Dewasa ini, semakin banyak orang tua yang memasukkan anaknya ke prasekolah sejak usia sedini mungkin. Bahkan, beberapa kursus untuk anak dua tahun mulai mudah ditemukan. Namun, apakah ada dampaknya jika anak masuk ke kehidupan sekolah sejak usia dini?

 

Beberapa alasan orang tua mulai mengikutsertakan anak di kegiatan prasekolah ini adalah melatih dan mempersiapkan anak dengan soft skills yang mumpuni. Sehingga, anak memiliki daya saing yang cukup ketika memasuki usia sekolah. 

 

Ini mungkin terjadi karena orang tua seringkali takut anaknya ketinggalan, apalagi di saat sekarang ini, di mana persaingan semakin ketat.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan Mengenai Kursus untuk Anak Dua Tahun

 

Wajar jika orang tua ingin yang terbaik untuknya. Namun, sebelum mendaftar ke kursus untuk anak dua tahun, sebagai orang tua, kamu perlu memperhatikan hal berikut ini, seperti dilansir dari mybrightwheel.com:

 

1. Separation anxiety

 

Meski tidak ada batasan umur yang pasti, kebanyakan anak mulai masuk prasekolah sejak umur dua tahun. Beberapa psikolog menyebut umur ini terlalu dini, dan salah satu yang harus kamu pahami adalah tentang separation anxiety.

 

Di usia dua tahun, anak sudah memiliki beberapa keahlian seperti mengenali huruf, bentuk, dan warna. Sehingga orang tua merasa sudah saatnya anak memasuki kegiatan prasekolah. 

 

Namun, perhatikan kondisi anak, terutama ketika dia ditinggalkan sendiri di sekolah. Beberapa anak mengalami separation anxiety ketika berjauhan dengan orangtua, dan masa transisi ini bisa membuat anak stres jika tidak ditangani dengan baik.

 

2. Social development

 

Salah satu keuntungan memasukkan ke kursus untuk anak dua tahun, anak bisa mengasah kemampuan sosialnya sejak awal. Sebab, di prasekolah, anak bertemu teman-teman seusianya.

 

Dengan begitu, anak bisa bermain dengan teman seusia, terlebih jika di rumah tidak ada anak seusia yang bisa menjadi teman bermainnya.

 

Tentu saja hal ini baik bagi anak. Namun, sebelumnya, sebagai orangtua kamu harus mempersiapkan anak untuk siap memasuki kehidupan sosial. 

 

Terlebih jika sebelumnya dia tidak mengenal orang lain selain keluarga, sehingga bertemu teman-teman baru bisa membuat anak stres jika tidak ada pendampingan yang tepat.

 

Pinjaman Uang Online Mudah Cicilan Ringan 20 Bulan

 

3. Physical development

 

Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda. Perhatikan perkembangan motorik anak sebelum memasukkannya ke prasekolah. 

 

Tujuan ikut prasekolah salah satunya untuk mendukung perkembangan kemampuan motorik anak, tapi hal ini bisa menjadi masalah jika anak tidak bisa mengimbangi teman-temannya. Jadi, tidak perlu memaksakan jika anak sebenarnya belum begitu siap.

 

4. Nap necessity

 

Selain bermain, kebutuhan akan waktu untuk beristirahat juga penting bagi anak. Salah satunya jam tidur siang. Dengan mengikuti prasekolah, anak memiliki rutinitas yang sudah tertata dengan rapi.

 

Oleh karena itu, perhatikan kebutuhan anak akan jam tidur siang dengan aktivitas prasekolah. Beberapa kursus untuk anak dua tahun sudah memiliki jadwal tidur siang dalam aktivitas mereka, sehingga bisa kamu sesuaikan dengan kebiasaan anak sebelum ini.

 

5. Communication skills

 

Tujuan lainnya memasukkan anak ke kegiatan prasekolah adalah untuk melatih kemampuan berkomunikasi. Dengan masuk sekolah, berarti anak harus siap berkomunikasi, setidaknya hal sederhana berupa mengkomunikasikan apa yang dia butuhkan.

 

Pastikan anak sudah memiliki kemampuan dasar dalam berkomunikasi, karena ini akan membantunya lebih mudah beradaptasi jika masuk sekolah.

 

Bagaimana Memilih Kursus untuk Anak Dua Tahun?

 

Setelah kelima pertanyaan di atas terjawab dan kamu merasa anak sudah siap, selanjutnya adalah memilih kursus untuk anak dua tahun yang tepat. Tentunya kamu tidak bisa asal pilih karena ini berkaitan dengan perkembangan anak ke depannya.

 

Berikut beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan:

 

1. Ketahui bakat anak

 

Tujuan kegiatan prasekolah adalah untuk memaksimalkan perkembangan anak, sehingga kamu bisa mencari kegiatan yang mendukung bakat anak. Jika anak sudah menunjukkan bakat menyanyi, kamu bisa mencari aktivitas prasekolah terkait hal ini. 

 

Jika anak sangat aktif, kamu bisa mencari kegiatan untuk memfasilitasi energinya, seperti les berenang.

 

2. Sesuaikan dengan perkembangan anak

 

Jangan memaksa anak melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengannya. Misalnya, jika anak belum bisa memegang alat musik dengan pas, kamu tidak perlu memaksa untuk masuk ke kursus musik. Jika dipaksakan, malah berakibat ke terhambatnya perkembangan anak.

 

Artikel Terkait: Menggali Bakat Anak Sejak Kecil

  1. Anak Bercita-cita Ingin Jadi Youtuber? Ini Cara Mendukungnya
  2. 8 Keterampilan Wirausaha yang Bisa Kamu Ajarkan Pada Anak Sejak Dini
  3. Kebiasaan Sepele pada Anak Berikut Ini Nggak Boleh Dianggap Enteng, Lho!

 

3. Merangsang multiple intelligences anak

 

Setiap prasekolah memiliki program yang berbeda, tapi sederhananya, kamu bisa memilih kursus dengan program yang mampu merangsang kecerdasan majemuk anak.

 

Ada delapan kecerdasan majemuk ini, yaitu kecerdasan tubuh dan kinestetik, kecerdasan visual spasial, kecerdasan bahasa, kecerdasan musik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis, seperti yang diungkapkan oleh Maria Herlima Limyati, M.Psi, Psi. yang dikutip dari Nakita.id.

 

Ketika masuk ke kursus untuk anak dua tahun ini, penting untuk diingat bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung perkembangan anak. Bukan untuk mewujudkan ambisi dan cita-cita orang tua. 

 

Jadi, jangan sampai keputusan ini nantinya malah membebani sang anak, sehingga ketika tiba saatnya masuk ke usia sekolah, anak sudah merasa jemu dan jadinya ogah-ogahan.