Ada dua solusi untuk mendapatkan rumah idaman, yang pertama membeli rumah baru yang sesuai selera, atau melakukan renovasi rumah yang sedang kamu tempati. Dari dua solusi tadi, merenovasi dianggap lebih murah karena kamu tidak perlu bersusah payah mengeluarkan uang cash dalam jumlah besar.

 

Selain itu kamu juga bisa menyesuaikan dana sesuai dengan renovasi yang kamu lakukan. Nah, sebelum memulai renovasi, ada baiknya kamu mempersiapkan 5 ragam biaya yang harus dikeluarkan untuk renovasi rumah di bawah ini:

 

1. Biaya Arsitektur

Mengapa kamu membutuhkan jasa arsitektur? Karena para arsitektur bisa membantu kamu mewujudkan rumah impian dengan keahlian mereka. Melibatkan arsitektur juga dapat mengurangi kesalahan saat melakukan renovasi yang sering menambah budget. Pembayaran arsitek biasanya ada dua jenis. Yang pertama berdasarkan sistem persen, yaitu 5-8 persen, tergantung pada besar-kecil bangunan.

 

Perlu diketahui makin besar bangunan rumah yang dibuat seorang arsitektur, maka biaya untuk arsitektur semakin kecil. Sementara yang kedua adalah sistem meter persegi. Untuk sistem yang terakhir tidak ada ketentuan khusus karena harganya cukup beragam yaitu dari Rp 5.000 permeter, hingga ratusan ribu. Bila seandainya jasa arsitektur professional terlalu mahal, kamu bisa meminta pertolongan jasa mahasiswa arsitektur tingkat terakhir. Biasanya mereka memberikan jasa dengan harga yang lebih miring.

 

2. Biaya Perizinan

Kalau kamu berencana merenovasi dengan mengubah bangunan rumah secara total, maka kamu memerlukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang baru. Kamu bisa mengurus IMB ini di kantor kecamatan terdekat dengan membawa gambar bangunan baru, berikut dengan IMB lama, fotokopi KTP, NPWP dan juga bukti pembayaran pajak bumi bangunan (PBB).

 

Biaya perizinannya tergantung luas bangunan dan retribusi sesuai dengan kebijakan di daerah tempat kamu tinggal. Oh ya, lama pengurusan IMB biasanya 25 hari kerja.

 

3. Biaya Tukang atau Jasa Renovasi

Biaya yang harus disiapkan berikutnya adalah biaya tukang atau jasa renovasi. Disini kamu bisa memilih apakah rumah direnovasi tukang yang berpengalaman, atau mungkin oleh perusahaan yang bergerak di bidang renovasi. Untuk biaya tukang ada sistem harian dan juga borongan.

 

Pilih yang sesuai dengan kocek dan juga lama rencana renovasi rumah. Jangan lupa untuk memastikan kalau tukang atau jasa renovasi yang kamu pilih berpengalaman. Hindari kerugian dengan meminta rekomendasi dari teman atau saudara.

 

4. Biaya Material Bangunan

Biaya ini termasuk biaya yang paling besar untuk renovasi rumah. Kan kamu harus membeli semen, pasir, besi dan aneka bahan bangunan lainnya. Sebelum kamu memulai renovasi rumah, disarankan untuk melakukan survey bahan material yang dibutuhkan. Syukur-syukur ada pemilik usaha material yang kamu kenal, sehingga bisa memberikan harga yang miring.

 

Ada baiknya juga meminta bantuan untuk melakukan perkiraan berapa bahan material yang kamu butuhkan, sehingga kamu bisa menyiapkan dananya terlebih dulu.

 

5. Biaya Darurat

Pastikan kamu memiliki biaya darurat yang dapat dikeluarkan sewaktu-waktu. Biaya ini bisa sangat menolong seandainya budget yang kamu siapkan tidak cukup sehingga proses renovasi rumah tidak berhenti di tengah jalan. Berapa biaya darurat yang harus disiapkan? Tergantung kemampuan kamu tentunya.

 

Namun akan lebih baik jika biaya darurat itu 20 persen dari total budget renovasi rumah. Perlu diketahui terkadang biaya yang dibutuhkan untuk merenovasi sebuah rumah sering meleset, apalagi dengan harga material yang sering tidak stabil. Dengan mengetahui ragam biaya dibutuhkan untuk merenovasi rumah, tentu saja kamu bisa melakukan renovasi dengan penuh perencanaan, dan hasilnya pasti akan lebih baik.