Tujuh belas agustus hari dimana kita, warga Indonesia, merayakan kemerdekaan negara
tercintanya. Bendera merah putih yang berkibar di setiap rumah dan di sepanjang jalan dari awal bulan agustus menandakan antusiasme masyarakat dalam menyambut hari besar se-Indonesia.

 

Biasanya perayaan kemerdekaan ini diiringi dengan upacara dan perlombaan-perlombaan seperti makan kerupuk, lompat karung, tarik tambang dan banyak lagi. Namun sayang sekali kemerdekaan tahun ini harus dirayakan dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

 

Virus yang beredar saat ini membuat kita tak bisa berkumpul dan berinteraksi di tempat yang sama. PPKM dan protokol kesehatan membuat kita semua harus waspada dalam merayakan kemerdekaan secara offline atau tatap muka.

 

Oleh sebab itu, pemerintah menganjurkan untuk merayakan kemerdekaan kali ini secara online atau dalam jaringan saja. Seperti contohnya upacara HUT ke-76 RI disiarkan di TV dengan mengurangi pasukan dan tetap menjaga jarak antar tamu undangan.

 

Dalam acara tersebut tak lupa memakai masker dengan dua warna yaitu merah dan putih. Masyarakat yang tidak dapat upacara di kantor ataupun sekolah dapat ikut menyaksikan dan ikut upacara di rumah masing-masing.

 

Tak hanya itu, pandemi Covid-19 tak melunturkan kreativitas masyarakat Indonesia, banyak yang memanfaatkan media sosial dalam merayakan hari ulang tahun negara kita.

 

Memanfaatkan teknologi yang ada, masyarakat Indonesia ikut membawa kemeriahan kemerdekaan ke media sosial. Tak sedikit yang mengunggah foto mereka disertai tulisan kemerdekaan di instagram atau bahkan foto dengan gaya mencium bendera merah putih.

 

Selain Instagram, TikTok juga ramai digunakan untuk mengunggah video Hari Kemerdekaan Indonesia saat itu.

 

Masyarakat menuangkan ide kreatifnya untuk diunggah di media sosial contohnya keluarga Anang Hermansyah yang merayakan kemerdekaan dengan menggunakan seragam SD dan mengibarkan bendera kecil di tangan masing-masing.

 

Twitter juga ikut berseru akan hari jadi negara kita ini, terlihat dengan hastag “Kangen lomba tujuh belasan” menjadi trending.

 

Begitu pula dengan Influencer, mereka juga ikut memeriahkan dengan mengunggah video mereka yang bertemakan baju daerah, makanan daerah, lagu daerah, dan lain-lain yang memperkenalkan Indonesia.

 

Banyak pula instansi-instansi yang memakai twibbon kemerdekaan di profil Whatsapp, Instagram maupun akun tiktok mereka seperti Universitas Katolik Parahyangan mengadakan Geladi Hominisasi yang bertemakan kemerdekaan.

 

Geladi tersebut membahas kekayaan yang dimiliki Indonesia serta mewajibkan mahasiswa/i untuk mengunggah video beserta twibbon di akun instagram masing-masing.

 

Tak lupa akan Youtube yang banyak digemari oleh masyarakat luas, youtuber-youtuber juga mengabadikan kegiatan mereka dalam merayakan 17-an ini baik itu youtuber yang berada Indonesia maupun youtuber yang sedang di luar.

 

Pada hari itu media sosial dimeriahkan oleh masyarakat Indonesia. Ramainya Hari 17-an di media sosial menimbulkan kesan positif bagi negara kita ini.

 

Meski tak dapat merayakan seperti biasa tetapi masyarakat tetap bahagia dan saling berbagi keseruan mereka di media sosial. Tak hanya itu, 17-an kali ini cukup menarik perhatian warga asing.

 

Keunikan warga Indonesia dalam merayakan kemerdekaannya secara virtual menjadi perhatian warga media sosial dalam negeri maupun luar negeri. Tak sedikit yang tahu bahwa pada hari itu Indonesia sedang berulang tahun, tak terkecuali orang luar.

 

Hal ini dapat menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mempromosikan negaranya. Melalui postingan bertema kemerdekaan, warga asing mulai tertarik dan menambah wawasan tentang negara Indonesia.

 

Belum lagi isi postingan influencer yang unik-unik seperti memperkenalkan baju daerah, makanan daerah dan lain-lain dapat menarik perhatian warga asing terhadap kekayaan dan budaya yang kita miliki.

 

Banyak warga asing yang menyukai dan ingin menjadi bagian dari Indonesia, contohnya di youtube dimana orang asing memainkan lagu daerah Indonesia serta mereka mulai belajar bahasa Indonesia.

 

Tak jarang kita menemukan orang asing yang fasih berbahasa Indonesia karena memang Indonesia mulai dikenal dan diperhatikan oleh warga asing yang tak lain berkat adanya media sosial ini.

 

Indonesia negara yang sering dilirik oleh negara lain karena kekayaan serta keunikan di tiap tempatnya menjadi semakin disorot karena masyarakatnya. Media sosial memang dapat menyebar luaskan informasi kemana saja tanpa memilih ataupun melihat penggunanya.

 

Dengan keadaan saat ini dimana tidak dapat berinteraksi secara langsung dan harus menjaga jarak, media sosial menjadi peran utama dalam mempromosikan dan menyebarluaskan informasi untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

 

Indonesia pun ikut memanfaatkan media sosial dalam menunjukkan eksistensinya di dunia luar. Masyarakat kita tak pernah kehabisan ide kreatif dalam mempromosikan negara tercinta ini.

 

Kekayaan serta budaya yang bervariasi menjadi salah satu sumber dari ide-ide dan bahan untuk memperluas nama Indonesia di seluruh dunia.

 

Bukan hanya pemerintah yang berperan aktif mempromosikan negara kita melainkan setiap penggunaan media sosial baik itu warga biasa maupun influencer ikut menyumbang kinerja dalam memublikasikan Indonesia.

 

Jejak digital tak bisa dihilangkan maka dari itu apapun yang kita unggah di media sosial akan memiliki dampak untuk kedepannya.

 

Begitu pula dengan memublikasikan hal-hal terkait dengan bangsa sendiri hal tersebut dapat berdampak positif yaitu meningkatkan nama baik negara tetapi dapat juga berdampak negatif dimana akan mengubah pemikiran warga asing terhadap negara kita.

 

Maka dari itu kita harus berhati-hati dan waspada akan apa yang kita unggah di media sosial terutama jika hal tersebut menyangkut tentang budaya dan bangsa sendiri.

 

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!