Saat ini perkembangan zaman semakin modern diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Hal itu diikuti dengan perkembangan media sosial dan internet yang dapat memudahkan beberapa orang dalam mengakses suatu berita dengan cepat,menjadi alternatif sebagai alat komunikasi, hingga dapat mengetahui dunia luar tanpa harus berkunjung ke negara tersebut.

 

Zaman sekarang, anak yang masih berusia dini pun telah pandai dan mahir dalam mengakses internet. Bahkan banyak diantara mereka yang telah memiliki akun-akun media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan sebagainya. Dengan semakin mudahnya suatu situs untuk diakses,maka akan mempermudah pula anak – anak usia dini atau remaja untuk mengakses dunia luar seperti gaya hidup, fashion, dan berbagai macam budaya asing yang telah mewabah di  kehidupan remaja.

 

Kini, banyak berbagai macam budaya asing yang mulai mewabah dikalangan anak remaja. Khususnya adalah budaya Korea mulai dari drama, lagu, fashion, gaya hidup hingga produk industri lainnya yang mulai mewarnai kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Budaya Korea yang semakin berkembang pesat dan meluas juga diterima publik sampai menghasilkan suatu fenomena demam Korean Wave.

 

Budaya dan gaya hidup Korea ini pun juga sudah mulai menjadi budaya populer yang menyebar ke berbagai macam negara termasuk Indonesia. K-pop bukanlah hanya sebatas musik atau serial drama yang disajikan. Tetapi, lebih terasosiasikan K-pop dengan budaya dan gaya hidup Korea.

 

Di Indonesia sendiri, berbagai komunitas bahkan kedai makanan Korea sudah semakin menjamur. Sering didapati beberapa remaja yang lebih menyukai budaya lokal kerap ditemukan turut mengikuti tren sebagai penggemar budaya pop yang berasal dari Korea. Mereka beranggapan mengikuti perkembangan zaman adalah sejalan dengan moderanitas yang sedang marak.

 

Layaknya budaya Barat yang berkembang di Indonesia, demam K-pop juga memiliki beberapa dampak positif dan negatif bagi remaja di Indonesia. Dampak positifnya meliputi:

 

1.Belajar menabung

 

Para remaja yang sudah fanatik terhadap budaya Korea pasti menginginkan beraneka hal yang berbau Korea, tentulah mereka harus menabung untuk dapat membeli segala hal tentang korea. Seperti tiket konser, album, dan beberapa barang lainnya yang berbau idola mereka.

 

Hal ini pun juga mendorong mereka untuk senantiasa menabung,berhemat,dan bersabar untuk mencapai hal yang mereka inginkan.

 

2. Belajar berbisnis

 

Bagi remaja yang gemar berbisnis pasti tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berjualan hal yang berbau dengan Korea. Mereka biasanya menjual barang-barang yang berhubungan dengan boyband, girlband, atau idol group dari Korea seperti mug bergambar, baju, sepatu, topi yang dapat di pesan secara online. Dengan ini pun mereka dapat belajar berbisnis dan mandiri.

 

3. Menambah pengetahuan budaya asing

 

Rasa antusias dan keingintahuan terhadap drama ataupun lagu-lagu Korea menyebabkan secara tidak langsung mereka mempelajari budaya baru, bahkan ada diantara mereka yang mengambil kuliah atau kursus bahasa Korea agar dapat mempelajarinya secara lebih dalam.

 

Sementara, ada juga dampak negatif yang dihasilkan, seperti:

 

1. Gaya hidup konsumtif

 

Banyak dari remaja Indonesia yang telah terobsesi dengan Korea hingga rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli barang seperti DVD, menonton konser, hingga pergi ke Korea untuk membeli barang disana.

 

2. Hilangnya apresiasi produk lokal

 

Apabila semakin mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia, khususnya di industri hiburan. Maka musik asli Indonesia lama kelamaan akan hilang karena penikmat musik telah berpindah haluan.

 

3. Lupa akan identitas diri 

 

Dengan semakin banyaknya remaja Indonesia yang terobsesi dengan budaya asing,maka semakin banyak pula kemungkinan mereka akan lupa dengan identitas diri sebagai anak bangsa. Karena gaya hidupnya cenderung mengikuti budaya asing. Ini adalah salah satu dampak terburuk bagi bangsa Indonesia.

 

Setelah membaca beberapa dampak positif dan negatif dengan maraknya budaya asing di Indonesia, berikut cara bijak dalam menghadapi Korean Wave di Indonesia:

 

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia

 

2. Mengangkat budaya Indonesia agar semakin dikenal oleh dunia

 

3. Memelihara dan mengembangkan budaya nasional bangsa Indonesia

 

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!