SWARA – Proses berburu kerja itu menantang dan melelahkan. Saya sudah mengalaminya beberapa tahun silam. Bagi saya sendiri, tahap yang benar-benar bikin deg-degan itu adalah saat wawancara. Momen di mana kamu akan dihakimi apa adanya dirimu. Misalnya, soal penampilan atau apa yang kamu kenakan mulai dari warna dan pilihan padanan baju. Cara berbicara atau bagaimana kamu menanggapi dan pertanyaan apa yang kamu ajukan. Terakhir, gestur; terlihat dominan ataukah penurut, profesional, atau khas fresh graduate?

 

Namun, sesungguhnya proses wawancara itu penilaian dua arah, lho. Mereka ‘menghakimimu’, kamu pun harus cerdas menilai apa yang mereka berikan. Toh, bagaimanapun, kamu harus yakin bahwa kamu pun nyaman. Setuju, nggak?

 

Jadi, penting bagimu untuk aware akan proses wawancara yang sedang berlangsung. Terkadang, ada beberapa pertanyaan jebakan yang dilontarkan. Supaya kamu nggak kecele, saya sudah menyarikan 6 pertanyaan jebakan saat interview kerja sebagaimana tertulis di Elite Daily.

 

Artikel Terkait: Supaya Makin Mantap Dengan Pekerjaan Baru

  1. Mendapat Tawaran Kerja Baru? Lakukan Langkah Ini untuk Negosiasi Gaji
  2. Lakukan 11 Hal Ini Ketika Pekerjaan Impian Ternyata Berbeda Dari Harapan
  3. Yakin Sudah Berada di Jalur Karier yang Tepat?Cek dan Jawab 17 Pertanyaan Ini dengan Jujur

 

1. Kualitas pertanyaannya standar banget!

Pertanyaan paling standar di dunia ini: “Bagaimana kamu melihat dirimu di 5 tahun kemudian?”

 

Duh, ini sudah tahun 2018. Pertanyaan macam ini boleh dibilang sudah nggak relevan dengan dinamika kehidupan karier dan profesionalisme zaman sekarang. Apa pun pekerjaannya, pewawancara hendaklah mengajukan poin-poin yang ‘menggali’ kepribadian dan skill yang kamu miliki.

 

Kualitas pertanyaan yang diajukan mencerminkan seberapa terorganisasinya perusahaan dan seberapa peduli mereka akan kualitas pekerjanya.

 

2. Si pewawancara bertanya hal-hal yang terlalu personal

Pengalaman saya dulu, beberapa hal personal yang sempat ditanyakan adalah seperti lokasi tempat tinggal dan status hubungan. Bagi saya, ini masih wajar, kok. Pasalnya, pekerjaan saya ini menuntut jam lembur yang lumayan tinggi. Jadi, hal-hal ini bisa sangat memengaruhi kinerja saya.

 

Namun, jika pertanyaan sudah menjurus ke hal-hal yang nggak ada hubungannya sama sekali dengan tanggung jawab yang akan diemban, berhati-hatilah! Bisa jadi pertanda diskriminasi dan penilaian subjektif. Contohnya, agama, suku, asal, dan pandangan politik.

 

Pernah nggak diajukan pertanyaan serupa?

 

3. Role dan job desc yang nggak jelas

Adalah hal mutlak bagi perusahaan untuk menjaga konsistensi dan kejelasan misi dan tujuan mereka, dengan apa yang mereka butuhkan darimu.

 

Di situs pencari kerja tertulis bahwa pekerjaan yang ditawarkan adalah sebagai grafik desainer  Namun, saat wawancara, diinformasikan bahwa lingkup pekerjaanmu mencakup videografi dan merancang situs. Wah, nggak benar, ini!

 

To do more than what expected itu memang oke. Namun, kalau sudah diserahi tanggung jawab tanpa ada reward, jangan mau, dong. So, jangan asal terima pekerjaan tanpa paham benar apa role dan jobdesc-mu ya!

 

4. Pewawancara nggak bersedia menjawab pertanyaan terkait gaji dan benefit

Nggak bisa ditampik, untuk bahan perbandingan dan pertimbangan saya pun paling gencar bertanya detail tentang gaji dan benefit yang ditawarkan. Ini wajar, kok. Kan kamu ingin mendapatkan yang terbaik.

 

Jika saat kamu mengajukan pertanyaan terkait poin ini, lantas mereka terlihat enggan menjawab dan menghindar, wah, hati-hati. Sedikit banyak, reaksi ini mencerminkan bagaimana mereka beroperasi. Ingat, transparansi adalah kunci kepercayaan!

 

5. Pewawancara nggak profesional dan menunjukkan respek kepadamu

Saya akui, proses wawancara itu sudah sewajarnya bikin deg-degan gara-gara tatapan mata pewawancara dan pertanyaan yang dilontarkan. Namun, di satu sisi, proses wawancara yang baik itu pun seharusnya memberikan kesan hangat dan nyaman. Ini berarti, sang pewawancara harus mampu memberikan positive vibe, di mana kamu sang calon merasa tetap dihormati dan dihargai.

 

Perusahaan dan calon karyawan saling membutuhkan, lho. Jadi, sudah sewajarnya punya mutual respect dari pertemuan pertama.

 

Artikel Terkait: Tips Sukses Tahap Wawancara

  1. 8 Kiat Sukses Wawancara Kerja Melalui Telepon
  2. Kamu Orang Pemalu? Ini Tips Sukses dan PD Jalani Wawancara Kerja
  3. Ingin Sukses Wawancara Kerja? Kenakan 3 Warna Pakaian Ini!

 

6. Kamu nggak menemukan chemistry dengan si bos

My boss, my hero.

 

Pepatah ini sedikit banyak benar adanya lho! Disebutkan oleh Alexander Lowry, Dewan Penasihat di sebuah perusahaan fintech, penting bagi seorang karyawan untuk menyukai atasan mereka.

 

Karena, hubungan antara kamu dan atasanmu sangatlah esensial dan mempengaruhi kebahagiaan dan kesuksesanmu di tempat kerja. Bukan dalam artian nepotisme, lho ya, tapi dalam konteks chemistry. Jadi, saat wawancara berlangsung cobalah untuk meraba-raba dan menilai bosmu.

 

Kira-kira begitu, deh 6 sinyal buruk saat wawancara kerja yang patut kamu waspadai. Semoga kamu segera berjodoh dengan pekerjaan impianmu, ya!

 

Selamat berburu!

 

Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga! Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.

 

1

 


WINNY WITRA MAHARANI TUNAIKU    WINNY WITRA MAHARANI