 

Sistem kerjanya, jika kamu mengikuti sistem affiliate marketing dan bertindak sebagai pemasar, maka kamu akan mendapatkan royalti dari hasil penjualan produk dari si pemilik produk.

 

Mengikuti affiliate marketing bisa jadi pilihan untuk kamu mendapat penghasilan tambahan secara pasif. Sebab, kamu tidak perlu repot melakukan pengemasan dan restock barang.

 

Kamu hanya perlu mengandalkan skill pemasaran agar orang tertarik membeli produk.

 

Ada banyak testimoni orang yang mengikuti sistem affiliate marketing dan mendatangkan penghasilan sampai puluhan juta per bulan. Tertarik mencobanya?

 

Baca juga: Cara Mendapatkan Uang Tanpa Modal dari Internet

 

2. Mendapatkan passive income saham

Salah satu cara mendapatkan passive income adalah dengan melakukan investasi saham.

 

Mengapa demikian? Kamu hanya cukup menganalisis saham dan arah pergerakannya.

 

Setelah itu, kamu tinggal membeli beberapa slot saham dan menunggu mendapatkan dividen tiap tahunnya.

 

Jangan salah, mendapatkan return atas modal yang kamu tanam bisa kisaran 7 – 50 % per tahun bahkan lebih.

 

Itu semua tergantung bagaimana performa sebuah company-nya. Oleh karena itu, penting untuk kamu melakukan analisis fundamental sebelum membeli saham, ya!

 

Baca juga: Cara Investasi Saham dengan Pola Pikir yang Benar

 

3. Investasi reksa dana

Jika kamu tidak memiliki waktu untuk melakukan analisis harga saham, maka investasi reksa dana menjadi pilihan untuk mendapatkan passive income.

 

Kamu hanya memberikan beberapa modal kepada manajer investasi. Lalu, manajer investasi itulah yang akan mengalokasikan uangmu ke berbagai instrumen investasi.

 

Jadi, tugasmu hanya memantau dan mengambil keuntungan kapan saja.

 

Namun, untuk investasi reksa dana besar keuntungannya tidak sebesar jika kamu melakukan investasi sendiri di saham.

 

Baca juga: Ikuti 5 Kiat Jitu Pilih Reksa Dana Terbaik

 

4. Deposito

Jika kamu tidak terlalu paham dengan cara kerja investasi, maka melakukan deposito di bank adalah cara paling aman.

 

Ya, tidak ada analisis apapun di sini, kamu hanya cukup menyetor uang yang ingin kamu depositokan ke bank setempat.

 

Selepas itu, kamu hanya tinggal menunggu mendapatkan beberapa keuntungan dari bunga atas penyimpananmu.

 

Namun, di sini kamu tidak bisa mengambil uang seenaknya. Sebab, ada jangka waktu yang telah disepakati sebelum menaruh uang di deposito.

 

Adapun jangka waktunya diterbitkan dengan kisaran 1, 3, 6 dan 12 bulan. Kamu pun akan mendapatkan sertifikat sebagai tanda pemilik.

 

Selain itu, jumlah keuntungan yang kamu dapatkan juga sangat kecil. Makanya, kebanyakan orang menyimpan uang di deposito bukan berniat untuk mendatangkan penghasilan, tetapi hanya sarana untuk menyimpan uang.

 

Baca juga: Reksadana vs Deposito: Lebih Cuan Yang Mana?

 

5. Menyewakan kontrakan

Cara mendapatkan passive income selanjutnya adalah menyewakan kontrakan. Namun, untuk melakukan ini kamu harus memiliki aset sebuah rumah.

 

Memang, butuh modal besar untuk menyewakan kontrakan. Tapi jangan salah, bisnis di bidang properti ini bisa menghasilkan passive income yang besar daripada instrumen investasi lainnya.

 

Bisa saja kamu menghasilkan 30-60 juta per tahun. Apalagi jika kamu memiliki properti dengan fasilitas yang oke dan bertempat di area perkotaan. Nilai jual akan semakin lebih tinggi.

 

Sewa kontrakan salah satu sumber passive income yang bagus. Nah, untuk menyimpan penghasilanmu, gunakan produk dari Amar Bank. Cek di sini.

Baca juga: Investasi Properti: Beli Tanah Kosong dan Ikuti Kiat Ini Agar Mendapatkan Untung

 

6. Bisnis sewa kos-kosan

Hampir sama dengan sewa kontrakan. Merupakan bagian dari investasi properti. Biasanya untuk sewa kontrakan kamu tidak perlu memiliki satu aset rumah lagi.

 

Jika kamu ingin bisnis sewa kos-kosan, kamu boleh saja menggunakan beberapa ruangan yang tidak terpakai di rumah kamu untuk dijadikan kamar kos.

 

Biasanya, bisnis sewa kos ini akan sangat laku jika berada di tempat sekitaran kampus atau tempat kerja.

 

Kamu bisa mendapatkan penghasilan sekitar 4-10 juta per bulan. Tergantung fasilitas dan lokasi kosanmu, ya!

 

7. Sewa kendaraan

Jika membeli aset rumah terlalu mahal untukmu, ada cara lain untuk mendapatkan passive income yang lebih murah.

 

Kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif dengan cara sewa kendaraan. Nah, jika ada kendaraan nganggur di rumahmu boleh banget untuk kamu membuka sewa kendaraan ini.

 

Bisa juga jika kamu punya modal, kamu bisa membeli beberapa aset kendaraan untuk disewakan.

 

Sewa kendaraan juga bisa laku keras jika kamu mendirikannya di dekat sekolah atau di sekitar lingkungan kerja.

 

8. Membuat blog lalu diiklankan

Jika kamu punya skill menulis, jangan disia-siakan, ya! Soalnya dengan kemampuan menulismu itu sangat bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, loh!

 

Caranya? Kamu bisa membuat blog dan menyalurkan hobi menulismu di sana. Saat kamu sudah punya banyak pengunjung, kamu bisa memasangkan iklan dan menghasilkan uang dari sana.

 

Tapi, kamu juga harus menambah skill di bidang SEO agar blogmu ramai pengunjung. Nah, jika sudah dipasangkan iklan, kamu tinggal menulis dan memantau penghasilanmu.

 

9. Membuat video di Youtube dan dipasangkan iklan

Kalau kamu orang yang eksis dan suka membuat video serta membagikannya ke orang-orang, maka menjadi youtuber juga bisa mendatangkan passive income. 

 

Ya, saat ini banyak yang menjadikan youtube sebagai profesi yang mendatangkan passive income.

 

Kamu bisa membuat video di sana dan melakukan monetisasi iklan.

 

Buatlah konten yang kiranya bermanfaat untuk orang lain sehingga pengunjung berdatangan di videomu.

 

Jangan salah, jika pengunjung videomu banyak, bisa jadi kamu mendapatkan passive income sampai puluhan juta, loh!

 

10. P2P Lending

Mengikuti p2p lending juga bisa dijadikan sarana untuk mendapatkan passive income.

 

P2P lending bekerja dengan sistem menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman dalam satu platform teknologi keuangan.

 

Nah, bagi kamu yang memiliki modal, bisa bertindak sebagai pemberi pinjaman di sana.

 

Sistemnya, kamu bisa memilih kepada siapa uangmu akan diberikan. Lalu, setelah pengembalian modal, kamu akan mendapatkan return lebih tinggi.

 

Baca juga: Yuk Coba Peer-to-Peer (P2P) Lending, Apa Bedanya dengan Pinjaman Online Biasa?

 

Banyak yang mengatakan bahwa sistem P2P lending seperti cara kerja pinjaman online. Dan, si pemberi pinjaman bertindak sebagai seorang investor di dalamnya.

 

Ada banyak cara yang bisa kamu jadikan alat untuk mendapatkan passive income. Namun, tentu saja kamu harus menyesuaikan sesuai dengan waktu dan kemampuanmu.

 

Jangan sampai niat hati ingin mendapatkan income tetapi malah melupakan active income.

 

Dari 10 cara di atas, yang manakah yang akan kamu coba? Jangan lupa untuk menggunakan produk Deposito dari Amar Bank untuk menyimpan gaji tambahanmu. Cek di sini.