SWARA – Alasan utama kenapa saya kuliah di Jerman itu karena terinspirasi oleh kisah kuliah B.J. Habibie. Saya sih nggak ingin menjadi beliau, tapi tetap jadi diri sendiri. Hanya saja, idealisme beliau wajib saya tiru. Termasuk soal beradaptasi dengan sistem kuliah di Jerman. Apakah kamu mau kuliah juga di Jerman? Persiapkan hal-hal ini dulu.
Artikel terkait: Pertimbangan Sebelum Melanjutkan Kuliah S2
- 3 Pertimbangan Sebelum Memutuskan Kuliah S2
- 5 Alasan yang Salah Ketika Kamu Memutuskan untuk Lanjut S2
- Perhatikan 7 Pertimbangan ini Sebelum Lanjut Kuliah S2
Kenali tipe perguruan tingginya dulu
Kelihatannya sepele, ya? Padahal ketika kamu mengetahui tipe-tipe perguruan tinggi di jerman, maka proses pencariannya lebih mudah. Saya serius. Di Jerman itu ada tiga tipe perguruan tingginya. Pertama ada Universities. Tipe yang pertama ini fokus untuk mempelajari dasar-dasar tiap jurusan yang ditempuh oleh mahasiswanya.
Termasuk soal penelitian, teori yang berorientasi, dan penelitian yang berorientasi pada komponen tertentu. Kedua, ada Universitas untuk Ilmu Pengetahuan Umum. Ini berhubungan dengan program studi teknik, bisnis, dunia kerja, dan dunia desain. Fokusnya untuk membentuk para profesional untuk masing-masing bidang.
Terakhir, ada Universitas Musik atau Seni. Begitulah Jerman. Budaya mereka memang penuh dengan nilai seni. Banyak seniman yang lahir dan besar di Jerman. Contohnya Gunter Grass. Dunia juga mengagumi setiap karya seni yang diciptakan oleh bangsa Jerman. Pendidikannya meliputi seni musik, produksi film, teater, arsitektur, media, komunikasi, dan lainnya.
Bagaimana dengan tipe program studinya?
Berbagai tingkatan sistem kuliah di Jerman bisa dibilang lebih kompleks daripada di Indonesia. Untuk tingkatan pertama ada tingkat Diploma. Durasi pendidikannya sekitar empat tahun. Tingkatan selanjutnya ada Staatsprüfung yang memiliki durasi sekitar 3 hingga 6,5 tahun. Kemudian ada Integrated Programme yang berjalan selama 4—5 tahun.
Tingkatan tadi khusus untuk yang memulai dari jalur diploma. Ada pula yang dimulai dari S1 atau Bachelor’ Programme. Durasi pendidikannya sekitar 3—4 tahun. Selanjutnya ada Master’s Programme yang hanya berjalan 1—2 tahun. Baik diploma maupun S1, sama-sama berkesempatan untuk menempuh tingkatan Doktoral Studies selama 3—4 tahun.
Bagaimana dengan kuliah privat dan umum secara internasional?
Kedua jenis kuliah ini bisa ditempuh lewat kerja sama di antara kedua negara yang mengadakan perjanjian bilateral. Selama ini Indonesia juga sudah mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk menempuh pendidikan di Jerman. Kalau kamu beruntung, kesempatan itu langsung diambil saja. Sayang kalau dilewatkan. Mau pilih privat atau umum?
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Namun, saran saya sih mending kuliah secara umum saja. Soalnya yang privat itu rata-rata mahal. Per semester saja harus membayar sekitar EUR1.800 hingga EUR4.700. Sedangkan yang umum lebih murah. Lebih banyak juga pilihan perguruan tingginya. Misalnya Universitas Duke, Goethe, dan lain-lain.
Artikel terkait: Pilihan Kuliah dengan Jurusan Terbaik
- 7 Universitas Terbaik dengan Jurusan Perhotelan di Indonesia
- Kuliah Arsitektur Terbaik di Indonesia, Ini Kisaran Biayanya
- 5 Sekolah dengan Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik untuk Calon Dokter
Adanya kerja praktik
Ada keuntungan tersendiri ketika kamu bisa berbahasa Jerman dengan baik. Enggak cuma Inggris, Bahasa Jerman juga telah menjadi salah satu bahasa dunia yang cukup banyak dikenal. Ketika kamu berhasil menyelesaikan satu semester saja, maka sudah dipastikan diajak untuk mengerjakan proyek bersama mereka. Tentu saja dibayar.
Jadi, walaupun kamu belum selesai, tetap bisa mendapatkan dana insentif dari kegiatan itu. Hanya saja dengan syarat Bahasa Jerman kamu baik dan bisa kuliah sekaligus bekerja yang sama baiknya. Gajinya cukup besar. Satu semester saja bisa digaji mulai dari EUR600 sampai 1.000. Sambil praktik, dapat pendanaan secara cuma-cuma. Enak, kan?
Bicara enak atau enggak memang cukup problematis. Soalnya untuk belajar bahasa Jerman yang notabenenya sebagai bahasa baru untuk lidah kamu, tentu memerlukan usaha yang keras. Namun, ketika kamu sering berbaur dengan warga Jerman, pasti mudah menguasainya kok. Sistem kuliah di Jerman menurut saya hampir sama dengan negara maju lainnya.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
TUNAIKU