SWARA – Saat peralihan menuju masa kuliah, orang tua sempat menyarankan saya untuk ngekos alias tinggal sendiri. Hal ini karena jarak rumah dengan kampus terpaut cukup jauh, 28 km. Jadi, mau nggak mau saya harus ngekos.
Namun, begitu saya mau mengeksekusi saran dari orang tua, mereka justru nggak mengizinkan. Tiba-tiba saja mereka ketakutan membayangkan saya tinggal sendiri di suatu rumah, jauh dari keluarga, jarang bertemu dengan mereka, makan jadi nggak terjamin, dan  lain sebagainya. Padahal, ngekos adalah solusi terbaik bagi saya yang memiliki aktivitas cukup padat di kampus.
Akhirnya, saya harus berdiskusi dengan orang tua tekait plus minus hidup sendiri. Setidaknya, ada beberaa hal di bawah ini yang saya bicarakan dengan orang tua sampai akhirnya mendapatkan izin untuk tinggal sendiri.
1. Biaya hidup
Hidup di kos berarti akan mengalami kondisi yang berbeda dengan kehidupan di rumah bersama orang tua. Dalam mengelola pengeluaran saya harus mandiri. Segala kontrol ada di tangan saya, jadi harus bisa hidup dengan uang yang ada, apalagi masih harus bayar uang sewa kos. Untuk itu, besaran kiriman orang tua per bulan juga harus dibicarakan di sini. Kalau saya dulu sih, proposal yang saya ajukan pas-pasan agar dapat izin, hehe.
Artikel terkait: Cara hidup hemat
- 10 Cara Hidup Hemat meski Kamu Kurang Pandai Mengatur Keuangan
- 10 Cara Sederhana Buat Bikin Hidup Kamu Makin Hemat
- Begini Caranya untuk Rileks Tanpa Mengeluarkan Uang Alias Gratisan
2. Kondisi kos-kosan
Walau semurah apapun juga, kondisi kelayakan kos-kosan harus diperhatikan. Pasalnya, orang tua saya sangat memerhatikan kelayakan tempat tinggal anak-anaknya. Jadi ya, saya harus bisa meyakinkan dengan biaya sewa yang murah, kondisi kos-kosan yang didapatkan tetap sama layaknya dengan yang harganya di atas rata-rata.
3. Lingkungan kos-kosan
Saya memang tinggal di kota yang terkenal dengan rasa nyamannya. Namun, itu nggak menjamin keamanan lingkungan kos-kosan. Waktu saya kos dulu, sangat marak berita pembacokan di sekitar area kampus dan kos-kosan. Nggak hanya pembacokan sih, tapi berita kriminal lainnya juga. Nah, saya juga harus mendiskusikan lingkungan kos-kosan. Jangan sampai orang tua merasa khawatir di rumah.
4. Peraturan
Sayangnya, kehidupan kos apalagi mahasiswa itu terkenal dengan kebebasannya. Ada kos-kosan yang nggak ada jam malamnya sehingga penghuninya bisa bawa teman keluar masuk 24 jam, bahkan lawan jenis sekalipun. Namun, ada juga yang memberlakukan jam malam dan adanya larangan lawan jenis masuk. Nggak hanya kos-kosan tempat tinggal, tapi juga kos-kosan di sekelilingnya juga.
5. Waktu pulang ke rumah
Tinggal sendiri berarti saya nggak bisa bertemu dengan orang tua setiap hari. Jadi saya harus mendiskusikan dengan orang tua, kira-kira berapa hari sekali atau berapa minggu sekali saya harus pulang ke rumah. Pasalnya, saya terjun di beberapa kegiatan kampus sedangkan orang tua juga pasti kangen dengan anaknya. Untuk itu, kami pun diskusi untuk menentukan minimal berapa hari sekali saya harus pulang.
Artikel terkait: Cara menjaga keharmonisan keluarga
- Film dengan Nilai Harmonis yang Wajib Ditonton Keluarga
- Supaya Makin Harmonis, Kamu Harus Pandai Juga Merebut Hati Calon Ipar. Ini Caranya!
- 6 Tips Sederhana Hindari Perselisihan dengan Saudara Kandung Karena Masalah Uang
Itu dia lima hal yang saya bicarakan dengan orang tua sebelum dapat izin kos. Kuncinya adalah saya bisa meyakinkan kepada keluarga bahwa kondisi di kos baik-baik saja. Selain itu, sesibuk apapun kegiatan di kampus juga nggak membuat saya lupa jalan pulang.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!
TRI PUSPITASARI