SWARA – Memiliki masalah dengan atasan dan telanjur berkonflik, bisa menjadi sebuah ‘bencana’ bagi kariermu. Mengapa? Ya, siapa yang mau berkonflik dengan atasan, sih? Kamu mau kalau nantinya bisa dipecat secara tidak terhormat?
Atau justru, kamu ingin resign karena konflik ini?
Nah sekarang, keep cool and calm, Guys!
Sebaiknya, kamu tidak perlu khawatir yang berlebihan jika kamu sedang berada pada kondisi tersebut. Percayalah, setiap masalah pasti memiliki solusi terbaik! Usahakan supaya kamu bisa mendapat solusi yang menguntungkan bagi kedua pihak atau biasa disebut dengan ‘win-win solution’.
Artikel Terkait: Ragam menarik seputar pekerjaan
- Hai Milenial! Terapkan Hal Ini Sebelum Mulai Melamar Pekerjaan!
- Ini 8 Cara Identifikasi Perusahaan Sebelum Melamar Pekerjaan
- Pekerjaan Gaji Tinggi yang Cocok untuk Orang Introvert, Kamu Tertarik?
Resign bukanlah cara terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah. Jika kamu memilih untuk resign, artinya kamu belum bisa menangani sebuah masalah dan justru bisa dibilang kalau kamu kabur dari masalah tersebut.
Lalu, bagaimana caranya supaya masalah tersebut bisa selesai tanpa harus resign? Berikut ini akan saya paparkan beberapa hal yang bisa kamu lakukan saat kamu berada pada kondisi sedang berkonflik dengan atasan. Semoga membantu, ya!
-
Kontrol emosimu dan tetap bersikap objektif
Saat terlibat konflik, usahakan tetap jaga emosimu dan tetap bersifat objektif. Mengapa? Karena, perasaan marah dan kesal bisa saja justru membuat konflik semakin rumit.
Oleh karena itu, disarankan untuk kamu tetap merespons konflik ini secara objektif. Sebab, respons yang objektif bisa memicu kamu untuk memperoleh solusi tanpa dipengaruhi perasaan dan pandangan pribadi.
-
Jelaskan proses yang sudah dilalui
Untuk menyelesaikan suatu masalah, tentunya kamu harus menjelaskan setiap duduk perkara kepada atasanmu tersebut. Jelaskan secara rinci segala proses yang sudah dilalui, agar bisa ditemukan poin apa yang sebenarnya menjadi pokok masalah.
Jika kamu berhasil menjelaskan seluruh proses dengan baik, tentunya atasanmu juga akan menghargai segala usahamu dan akan bersama-sama mencari solusi terbaik untuk masalah tersebut. Bos atau atasan yang baik, pastinya bisa bersikap objektif saat pegawainya memberikan pandangan atau pendapat.
-
Luruskan jika terdapat perbedaan ekspektasi atau pandangan
Biasanya, sebuah konflik muncul dari perbedaan ekspektasi ataupun pandangan dari kedua belah pihak. Maka, kamu harus perjelas apa yang menjadi ekspektasi dan pandangan dari pribadimu.
Sehingga, akan muncul perbandingan dan perbedaan antara ekspektasi atasan dan juga ekspektasi kamu. Dari perbandingan tersebut, harusnya bisa diperoleh titik tengah sebagai bahan evaluasi dan perbaikan di kemudian hari.
Artikel Terkait: Ragam menarik seputar pekerjaan
- Hati-hati Hobi Menunda Pekerjaan Bisa Merusak Karier, Lho!
- Swara Kamu: Kaitan Tipe Kepribadian Dengan Tipe Pekerjaan
- Bagaimana Cara Memulai Pekerjaan yang Nggak Direstui Orang Tua?
-
Minta bantuan dengan pihak yang lebih netral
Jika semua tahapan di atas sudah dilakukan dan masih belum bisa menyelesaikan masalah, sebaiknya kamu meminta bantuan pihak lain untuk mengatasi hal ini, seperti halnya pada departemen HRD.
HRD adalah pihak netral yang paling tepat untuk kamu meminta bantuan dalam menyelesaikan masalah ini. Karena, mereka memang memiliki kompetensi dalam hal ini. Selain itu, mereka juga mengenal berbagai karakter dari karyawan yang ada di perusahaannya.
Keempat cara tersebut masih diyakini sebagai cara terbaik dan juga bijak saat kamu berkonflik dengan atasanmu. Maka, resign bukan lagi solusi utama saat kamu menghadapi konflik tersebut! Bersikaplah lebih dewasa dan yakinlah semua akan baik-baik saja pada waktu yang tepat.
Dhandy Dwi Yustica