SWARA-Merasa bahagia usai menikah itu hal yang wajar. Namun, sebaliknya, saat merasa ada yang kurang atau malah tidak bahagia usai menikah maka hampir dipastikan kalau pasangan tersebut kena sindrom post wedding blues. Sindrom ini pada gejala awalnya sulit terdeteksi, sebab rata-rata hanya disimpan dalam hati. Daripada berlanjut, atau mumpung belum muncul gejalanya, kenali hal-hal ini lebih dulu.

 

Artikel terkait: bingung memilih gaun pernikahan? Perhatikan ini dulu biar enggak salah pilih

  1. Masih Bingung? Ini Cara Tepat Memilih Gaun Pengantin Menurut Ahli
  2. 6 Inspirasi Gaun Bridesmaid yang Sedang Tren di Tahun 2018
  3. Pilah Pilih Gaun Pengantin yang Sesuai Bentuk Tubuh

 

1. Apa itu sindrom post wedding blues?

Sebetulnya, sindrom ini bukanlah gangguan ataupun kelainan. Begitulah menurut Nandya Pramesrani, M. Psi. yang pernah saya dengar. Beliau seorang sosiolog yang cukup terampil dalam membuka tabir soal sindrom terkait pernikahan. Gejala yang timbul antara lain muncul rasa sedih, kehilangan, serta hal-hal muram beberapa minggu setelah menikah.

 

Menurutnya, jiwa yang paling rentan terkena sindrom ini adalah perempuan. Soalnya kaum Hawa begitu sensitif dalam hal perasaan. Apa-apa dibawa perasaan. Amat jarang yang berani keluar dari kotak dengan melebihkan logika di atas perasaannya sendiri. Hal-hal itulah yang menyebabkan para wanita kerap terkena sindrom ini.

 

2. Ciri-ciri seseorang yang terkena sindrom post wedding blues.

Tadi sedikit sudah saya singgung. Untuk memperjelas kejadiannya, rasa kehilangan maupun kesedihannya itu enggak menentu. Seolah-olah diri berada di posisi yang sulit untuk bergerak. Padahal semua itu hanya terjadi dalam pikiran dan hatinya sendiri. Sedangkan di kenyataan, semua berjalan dengan baik dan apa adanya.

 

Anehnya, akibat dari kesedihan tersebut, ketika sang suami mencoba mengambil celah dengan humor, respons si istri kurang mengena. Bahkan cenderung acuh. Perubahan dari rasa senang saat sebelum menikah sampai muram usai menikah begitu drastis. Ketika situasi kembali kepada keadaan normal, kendali atas jiwa dan pikiran jadi hilang arah.

 

3. Dampak setelah terkena sindrom post wedding blues

Post wedding blues atau kecemasan setelah menikah ini membawa dampak yang cukup serius bila dibiarkan. Perasaan kosong tersebut akan merenggut sebagian besar waktu yang berharga. Padahal seharusnya waktu tersebut bisa digunakan untuk hal yang lebih berguna. Namun, justru diisi dengan hal-hal yang sekiranya sia-sia.

 

Efeknya, sang suami hingga mertua mungkin jadi bertanya-tanya. Semakin mereka peduli, anehnya kamu semakin merasa terancam. Ketika kembali pada pekerjaan, hasil kerjanya jadi enggak fokus. Produktivitas sehari-hari menurun. Lebih buruk lagi, kesehatan juga menurun. Oleh karena itu harus disikapi dan diperbaiki sesegera mungkin sebelum tenggelam.

 

4. Pentingnya memeprbaiki tujuan dalam rumah tangga

Seberapa pentingkah tujuan dalam rumah tangga baru? Menurut saya, kepentingannya sama dengan ketika kamu menginginkan rasa bahagia tiap hari. Hanya dengan perbaikan tujuan inilah yang akan menyelamatkanmu dari sindrom tersebut. Ketika tujuan diperbarui, simpul dalam pikiran dan hati akan terbuka. Kemudian diikat dengan simpul yang baru.

 

Sedangkan posisi saat terkena sindrom, simpul tersebut longgar, kemudian diisi dengan beban. Padahal belum dipererat simpulnya. Alhasil hati dan pikiran pun goyah. Untuk membuat simpul atau tujuan itu lebih baik dilakukan bareng dengan suami. Ciptakan momen yang selalu target oriented. Jadi jelas apa yang akan dituju setiap harinya.

 

Artikel terkait: rekomendasi wedding cake terbaik untuk pernikahanmu di kota besar Indonesia berikut

  1. 5 Rekomendasi Wedding Cake Cantik dan Murah di Surabaya
  2. Rekomendasi Wedding Cake Cantik dan Murah di Bali
  3. Rekomendasi Wedding Cake Cantik dan Murah di Medan

 

5. Pentingnya bersikap saling terbuka

Untuk menerapkan tujuan tersebut tentu amat diperlukan sikap saling terbuka. Saya yakin bahwa sindrom itu muncul akibat masing-masing saling tertutup. Apa susahnya sih saling terbuka? Padahal bisa bikin perasaan lebih lega. Begitu salah satu terkena masalah batin, salah satunya bisa memapahnya dengan penuh kepedulian. Indah, bukan?

 

Di tempat kerja saya sering ada obrolan tentang post wedding blues antara rekan kerja. Namun, beda istilahnya. Terutama ketika salah satu rekan tersebut menikah di hari-hari sebelumnya. Agak memalukan juga sih masalah pribadi diumbar begitu. Sampai-sampai orang yang enggak berkepentingan seperti saya tahu.

 

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.

Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!


TunaikuTUNAIKU