Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia sejak awal Maret. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO telah menetapkan Covid-19 sebagai Public Health Emergency Of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatab masyarakat yang meresahkan dunia. Pandemi ini sangat berdampak terhadap persoalan ekonomi, budaya, serta pendidikan.
Dalam sektor pendidikan, saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan bahwa seluruh aktifitas belajar-mengajar dilaksanakan melalui pembelajaran daring (online learning). Aktifitas pembelajaran daring ini merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 agar tidak semakin meluas. Praktik pembelajaran daring (online learning) ini sudah dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Dalam pembelajaran daring seperti, ini sangat dibutuhkan peran orang tua sebagai pengganti guru di rumah dalam membimbing anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh. Orang tua harus memberi perhatian lebih pada anaknya, terutama perhatian dalam kegiatan belajar mereka dirumah supaya membuat mereka lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar.
Kesulitan yang Dihadapi Orang tua
Sebagian orang tua menganggap bahwa pembelajaran daring ini dinilai tetap mampu meningkatkan kualitas pembelajaran anak. Namun ada juga sebagian orang tua yang berpendapat bahwa pembelajaran daring seperti ini tidak menguntungkan bagi anak, karena pembelajaran daring ini membuat anak tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan bersosialisasi dengan teman-temannya.
Pembelajaran di rumah seperti ini juga dinilai menimbulkan beragam dampak dan masalah. Seperti pengeluaran yang lebih besar, yaitu untuk pulsa dan koneksi internet, sinyal internet yang hilang timbul, khawatir anak kecanduan gadget, hingga orang tua merasa kasihan melihat anak stres dengan beban tugas yang menumpuk.
Tips Bagi Orang Tua
1. Pola Asuh
Pola asuh adalah cara orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak (Epstein 2009). Menurut Hurlock (1999) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu karakteristik orang tua yang berbeda-beda, kepribadian orang tua setiap orang berbeda dalam tingkat energi, kesabaran, intelegensi, sikap dan kematangannya. Karakteristik itulah yang akan mempengaruhi kemampuan orang tua untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua.
Di masa pandemi seperti ini, orang tua harus memastikan bahwa anak-anaknya dalam keadaan sehat dan mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga mereka dapat berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran online. Orang tua juga harus selalu mengawasi penggunaan gawai secara bijaksana agar anak tidak kecanduan bermain gawai.
2. Mendampingi Belajar
Orang tua berperan aktif dalam mendampingi anak dalam pembelajaran daring seperti ini. Orang tua harus dapat meng-upgrade diri baik untuk urusan pelajaran anak-anaknya maupun urusan teknologi. Orang tua sebisa mungkin harus paham dan mengerti dalam urusan teknologi yang digunakan sebagai media pembelajaran daring. Dalam mendampingi anak saat belajar orang tua harus berpikir kreatif untuk mencoba berbagai cara agar anak tidak merasa jenuh saat belajar dirumah.
3. Komunikasi
Orang tua harus proaktif dalam menghubungi guru agar tidak ketinggalan informasi tentang perkembangan pembelajaran daring untuk anaknya. Jika memungkinkan, orang tua perlu menjalin hubungan dan kontak dengan sesama orang tua lainnya agar bisa saling berbagi informasi perkembangsn masing-masing anak dalam pembelajaran daring.
Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.
Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!