SWARA – Di lingkungan pekerjaan dulu, saya banyak menjumpai teman-teman yang obrolan setiap harinya nggah jauh dari kata resign. Nyatanya, ada yang langsung melancarkan niatnya, tapi ada juga yang berbulan-bulan kemudian masih menunda hingga bertahan dua tahun. Kasus terakhir itulah yang terjadi pada saya, hehe.
Setiap kali mau resign, kakak saya selalu menasihati kalau saat ini mencari pekerjaan itu susah. Jadi setiap kali mau resign saya selalu mempertimbangkannya lagi dan lagi. Ya saya nggak mau lah menyesal di kemudian hari.
Saya memang punya beberapa pertimbangan yang selalu saya pikirkan setiap kali mau melancarkan aksi. Bahkan ketika akhirnya saya resign pun, saya harus cari cara agar nggak menyesali keputusan ini. Cara yang saya lakukan adalah :
1. Diskusi dengan rekan kerja yang lebih profesional
Curhat dan berdiskusi dengan rekan kerja yang sama-sama ‘pusing’ menurut saya akan sama saja. Bukannya solusi yang didapat, kita hanya akan mendengarkan kalimat pematah semangatnya karena sebenarnya mereka sendiri butuh ditolong. Jadi ketika kamu ingin kondisimu tertolong, ya berdiskusilah dengan rekan kerja yang lebih profesional di mana secara psikologis dia lebih matang dan bisa berpikir jernih dalam mengambil keputusan.
2. Gali info sebanyak-banyaknya dari teman yang sudah resign
Banyak orang yang bahagia setelah resign dari kantor. Tapi jumlah yang menyesal setelah resign juga nggak kalah banyak. Nah, daripada berdiskusi dengan sesama rekan kerja yang ‘pusing’, lebih baik saya diskusi dengan mereka yang sudah resign. Dengan mengetahui kehidupan mereka pasca resign dari bank, saya jadi lebih jernih dan bijak dalam mengambil keputusan.
Artikel terkait: Nggak betah kerja? Baca ini deh!
- Kalau Akhirnya Kamu Tidak Menyukai Pekerjaanmu, Harus Melakukan Apa?
- 10 Hal Ini Tanpa Disadari Bisa Bangkitkan Mood Kerjamu di Tengah Minggu
- 6 Tanda Pindah Kerja di Usia 20-an adalah Keputusan yang Tepat!
3. Segera move on cari peluang baru
Pada akhirnya, saya resign sebelum mendapatkan pekerjaan, kok. Namun saya harus segera move on. Cara terbaik adalah segera aktif mencari pekerjaan baru. Semakin banyak saya melamar tentu semakin cepat saya bekerja. Dengan semakin cepat bekerja, saya bisa menghindari munculnya rasa menyesal karena sudah resign.
4. Cari sisi positif dari pekerjaan baru
Pada beberapa kasus, orang akan menyesal dengan pekerjaan barunya. Bisa karena gaji yang didapatkan nggak sebanyak sebelumnya, atau beban kerja yang ternyata sama saja. Namun, saya yakin kalau di tempat baru pasti memiliki sisi positif dan kelebihannya sendiri. Jadi nggak ada yang harus disesali.
Sebagai contohnya adalah gaji memang nggak sebanyak tempat sebelumnya. Namun, di pekerjaan baru ini beban kerjanya nggak banyak. Pekerjaan cenderung santai, nggak menyita banyak waktu dan membuat hidup lebih tenang. Inilah yang saya cari sebagai perempuan yang suatu hari nanti jadi istri dan seorang ibu. Bisa jadi juga gaji yang saya peroleh nggak sebanyak tempat sebelumnya.
Namun karena beban kerja dan jam kerja yang ringan, saya masih bisa mengembangkan minat saya di dunia kepenulisan dan mendapatkan tambahan pemasukan melalui ini.
Artikel terkait: Pekerjaan sampingan yang bisa kamu coba
- 5 Ide Bisnis Sampingan yang Nggak Mengganggu Pekerjaan Utama
- Jangan Lalai Mengatur Keuangan Bisnis Sampingan, Pakai 4 Hal Ini
- 14 Bisnis Sampingan Mahasiswa yang Beromzet Puluhan Juta Rupiah
5. Lakukan hal yang tidak bisa dilakukan sebelumnya
Bisa jadi fasilitas yang ditawarkan perusahaan sebelumnya membuatmu ingin kembali. Namun, cobalah untuk move on dan cari zona nyaman di pekerjaan baru. Kamu bisa mulai melakukan hal-hal yang sebelumnya nggak bisa dilakukan karena terkendala pekerjaan. Sebagai contoh sata ini saya bebas traveling dan sangat mudah untuk izin pulang sebelum jam kerja berakhir.
Apakah saat ini kata resign sedang bergema di dalam benakmu? Cobalah berpikir yang jernih. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari, ya.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
TRI PUSPITASARI