SWARA – Saat menonton film komedi romantis, kamu mungkin pernah mendengar frasa passive-aggressive. Mungkin pula kamu pernah salah memahami pasif-agresif sebagai agresif semata padahal keduanya merupakan hal yang berbeda. Pasangan yang agresif cenderung meledak-ledak sedangkan pasangan yang pasif-agresif menunjukkan emosinya dengan cara lain.

 

Saat marah, pasangan yang punya sifat ini cenderung menunjukkan kemarahannya dengan cara yang pasif atau halus. Akibatnya, kamu harus menduga-duga masalah sebenarnya. Terkadang hal ini membuat frustrasi. Bila terjadi terus menerus, efeknya nggak sehat untuk hubungan kalian.

 

Salah satu ciri kalau pasangan memiliki sifat pasif-agresif adalah dia menghindari bergantung padamu atau pelupa. Sifat lupa ini disengaja karena dia ingin menghindari tanggung jawab. Saat kamu mengingatkannya untuk melakukan sesuatu, dia bakal beralasan lupa. Dan bila diingatkan terus, dia bakal mengelak dan malah marah.

Sifat pasif-agresif bisa terjadi masalah genetik, biologis, atau lingkungan. Bisa jadi pasanganmu dididik untuk nggak menunjukkan emosi secara terbuka saat kecil. Karena itulah dia cenderung marah diam-diam. Hal ini pun bikin kamu serba salah dan emosi serta tenagamu terkuras habis.

 

Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi pasangan dengan sifat tersebut.

1. Hati-hati memilih diksi

Saat menghadapi pasangan yang passive-aggressive, pemilihan kosa kata sangatlah penting. Usahakan untuk nggak berbicara dengan nada menuduh. Gunakan kata “aku” atau “saya” untuk menjelaskan posisi atau perasaanmu dan hindari pemakaian “kamu” karena bisa menyinggung perasaannya dan malah membuatnya semakin passive-aggressive.

Contohnya, kamu bisa mengatakan “Aku lelah bila harus melakukan semua pekerjaan rumah sendirian”. Hal itu terdengar lebih positif dibanding bila kamu mengatakannya dengan kalimat berikut “Kamu egois dan nggak pernah berinisiatif membantu pekerjaan rumah.”

 

Artikel Terkait: Coba ide berkencan ini yuk!

  1. 10 Ide Kencan Romantis Buat Pasangan Super Sibuk
  2. Bosan Nge-date di Tempat Mewah? Ini 10 Ide Kencan Romantis Murah di Rumah
  3. Untuk Kencan Hemat Saat Valentine, Coba 3 Resep Makanan Murah Meriah Ini, Yuk!

2. Jangan ikut-ikutan bersifat negatif

Walau hal ini terdengar klise, tapi sebenarnya sulit untuk dilakukan. Terkadang, hati bisa terbawa amarah saat menghadapi orang yang moody, apalagi yang passive-aggressive. Mereka cenderung mencari cara untuk bikin kamu marah seperti mereka. Ingat, jangan sampai larut dalam drama yang dia ciptakan ya. Sebab, hal itu justru jadi bahan bakar buat mereka. Selain itu, pasangan bakal merasa puas bisa bikin kamu kesal. Jangan biarkan dia mengendalikan emosimu.

 

3. Memahami akar frustrasi pasangan

Cobalah untuk mengajak pasangan berbicara pelan-pelan. Pahami saat mereka sedang merasa bad mood atau kecewa. Jangan berceramah atau mengomel, cukup tunjukkan bahwa kamu mengerti apa yang sedang dia rasakan saat itu. Dengan sikap ini, bisa jadi pasangan lebih cepat sadar dan bersikap nggak terlalu kasar atau judes.

 

4. Jangan menghakimi

Kamu nggak pernah tahu secara tepat pengalaman seseorang sehingga menyebabkan mereka berperilaku tertentu. Saat menghadapi pasangan yang passive-aggressive, jangan langsung menarik kesimpulan tertentu. Kebanyakan orang dengan sifat ini cenderung kurang percaya diri dan sulit mengendalikan emosi. Memang sih cara mereka untuk mengatasi hal itu membuatmu nggak nyaman atau bahkan kesal. Sikapi perilakunya ini dengan sabar. Jadilah the bigger person dalam hubungan kalian.

 

Artikel Terkait: Perjalanan mencari cinta.

  1. Merasa Gagal Temukan Cinta, Cek Kata Zodiak Soal 3 Hal Ini
  2. Jomblo dan Merasa Susah Dapat Pacar?16 Tipe Kepribadian Ini Jawabannya
  3. Hati-Hati, Hal Ini Bisa Menghambatmu Bertemu Cinta Sejati

 

5. Meminimalisir interaksi

Kalau kamu sudah mencoba empat cara di atas tapi nggak berhasil juga, maka cara terakhir yang bisa kamu lakukan adalah mundur sementara. Dalam waktu rehat ini kamu bisa mencari cara lain untuk menghadapi pasangan. Tapi kalau ternyata si dia nggak bisa berkompromi dan terus menerus bersifat menjengkelkan, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan. Berada dalam sebuah hubungan yang sebentar dingin sebentar hangat berefek buruk buat kesehatan batinmu.

 

Memiliki pasangan yang passive-aggressive memang serba salah, bahkan nggak jarang bikin hati dongkol. Tapi bila ingin melanjutkan hubungan, kami dapat mencoba untuk berkomunikasi dan melakukan cara-cara di atas. Semoga berhasil!

 

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.

Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!


KENNY CAROLINEKENNY CAROLINE