SWARA-Banyak yang bercita-cita jadi atlet profesional tapi hanya berakhir jadi penonton highlights di berita olahraga. Salah satu sebab terbesarnya itu karena enggak menerapkan kiat sukses jadi atlet profesional. Salah satu kunci menjadi atlet profesional itu bukan hanya ahli dari bangku di depan televisi, tetapi berlatih setiap hari dan menjalankan prosesnya setahap demi setahap. Inilah yang wajib kamu lakukan.
Artikel terkait: kelebihan dan kekurangan Test DISC
- Kelebihan dan Kekurangan Personality Test DISC Si Influence
- Kelebihan dan Kekurangan Personality Test DISC Steadiness
- Kelebihan dan Kekurangan Personality Test DISC Dominance
Selalu ciptakan rekor baru setiap kali latihan
Saya pernah ditanya, “Apa rahasiamu kok bisa lari begitu cepat?” Jawaban saya, “Setiap hari lari dengan tujuan lebih cepat dari sebelumnya dan yakin bisa melakukannya.” Dari dulu saya selalu memiliki prinsip seperti itu. Ketangkasan tubuh dan refleksnya perlu dilatih setiap hari. Kalau enggak, dalam waktu sekejap bisa berubah menjadi sendi-sendi yang malas.
Saat saya latihan dengan rekan lari, kami selalu bertanding siapa yang bisa bertahan lebih lama dalam latihan. Dia selalu kalah. Padahal, pelatih kami sudah menjuluki kami sebagai “Si Kembar Pacu Terbaik”. Bukankah seharusnya kami puas dengan raihan tersebut? Enggak. Kalau kami menurunkan target kecepatan latihan, selalu ada yang berlatih lebih giat di luar sana.
Selalu semangat belajar dan rajin berbagi ilmu
Ilmu yang dibagi enggak akan berkurang ataupun tetap, justru bertambah. Beda dengan file yang ada dalam HP. Ketika dibagi, sifatnya tetap. Sayangnya lebih banyak yang pelit, ya? Itulah ironi dalam menggapai predikat atlet profesional. Saya amat menghindari hal semacam itu. Saya selalu katakan pada para junior: “Hubungi saya kalau kalian ingin ngobrol.”
Selain bagi-bagi ilmu, saya juga selalu menambah pengetahuan baru selama belajar. Sejauh ini, sudah banyak guru yang mengajari saya hal baru tersebut. Baik secara langsung atau tatap wajah ataupun enggak langsung atau lewat media. Begitu mendapatkan pengalaman baru, langsung saya aplikasikan dalam latihan dan pertandingan. Hasilnya luar biasa.
Rutin latihan sendiri
Kalau mau jadi atlet profesional itu enggak boleh manja. Alias latihan hanya kalau ada pelatih. Nganggur kalau enggak ada pelatih. Bahkan kalau tim enggak ada, kamu wajib latihan sendiri. Aplikasikan setiap pelajaran atau contoh latihan dari pelatih. Tubuh yang jarang digunakan untuk berlatih akan kehilangan daya tahan setahap demi setahap.
Saya akui, menerapkan kiat sukses meniti karier atlet profesional memang enggak mudah. Bahkan setiap kali mau latihan, saya harus berkali-kali berdebat dengan diri sendiri agar konsisten berlatih. Perlu beberapa menit untuk menumbangkan rasa malas. Walau enggak mudah, bukan berarti mustahil, bukan?
Sering ikut turnamen atau lomba
Latihan dengan pertandingan nyata itu punya perbedaan yang amat besar. Bagi pemula, kerapkali harus dilanda demam panggung. Padahal itulah yang menghalangi kemampuanmu sendiri. Kalau sudah terbiasa ikut turnamen, kondisi demam panggung pun mudah diatasi. Aktiflah dalam setiap sesi latihan agar dipercaya pelatih untuk bertanding di kompetisi.
Sejak kecil, saya punya buku dan ada kalimat bija di bawahnya, “Pengalaman adalah guru terbaik.” Saya selalu ingat itu. Begitu menjadi atlet, kalimat tersebut benar. Saya enggak mungkin bisa berada di tingkat seperti ini kalau nggak ada pengalaman. Ketika berhadapan lawan yang lebih kuat, mungkin nggak menang, tapi kemampuan kita akan bertambah.
Artikel terkait: inilah waktu yang tepat untuk resign dari pekerjaan dan tips agar cepat dapat kerja
- Ini Dia Waktu yang Tepat untuk Pindah Kerja Bagimu
- 5 Kesalahan yang Merusak Networking, Wajib Hindari dan Jadi Catatan!
- Alasan Mengapa Resign Setelah Lebaran Merupakan Hal yang Tepat
Tetap rendah hati
Pengalaman telah mengajarkan saya, bahwa siapapun yang sombong pasti akan hancur. Antara kasihan dan enggak, saya pernah mendapat lawan yang diunggulkan dalam turnamen. Saya bahkan menganggap dia sebagai rival karena prestasinya. Namun, baru babak penyisihan saja dia sudah gagal dan tidak lolos ke babak selanjutnya. Kira-kira kenapa dia seperti itu? Dia pernah sesumbar mudah jadi juara.
Dalam setiap pertandingan, usahakan selalu libatkan Tuhan dalam hatimu. Jangan sampai lepas satu inci pun dari-Nya. Kita enggak tahu apa yang terjadi selama pertandingan. Kita juga butuh itu agar hati bisa lega dan menerima kekalahan andaikata memang kalah. Dengan kiat sukses atlet profesional tersebut, saya harap kamu sungguh-sungguh saat menjalani.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
TUNAIKU