SWARA – Bagi kamu yang sudah bekerja, memiliki dana darurat sudah menjadi suatu keharusan. Bahkan, meski kamu masih pemula dalam dunia kerja sekalipun, kamu tetap perlu menyimpan dana darurat di instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

 

Banyak pemula yang menganggap sepele keberadaan dana darurat. Padahal, dana darurat itu penting karena bisa menjadi alternatif bagi kamu jika terjadi situasi tak terduga di kemudian hari. 

 

Perlu diperhatikan, nominal dana darurat yang perlu kamu simpan setidaknya setara dengan nominal 6 bulan pengeluaranmu. Jadi, dana darurat tersebut bisa digunakan untuk tetap memenuhi kebutuhanmu selama setidaknya 6 bulan dalam situasi darurat. 

 

Pentingnya Memiliki Dana Darurat untuk Pemula

 

Sesuai namanya, dana darurat adalah dana yang kamu simpan atau kamu tabung, untuk kemudian digunakan saat situasi darurat. Bisa dibilang, dana darurat merupakan cadangan uang yang kamu miliki sebagai bentuk antisipasi apabila ada pengeluaran yang tak terduga. 

 

Contoh situasi yang memerlukan dana darurat adalah ketika kamu tiba-tiba kehilangan pekerjaan akibat efek pandemi. Saat hal ini terjadi, tentunya kamu tidak lagi memiliki pemasukan bulanan. Di sinilah kamu akan menggunakan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan hidup sambil mencari pekerjaan baru. 

 

Tidak hanya itu, contoh lainnya juga bisa digambarkan dengan situasi saat kamu tiba-tiba harus membayar biaya rumah sakit, memperbaiki mobil yang rusak, dan lain sebagainya. 

 

Jadi, dana darurat digunakan hanya benar-benar ketika kamu berhadapan dengan situasi tak terduga yang memerlukan sejumlah uang. Menabung dana darurat bisa menjadi salah satu cara kamu untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai risiko yang kemungkinan terjadi di masa depan. Semakin cepat kamu mulai membiasakan diri menabung dana darurat, maka akan semakin siap juga kamu untuk menghadapi risiko apa pun dalam hidupmu. 

 

Rekomendasi Instrumen untuk Dana Darurat

 

Karena dana darurat berfungsi sebagai cadangan dan di situasi genting, kamu harus memastikan dana tersebut nantinya mudah untuk dicairkan. Jangan simpan dana darurat di instrumen yang memiliki jangka waktu tertentu, membuat kamu sulit untuk mencairkannya. 

 

Dilansir dari Kompas, berikut ini beberapa rekomendasi instrumen untuk menyimpan dana darurat: 

 

  • Tabungan bank

 

Salah satu instrumen paling tepat untuk pemula adalah rekening tabungan di bank. Membuka rekening tabungan memungkinkan kamu untuk mengakses dana dalam rekening tersebut secara bebas, kapan saja dan dari mana saja. 

 

Kamu tidak pernah bisa memprediksi kapan akan berhadapan dengan situasi darurat. Oleh karena itu, dana darurat harus disimpan di rekening tabungan yang memungkinkan kamu untuk mencairkannya kapan saja dengan cara yang aman.

 

Akan tetapi, dibandingkan dengan instrumen investasi, tentunya rekening tabungan di bank tidak bisa memberikan bunga yang cukup besar. Selain itu, ada juga risiko ketika terjadi inflasi yang membuat nilai tabungan semakin menurun. 

 

  • Deposito

 

Bila dibandingkan dengan tabungan bank biasa, dana dalam deposito lebih sulit untuk dicairkan. Karena, biasanya ada tenor waktu yang ditetapkan sejak awal yang menjadi penentu kapan kamu bisa mencairkan deposito tersebut.

 

Hanya saja, tenor pada deposito cenderung lebih singkat bila dibandingkan dengan beberapa instrumen investasi lain. Rata-rata deposito menetapkan jangka waktu selama 3 bulan, 6 bulan, sampai dengan 1 tahun. 

 

Sama seperti tabungan di bank, menyimpan dana darurat di deposito juga memiliki risiko berupa penurunan nilai bila terjadi inflasi. 

 

  • Emas

 

Banyak orang memilih untuk berinvestasi dengan emas, khususnya para pemula. Kamu pun bisa menjadikan emas sebagai pilihan tepat menyimpan dana darurat. 

 

Emas dianggap sebagai instrumen investasi paling aman. Risiko kerugian atau penurunan cenderung kecil. Hanya saja, kamu tetap perlu mengeluarkan sejumlah biaya tambahan ketika menyimpan dana darurat dengan emas, seperti biaya administrasi, biaya cetak emas, biaya sertifikat jika ada, dan lain sebagainya.

 

Kini, membeli emas tidak harus dilakukan secara langsung di toko emas. Sudah banyak platform online yang menyediakan transaksi jual beli emas secara digital, termasuk di layanan e-commerce populer di Indonesia. Nantinya, emas yang dibeli secara digital akan disimpan di tabungan emas online. 

 

  • Reksa dana pasar uang

 

Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang tergolong aman dan memiliki risiko kecil, sehingga cocok untuk menyimpan dana darurat. Reksa dana pasar uang memungkinkan kamu untuk berinvestasi di instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan obligasi.

 

Ada beberapa keuntungan memilih reksa dana sebagai sarana dana darurat bagi pemula. Kamu bisa mulai berinvestasi dengan nominal yang sangat rendah, yaitu mulai dari Rp100 ribu. Selain itu, proses pencairannya pun cukup cepat, maksimal 3 hari kerja, dan kamu bisa mendapatkan return yang lebih besar dari deposito. 

 

Itulah beberapa rekomendasi instrumen yang bisa kamu pilih untuk menabung dana darurat. Seluruh instrumen tersebut memiliki risiko yang cenderung rendah dan memiliki nilai yang selalu naik secara rutin. 

 

Hanya saja, kekurangannya adalah kenaikan nilai yang kecil. Hal ini sejalan dengan risikonya yang juga tergolong rendah, apabila dibandingkan dengan investasi yang lebih besar seperti saham. 

 

Kamu bebas memilih instrumen untuk dana darurat yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Bahkan, kamu juga bisa menggunakan lebih dari satu instrumen untuk meminimalisir risiko kerugian yang terlalu besar.