SWARA – Banyak sekali hoax corona di Indonesia yang beredar melalui media sosial. Pada hari Senin, 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa dua warga Indonesia yang sempat berkontak dengan warga negara Jepang yang positif virus corona. Kedua warga Indonesia yang merupakan ibu berusia 61 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun turut terpapar virus ini.
Dilansir dari CNN Indonesia, Jokowi mengatakan, “Ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia. Dicek di sana ternyata positif Corona. Tim di Indonesia langsung menelusuri.”
Ini adalah kasus positif Corona pertama yang ditemukan di Indonesia.
Ketakutan Indonesia akan penyakit corona dan penyebaran hoax yang via media sosial sangatlah besar
Corona adalah keluarga virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan, nama resmi yang disebabkan oleh virus baru Corona yang pada awalnya diderita oleh warga Wuhan, Cina, yakni Covid-19.
Saat ini ada lebih dari 42.200 kasus yang terkonfirmasi di seantero China. Adapun jumlah kematian akibat penyakit Covid-19 telah melampaui jumlah korban meninggal dunia saat Sars mewabah pada 2002-2003.
Jumlah ini terus bertambah, dan menimbulkan kepanikan dari orang-orang. Salah satu bentuk dari kepanikan dari netizen adalah meneruskan pesan yang salah alias hoax Corona di Indonesia. Dilansir dari detik.com, hingga saat ini ada 147 hoax Corona di Indonesia yang beredar di masyarakat. Beberapa informasi tersebut adalah:
1. Setelah virus Corona, kini muncul virus Zika yang sangat berbahaya di Indonesia
Di bulan Februari, beredar tweet mengenai persebaran virus Zika yang tidak kalah berbahaya bila dibandingkan dengan Corona. Informasi ini menyesatkan, terlebih karena mencatut beberapa daerah yang sudah positif terjangkit virus Zika.
Dikutip dari Instagram Tim Jabar Saber Hoaks @jabarsaberhoaks, kabar bahwa virus Zika sama bahayanya dengan virus Corona tidaklah benar. Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Virus tersebut menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Namun kita tetap harus waspada dan melakukan tindakan pencegahan yaitu PSN 3M Plus, yakni gerakan pembersihan sarang nyamuk yang dilakukan dengan cara menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
2. Penyembuhan Virus Corona dengan Bawang Putih
Telah beredar pula di media sosial bahwa virus Corona dapat disembuhkan dengan menggunakan bawang putih. Menurut Ahli vaksin dari OMNI Hospitals Pulomas, dr Dirga Sakti Rambe, SpPD mengatakan klaim bawang putih dapat menyembuhkan virus corona bisa dipastikan tidak benar.
Dilansir dari liputan6.com, saat ini ilmuwan dunia seperti di di Galilee Research Institute, yang dikenal sebagai MIGAL, Moderna di Massachusset, dan Baylor College of Medicine di Houston sedang berjuang untuk mengembangkan vaksin virus Corona agar tidak ada lagi korban berjatuhan, dan diupayakan dapat siap dalam waktu 90 hari Saat ini, obat untuk virus Corona adalah vaksin untuk penyakit malaria yakni chloroquine phosphate.
Artikel terkait:
Perlukah Kita Memiliki Asuransi Kesehatan? Cek, 3 Alasan Utama Ini!
Harus Tahu! 5 Alasan Mengapa Tidur Siang Itu Baik untuk Kesehatan
Kesehatan Mental Itu Penting, Jaga dengan Berolahraga, Yuk!
3. Vitamin D efektif dalam mencegah infeksi virus Corona
Beredar di media sosial, tulisan dalam bahasa Thailand yang memberikan informasi bahwa vitamin D efektif dalam mencegah infeksi virus corona. Padahal, dikutip dari factcheck.afp.com, pakar kesehatan Thailand Dr. Thiravat Hemachudha mengatakan bahwa vitamin D tidak melindungi manusia dari virus Corona atau infeksi virus lainnya. Selain itu, tidak ada penelitian langsung tentang bagaimana vitamin D bertindak terhadap infeksi virus Corona.
4. Arahan Kemenkes mengenai 6 kota zona kuning virus Corona di Indonesia
Melalui chat messenger Whatsapp, beredar pesan berantai yang menginformasikan peringatan Kemenkes. terkait 6 Kota besar yang menjadi zona kuning virus Corona di Indonesia. Kota-kota yang termasuk dalam zona kuning tersebut adalah Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Bali, dan Manado. Hal ini dibantah oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono yang memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Beliau menegaskan bahwa Kemenkes tidak pernah mengeluarkan Zona Kuning perihal kewaspadaan atau kedaruratan Covid-19.
5. Kurma harus dicuci bersih karena mengandung virus Corona yang berasal dari kelelawar
Informasi ini datang dari status Facebook ini tidaklah benar. dr. Eko Budidharmaja selaku pakar kesehatan mengklarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar, sebab mencuci kurma sebelum dikonsumsi tidak akan mampu mensterilkan virus. Virus Corona juga ditularkan melalui udara, khususnya dari orang-orang yang sudah terinfeksi virus ini melalui bersin dan batuk.
6. Jokowi: “Virus Corona minum Bodrex 5 menit langsung sembuh.”
Hoax juga menerpa Presiden Jokowi, statement mengenai virus Corona bisa disembuhkan menggunakan Bodrex menyebar di berbagai media sosial. Setelah ditelusuri lebih lanjut, berita dengan headline “Jokowi: “Virus Corona minum Bodrex 5 menit langsung sembuh.” tidak ditemukan di portal berita manapun. Bodrex adalah obat analgesik untuk mengobati sakit kepala, demam, flu, nyeri haid, sakit gigi dan nyeri sendi. Dalam tiap tablet Bodrex terdapat kandungan Paracetamol, Phenylephrine HCl, dan Dextromethorphan yang bukanlah obat untuk virus Corona.
7. Virus Corona diduga bermunculan di Pasar Wuhan yang menjual aneka satwa liar
Video yang pertama kali muncul di YouTube ini mengklaim mendokumentasikan suasana pasar Wuhan di China di mana virus Corona pertama kali muncul. Dalam video ini, diperlihatkan suasana pasar tradisional yang menjual berbagai jenis hewan liar sebagai bahan makanan. Setelah ditelusuri, ternyata lokasi pasar bukanlah di Wuhan melainkan di Indonesia, tepatnya di Toraget, Langowan Utara, Minahasa, Sulawesi Utara. Pasar yang ada di video adalah Pasar Langowan.
8. Sup Kelelawar adalah penyebab virus Corona
Sempat beredar postingan Facebook yang menginformasikan bahwa penyebab virus Corona adalah Sup Kelelawar. Menurut Erni Juwita Nelwan Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), memang, virus Corona awalnya menyerang hewan, seperti kelelawar. Namun, jika sudah dijadikan sup, seharusnya virus sudah mati.
9. Virus Corona dapat dicegah dengan rutin minum air putih dan menjaga tenggorokan tetap lembab
Pesan berantai ini pertama kali muncul di Singapura dalam bahasa Inggris. Dalam narasi ini, disebutkan bahwa informasi ini berasal dari Kementerian Kesehatan. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Anung Sugihantono, MKes, menyatakan bahwa Kemenkes tidak pernah mengeluarkan pernyataan ini. Pesan ini juga sudah ditegaskan sebagai hoax oleh Kementerian Kesehatan Singapura.
Artikel terkait:
Pilah Pilih Asuransi Kesehatan, Ini yang Harus Diketahui!
5 Berita Tidak Benar Seputar BPJS Kesehatan
Wajib Tahu, Ini Risiko Kesehatan Jika Terlalu Banyak Menonton TV
10. HP Xiaomi buatan China dapat menularkan virus Corona
Menurut Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes RI Achmad Yurianto menjelaskan virus corona tidak bisa hidup jika menempel di benda mati. Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng Mohammad Faqih juga menjelaskan bahwa virus Corona-19 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV bisa menular antar manusia lewat batuk dan bersin hingga lewat makanan tercemar air liur orang yang terinfeksi virus tersebut dan penularan virus corona juga dapat berasal dari hewan ke manusia.
Itulah beberapa hoax terkait virus Corona yang menyesatkan dan membawa kepanikan yang tidak perlu. Sebelum Kawan Swara menyebarkan informasi, ada baiknya kamu mengecek benar atau tidaknya informasi melalui beberapa platform yang dapat memberikan konfirmasi seperti website Kominfo ataupun turnbackhoax.com.
Menjaga imunitas tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus Corona
Supaya kamu tidak tertular virus Corona, kamu harus meningkatkan daya tahan tubuh. Penularan virus ini sangat besar terjadi melalui udara, misalnya batuk dan bersin. WHO senantiasa menghimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi virus Corona. Cuci tanganlah dengan benar, gunakan masker saat beraktivitas, dan makanlah makanan yang bergizi tinggi. Untuk sementara waktu, tahanlah keinginan untuk travelling ke negara yang terjangkit seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan Eropa.
Kamu bisa selalu menghubungi hotline virus Corona yang disediakan oleh Kemenkes RI jika memiliki pertanyaan ataupun keluhan mengenai Corona, baik melalui telepon ataupun ponsel dengan nomer 021 – 5210411 dan 0812 1212 3119.
Tetap jaga kesehatan ya, Kawan Swara!