SWARA – Tas branded, yaitu tas yang diproduksi oleh rumah mode terkenal dan biasanya dibanderol dengan harga fantastis, masih menjadi pilihan untuk dijadikan investasi. “Ini untuk investasi kok, bukan hedon.” Dengan memiliki barang-barang terbatas hasil karya desainer internasional, kamu bisa menjual kembali barang yang kamu miliki dengan harga yang tak kalah tinggi. Brand seperti Chanel, Louis Vuitton, ataupun Gucci dianggap sebagai investasi yang lekat dengan kaum sosialita karena harganya yang tinggi. Brand tidak lagi menjadi penentu strata sosial, namun juga investasi baru.
Lelang yang dilakukan di rumah lelang Christie, pernah melepas tas kulit buaya warna biru Hermes Birkin yang dihiasi dengan emas putih dan berlian 18 karat, dengan nilai £ 125.000 (Rp 2,33 miliar). Fantastis bukan?
Marissa Tumbuan, seorang kolektor tas bermerk kepada CNBC mengatakan bahwa tas branded bisa menjadi investasi dan salah satunya adalah merek Hermes. Dalam 3 dekade terakhir peningkatannya hingga 500 persen.
Namun, ini juga harus ditunjang dengan perawatan barang yang tidak bisa sembarangan. Bagaimana cara merawat barang branded?
Artikel terkait: Yuk cari tahu tentang investasi!
Bagaimana Agar Investasi Aman dan Cuan Bertambah di Tahun Politik? Ini Kata Ahli!
Tren Investasi SBN, Untung atau Nggak?
Mau Coba Investasi Rumah? Ada Tipsnya, Nih!
Jaga suhu ruangan
Renita Adriansari, seorang promotor budaya sekaligus pengkoleksi tas branded biasanya menitipkan tas koleksinya kepada orang rumah untuk mengatur suhu ruangan secara berkala. Selain itu, ia juga memasukkan silica gel ke dalam tas untuk menjaga kelembaban.
Sayangnya, Artis Natasha Dewanti pernah mengalami hal tidak mengenakkan dengan tas Miu Miu miliknya. Menurutnya, penggunaan silica gel hanya berlaku untuk penyimpanan di waktu yang sebentar. Natasha harus kecewa tas Miu Miunya mengelupas setelah tidak dipakai beberapa tahun.
“Kulitnya ngeletek karena beberapa tahun enggak dipakai cuma numpuk di kamar. Paling benar memang harus dikeluarin, diangin-angin, lebih baik lagi kita pakai. Kalau bosan, jual,” ucap Natasha.
Hindari Penggunaan Tisu Basah
Jangan asal membersihkan noda di tas bermerkmu dengan tisu basah. Hal ini akan membuat warna tas terlihat pudar. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membersihkan tas menggunakan tisu kering atau kain yang dibasahi air. Tisu basah mengandung alkohol yang dapat memudarkan warna tas berbahan kulit. Sekali-kali sih tidak apa-apa, namun jika dilakukan terus-terusan maka warna bahan tas akan menguning.
Kenali Jenis Noda dan Cara Membersihkannya
Setiap noda yang ada di tasmu memiliki cara pembersihan yang berbeda-beda. Misalnya, noda debu pada tas bisa dibersihkan dengan menggunakan spons basah perlahan-lahan. Untuk membersihkan noda tinta, kamu bisa menggunakan alkohol dan menggosok noda tinta. Keringkan dengan pengering dengan suhu terendah. Jika tasmu terkena noda darah atau makanan yang sulit dibersihkan, gunakanlah pasta dari perasan lemon dan baking soda. Gosokkan pasta pada noda dan diamkan selama 10 menit. Hapus pasta dengan kain yang telah dibasahi sabun, ataupun menggunakan handuk.
Tas Branded Bisa Menjadi Investasi
Well, tas memang menjadi barang yang dapat diinvestasikan. Penggila tas tidak hanya meletakkannya di dalam etalase kaca, namun juga untuk dipakai. Brand-brand mahal juga tampaknya memahami pelanggan. Untuk meningkatkan nilai barang, brand-brand kenamaan seperti Gucci dan Bottega memberikan layanan servis gratis apabila ada kerusakan pada barang.
Memang, tas desainer membutuhkan uang yang tidak sedikit. Namun, dengan perawatan yang tepat kamu masih bisa menjual tas seharga 50% hingga 75% dibandingkan harga penjualan. Sama seperti investasi properti, bukan?
Dengan perawatan yang baik, tas desainer dapat menjadi “benda pusaka” yang nilainya bisa mengalahkan barang antik.
Anastasia Galuh Dinung Purwaningtyas