Berdasarkan Indeks Inovasi Global tahun 2020, Indonesia berada pada urutan ke-91 dan termasuk dalam kategori negara pendapatan menengah kebawah. Data tersebut jauh dibawah negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

 

Kurangnya kemampuan untuk berinovasi sebagai salah satu tolak ukur SDM yang berkualitas, tentunya berpengaruh terhadap kemampuan bangsa Indonesia bertahan dalam berbagai tantangan dunia.  Mengutip tulisan Bryan Lufkin pada harian BBC,  bahwa terdapat tantangan besar dunia yang akan dihadapi manusia.

 

Contohnya adalah ledakan jumlah penduduk dan perkerjaan manusia yang tergantikan oleh teknologi. Peliknya masalah dunia menuntut perlunya pola pikir matematis pada generasi muda sebagai bekal untuk membangun bangsa.

 

Lantas, bagaimana pola pikir matematis dapat menjadi bekal generasi muda untuk membangun bangsa? Kemajuan suatu bangsa tentunya bergantung pada kualitas SDM bangsa itu sendiri dan kualitas SDM tidak jauh dari pendidikan yang diterimanya.

 

Dalam ilmu matematika, kita dibiasakan untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah serta melakukan sesuatu secara sistematis sehingga cenderung  berpikir sebelum melakukan suatu tindakan. Dikutip dari Steward dalam Suzuki pada tahun 2010, matematika adalah ilmu yang mempelajari mengenai logika dan pola abstrak.

 

Pengembangan kemampuan berpikir kritis dan matematis seperti dalam ilmu matematika memungkinkan manusia terbiasa menghadapi tantangan dan memecahkan masalah sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas.

 

Dengan adanya SDM yang berkualitas hasil dari pola pikir yang matematis, pemerintah tidak perlu lagi mengekspor tenaga ahli, sehingga dapat menekan pengeluaran negara dan juga meminimalisir angka pengangguran di Indonesia.

 

Sumber daya manusia yang berkualitas, tidak hanya berpengaruh pada kemampuan SDM bersaing dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia), namun juga dapat mendukung pembangunan bangsa. Sesuai dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020-2024, yang ditujukan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan yang harus didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.

 

Agar Indonesia dapat bersaing di dunia internasional yang kini serba digital serta membangunnya menjadi bangsa yang maju, diperlukan SDM yang ahli di bidang IPTEK. Menurut Widodom, anggaran KNRT (Kementrian Negara Riset dan Teknologi) pada tahun 2007-2009, terdapat 108 riset yang melibatkan peran matematika.

 

Hal ini menunjukan peran besar ilmu matematika dalam pembangunan dan perkembangan IPTEK di Indonesia.

 

Tentu untuk dapat memiliki pola pikir matematis, kita harus mempelajari ilmu tersebut lebih dalam. Namun sayangnya, banyaknya peran matematika dalam pembangunan bangsa tidak diikuti dengan minat generasi muda dalam mendalami ilmu tersebut.

 

Berbagai stereotip yang mengatakan matematika itu sulit, tidak relevan dalam kehidupan, dan membosankan menyebabkan banyak pelajar yang menghindari ilmu tersebut. Menurut Prof. Widodo pada wawancaran media tahun 2016, bahwa 11.35 persen guru matematika di Indonesia tidak memiliki kemampuan yang cukup.

 

Keadaan tersebut menjadi salah satu penyebab murid sulit memahami pelajaran matematika sehingga akhirnya membenci pelajaran tersebut.

 

Dengan berkembangnya teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan matematika dengan program komputasi, tidak menjadikan pembelajaran ilmu matematika tidak berguna. Karena ilmu matematika bukan sekedar menghitung dan mendapatkan jawaban, melainkan bagaimana cara berpikir seseorang diuji dalam memecahkan suatu permasalahan.

 

Maka dari itu, dengan mempelajari ilmu matematika, kita akan memiliki pola pikir matematis yaitu berpikir secara kritis, logis, dan dapat menguasai IPTEK. Dengan kemampuan tersebut masyakarat Indonesia khususnya generasi muda akan memiliki poin lebih untuk dapat bersaing serta membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

 

Sama seperti yang dikatakan oleh Napoleon Bonaparte, bahwa “Kemajuan dan kesempurnaan matematika memiliki hubungan yang erat dengan kesejahteraan Negara.”

 

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!